#27 After a Confession

652 120 6
                                    

Sana merasa jika ia tak bisa tidur saat ini. Pernyataan jujur Taehyung benar-benar tak terduga. Padahal ia berpikir jika Taehyung sangat-sangat mencintai Tzuyu. Tapi kenyataannya, pria itu justru menyukainya.

Ia berusaha menutup matanya. Namun tetap saja ia tak bisa tidur. Padahal schedulenya akan benar-benar padat di awal tahun ini. 2 acara penghargaan bahkan akan ia hadiri nantinya.

Ayolah Sana, tidur.

Ternyata bukan hanya Sana saja yang tak bisa tidur. Tapi juga Taehyung. Pria Kim itu terus saja membuka matanya. Sepertinya malam ini akan menjadi malam panjang untuk mereka berdua.

Taehyung memiringkan tubuhnya ke kanan. Ia kemudian kembali menyalakan lampu dan meraih ponselnya. Ia ingin sekali mengirim pesan pada Sana. Tapi ia tahu Sana pasti sudah tidur. Ia takut hal itu malah mengganggu tidur Sana.

"Dan setelah aku mengatakannya, aku justru lebih tidak tenang. Aish, kenapa semuanya malah seperti ini?" Taehyung terduduk. Ia lantas mengacak rambutnya gusar sebelum akhirnya memberanikan dirinya untuk meraih ponselnya.

Sana, maaf.

Ia mengetiknya. Namun saat ia akan menekan tombol kirim, ia justru kembali menghapusnya. "Jangan main-main jari!" gemasnya yang kemudian kembali mengetikan sesuatu.

Sana, apa kau sudah tidur? Aku hanya ingin mengatakan jika aku tak mau kau menjauhiku.

Taehyung kali ini menggigit kepalan tangannya karena gemas lalu kembali menghapus pesan singkat yang ia ketik. "Aigo, apa yang ku pikirkan? Besok akan ada acara dan aku tak mungkin mengganggunya."

"Kau? Kenapa masih belum tidur?" Jimin terduduk lalu menggaruk kepalanya. Ia sepertinya bicara dalam keadaan masih tertidur. Itulah kenapa saat Taehyung mendorong kepalanya, Jimin kembali tertidur.

"Kau baru saja mengingau Jimin." Taehyung kembali fokus pada ponselnya. Ia tak mengerti kenapa untuk mengirim satu pesan singkat saja, rasanya terlalu berat untuknya. Jika tahu efeknya akan seperti ini, Taehyung pasti akan memilih untuk tak memberitahu Sana soal perasaannya.

Ia mengetikan kembali pesan singkat yang akan ia kirim untuk Sana. Kali ini ia sungguh tak akan memikirkan soal apakah Sana akan merasa risih padanya atau tidak. Ia hanya ingin mengirimkan pesan singkat itu saja.

"Sudahlah, aku benar-benar tak peduli."

*
*
*

Sana, aku mohon jangan membenciku.
Boleh aku tarik kata-kataku saja? Ah, aku memang bodoh dengan mengatakannya, ya?
Maaf aku.

Sana hanya terkekeh membaca pesan yang Taehyung kirimkan padanya. Menurutnya, Taehyung malah terkesan menggemaskan dengan pesan-pesan itu.

Nayeon berdeham, membuat Sana menjatuhkan ponsel yang ada di genggamannya karena terlampau terkejut. "Sepertinya seseorang meningkatkan semangat dari seorang Sana."

Godaan Nayeon sukses membuat pipi Sana merona. Ia sudah sangat bahagia karena semalam dan pagi ini Nayeon malah menggodanya.

"Kalian masih belum bersiap?" tanya Jeongyeon dengan handuk yang tersampir di bahu kirinya. "Kita akan pergi sekarang 'kan?"

"Jinjja?"

"Kita harus rehearsal terlebih dulu," ujar Jeongyeon yang kemudian berlalu, membuat Sana dengan segera meraih ponselnya. Setelahnya, ia meraih handuk dan mulai berlari menuju kamar mandi sebelum anggota lainnya menggunakan kamar mandi.

"Yak! Sana! Kenapa kau dulu?" kesal Nayeon yang sepertinya kalah cepat dengan Sana. Namun detik berikutnya, ia tersenyum karena merasa berhasil membuat Taehyung jujur soal perasaannya. "Aku menunggu kabar kencan kalian. Aku pastikan Taehyung harus membayar soal jasaku."







Taehyung baru saja bangun. Dengan muka bantalnya, ia menggaruk kepalanya lalu mulai menyingkap selimutnya. Namun saat ia ingat soal Sana, ia dengan segera membuka matanya. Setelahnya ia meraih ponselnya dan kecewa saat tak mendapat balasan dari Sana.

