#23 Yang Perlahan Pudar

695 119 27
                                    

"Hana...dul...set." Suara kembang api itu mulai terdengar membuat penggemar dan juga idol yang hadir di acara tersebut bertepuk tangan bersama saat tahun 2017 mulai menyapa.

Taehyung dan Sana tak sengaja saling tatap. Namun detik berikutnya mereka memilih untuk tak melanjutkan aksi tatapan mereka. Mereka hanya ingin meminimalisir rumor yang mungkin saja akan tersebar.

Aku berharap kita bisa lebih dekat lagi di tahun 2017 atau mungkin saja kita bisa berkencan di 2018. Aku tak akan mengajakmu berkencan sebelum dating-banmu berakhir. Aku pasti akan menunggu sampai kau benar-benar diperbolehkan berkencan.

Taehyung tahu pasti saja akan ada member yang tak jujur. Tapi Taehyung memilih untuk tetap menunggu. Ia tak masalah jika pada akhirnya Sana merasa nyaman pada pria lain yang mungkin memberikan sebuah kepastian padanya. Yang jelas jika itu terjadi, ia akan mendoakan Sana segera putus dengan pacarnya.

Acara itu sudah berakhir. Mereka kini berjalan menuju backstage untuk persiapan pulang.

Sana nampaknya benar-benar bahagia saat ini. Setelah ia tahu kado yang Taehyung berikan, ia benar-benar merasa senang sebab ia mendapat hoodie dari Taehyung. Awalnya ia takut ketahuan. Tapi ia sangat bersyukur karena Nayeon membantunya dengan mengatakan jika ada Once yang memberikan kado itu padanya.

"Sana-ya, kau sungguh masih ingin mengatakan jika pria itu menyukai Tzuyu? Dia sudah jelas-jelas menyukaimu dari cara dia menatapmu," ujar Nayeon sambil melipat baju yang sebelumnya ia kenakan. "Sana, kau percaya padaku 'kan?"

"Aku tak yakin soal itu. Bahkan Mark Oppa saja memperlakukanku seperti tadi."

Nayeon menghembuskan napasnya kasar. Ia sungguh gemas karena Sana masih saja tak peka soal Taehyung. Ia tahu betul jika Taehyung menyukai Sana. Apalagi karena pria Kim itu sampai repot-repot menyiapkan hadiah di hari ulang tahunnya.

"Mungkin saja salah," ujar Sana yang kemudian memilih untuk keluar dari kamar mandi. Namun langkahnya harus terhenti saat Taehyung tiba-tiba saja berdiri di hadapannya.

Sementara Sana memperlihatkan ekspresi paniknya, Taehyung justru menunjukan senyumannya. "Selamat tahun baru, Sana."

"Ini kamar mandi wanita, Oppa."

Taehyung memundurkan langkahnya sehingga saat ini ia berada di luar kamar mandi itu. "Sekarang aku di luar."

Sana hanya tersenyum dengan tingkah pria itu. Ia tak mengerti kenapa pria itu selalu berhasil membuatnya tersenyum.

"Aku harus pergi." Taehyung langsung berbalik saat Nayeon berdiri di belakang Sana. Ia hanya malas menjadi bahan wawancara Nayeon. Memang mereka belum sedekat itu. Tapi ia yakin jika Nayeon sudah memiliki nomornya. Itulah kenapa Taehyung lebih memilih untuk pergi saja.

Nayeon berdeham, membuat Sana dengan segera berbalik.

"Dia hanya temanku."

"Teman yang memberikan kado untuk ulang tahunmu? Bahkan Mark Oppa saja sampai tak ingat soal itu," goda Nayeon, membuat Sana terdiam. Ia merasa jika mengajak Nayeon saat bertemu dengan Taehyung adalah hal yang salah.

"Eonni 'kan sudah tahu jika dia menyukai Tzuyu."

"Tapi aku merasa dia justru menyukaimu."

Sana merasa pipinya memanas. Tapi ia merasa sebaliknya. Ia yakin sekali Taehyung memberikan kado padanya sebagai rasa terima kasih karena sudah menjadi perantara untuk mendekatkannya dengan Tzuyu.

*
*
*

Taehyung saat ini tak bisa tidur. Ia terus menatap jam yang Sana berikan padanya. Ia berjanji akan menggunakan jam itu. Lagipula tak ada salahnya ia menggunakan jam tersebut karena tak akan ada yang tahu siapa yang memberikannya.

Ia berniat untuk mengirim pesan singkat pada Sana. Namun ia dengan segera mengurungkannya karena ini sudah terlalu malam. Ia takut jika ia mengganggu tidur Sana.

Taehyung memutuskan untuk merekam pesan suara. Ia bahkan sampai tersenyum malu setelah melakukannya. Tapi ia berharap itu bisa membuat Sana lebih bersemangat dalam harinya.

*
*
*

'Happy new year!'

Sana tersenyum malu mendengar pesan suara dari Taehyung. Masalahnya Taehyung menggunakan suara yang menggemaskan sehingga hal itu sukses membuat Sana salah tingkah pagi hari ini.

"Aigo, kenapa dia mengirim pesan seperti ini? Apa dia ingin aku terus mengingatnya?" Sana mengacak rambutnya, berharap suara imut Taehyung akan keluar dari pikirannya. Ia pasti tak akan fokus saat rapat nanti jika suara Taehyung terus berputar di kepalanya.

"Sana, kau baik-baik saja?" tanya Momo, membuat Sana mengangguk. "Apa itu Mark--"

"Bukan," sela Sana yang kemudian meletakan ponselnya. "Ini temanku."

"Teman yang mengucapkan selamat tahun baru? Ah baiklah, aku percaya saja."






Taehyung menggosok matanya sambil menguap. Ia kemudian menyipitkan matanya sebab Jimin sudah lebih dulu membuka tirai kamar mereka.

"Baby bear, kau baru bangun?"

"Ish, kenapa memanggilku dengan sebutan itu?" kesal Taehyung karena panggilan Jimin padanya.

"Ah baiklah, baby bear yang beranjak dewasa karena sekarang sedang berusaha mendekati salah satu member Twice. Bagaimana? Apa Sana suka pada hadiah yang kau berikan?"

Taehyung tergagap karena ia sama sekali tak memberitahu Jimin soal kado itu. "Darimana kau--"

"Nayeon yang bilang. Aigo, aku semakin terkesan pada sikap romantismu itu. Aku pastikan Sana tak akan pernah menolakmu."

Taehyung tersenyum. Ia merasa jika perkataan Sana itu membuatnya semakin bersemangat melewati tahun 2017. Ah lagipula sebentar lagi mereka juga akan kembali dipertemukan pada acara penghargaan dan acara olahraga yang biasanya dilaksanakan. Taehyung jadi senang karena rentetan acara penghargaan yang mungkin saja akan dilaksanakan tahun ini.

"Saat ISAC nanti, akan ku pastikan kalian berdekatan."

"Ah gomawo, Jiminie. Aku sangat menyayangimu." Taehyung memeluk Jimin, membuat pria itu sedikit berontak.

"Kau harus mandi dulu sebelum memelukku."

*
*
*

Sana menghentikan langkahnya saat Mark tiba-tiba saja menyodorkan sebuah kotak berwarna ungu padanya. "Hadiah ulang tahunmu."

"Tapi aku tak memintanya," ujar Sana dengan nada polosnya, membuat Mark dengan segera tersenyum.

"Aku yang ingin memberikannya. Ini hadiah ulang tahun untukmu. Aku harap itu akan sangat berguna untukmu."

"Terima kasih."

Rapat agensi di awal tahun memang selalu dilaksanakan. Hal ini tentunya tak akan Mark lewatkan begitu saja untuk memberikan kado itu pada Sana. Tadinya ia akan diam-diam mendatangi dorm Twice dan memberikan Sana kejutan tepat di hari ulang tahunnya. Tapi karena ia tahu Sana sangat lelah, ia mengurungkan niatnya itu. 

Berada di dalam gedung agensi memang memberikan keuntungan sendiri untuk Mark. Ia tak akan dimarahi sebab ia hanya berbincang dengan Sana. Ia bahkan tak peduli jika sebelumnya ia dan Sana pernah dipanggil karena kedekatan mereka.

Perlahan perasaanku mulai hilang. Mark Oppa, mianhae. Semenjak pernyataan perasaan hari itu, Sana perlahan mulai melupakan perasaannya pada Mark dan menggantinya dengan