"Kenapa wajahmu sudah sedih sepagi ini? Seharusnya kau bersemangat, bukan? Hari ini kau akan bertemu Sana lagi," ujar Jimin sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Aku rasa dia akan menjauhiku. Ah, sudahlah, aku sungguh menyesal."

"Karena?"

Taehyung mengibaskan tangannya agar Jimin lebih mendekat. Ia lalu berbisik, "Aku bilang pada Sana jika aku menyukainya."

Jimin membulatkan mata tak percaya ia lalu menatap Taehyung. "Kau serius?"

"Iya, dan aku rasa dia akan menjauhiku. Ah eotteoke?" Taehyung mengacak rambutnya yang sebenarnya sudah berantakan sejak tadi, membuat Jimin terkekeh gemas.

"Aku yakin dia tak akan menjauh. Mana mungkin Sana menjauhimu."

"Tapi tak ada kepastian soal dia tetap mau dekat denganku."

*
*
*

Taehyung terus fokus melihat Twice melakukan rehearsal mereka. Ia seolah tak mau memalingkan pandangannya sedetikpun dari Sana.

Untuk terlihat seperti idol lainnya, Taehyung memilih untuk mengikuti gerakan Twice sambil menunjukannya pada Jimin. Untungnya, Taehyung memiliki sahabat yang sangat peka. Itulah kenapa Jimin juga mengikuti apa yang Taehyung lakukan. Mungkin jika tidak, Taehyung akan sangat dicurigai di sana.

Twice baru saja selesai dengan rehearsal-nya, membuat idol lain yang mendapat giliran selanjutnya, segera naik menggantikan Twice.

Jeongyeon menoleh saat tiba-tiba saja Sana menggenggam lengannya. Namun gadis itu hanya menampakan deretan gigi putihnya sebelum akhirnya melepas genggaman tangannya.

"Aku tidak berhati-hati tadi."

"Lain kali kau harus berhati-hati, ya? Bagaimana jika kau terluka?"

Sana kembali menampakan deretan giginya. "Maaf. Aku sungguh tak tahu jika akibatnya akan seperti itu."

Sana mengedarkan pandangan. Ia mencari sosok pria yang kemarin baru saja menyatakan perasaan padanya.

Ah aku lupa, Tae oppa sedang menonton rehearsal tadi. Sana sungguh tak mengerti kenapa saat Taehyung menyatakan perasaan padanya, ia nampak biasa saja. Padahal saat Mark menyatakan perasaan padanya, ia justru malah takut dan risih. Mungkin karena Taehyung yang tak terlihat memaksa dan bilang pada Sana rela menunggu hingga dating-ban-nya berakhir. Sedangkan Mark sudah jelas mengajaknya untuk berkencan diam-diam.


Taehyung masih menonton rehearsal itu sambil menunggu gilirannya. Ia nampak asyik menonton, tak peduli jika idol lain mulai memperhatikannya saat ia mengikuti gerakan demi gerakan yang ia lihat dengan sangat lucu.

"Taehyung, kau sepertinya sedang bahagia," goda Namjoon, membuat Taehyung yang sedang melakukan aksi menirunya, terduduk.

"Dia memang sedang sangat bahagia, Hyung," ujar Jimin.

"Karena...Tzuyu?" Namjoon memelankan suaranya saat mengucapkan nama maknae dari Twice itu, membuat Taehyung hanya menggelengkan kepalanya.

"Untuk apa aku bahagia karena dia?"

"Kau 'kan memang menyukainya."

"Sudah tidak," jawab Taehyung dengan mata terus tertuju ke atas panggung.

Lain hal dengan Taehyung yang terus menerus tak bisa diam, sejak awal Jungkook justru sebaliknya. Setelah tertangkap basah dan membuat dirinya dimarahi oleh pemilik agensi yang menaunginya, Jungkook kini tengah murung. Apalagi karena ia diminta untuk menjauhi Tzuyu dan tak memperlihatkan rasa sukanya di depan kamera.

Menurutnya, Taehyung sangat beruntung. Bahkan saat makan malam bersama Sana saja, Taehyung tak ketahuan dan bahkan bisa terus dekat dengan Sana saat ini.

"Aku yakin kau bisa melewatinya, Kookie. Hanya sebentar. Percayalah padaku." Itulah yang Taehyung katakan pada Jungkook. Lagipula menurutnya, Jungkook sangat salah dengan mengajak Tzuyu pergi keluar tanpa manager.

TBC🖤

26 Oct 2020

Maaf cmn bisa satu dulu, satu laginya ntar nyusul yaa aku ada sedikit urusan🤧🤧

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang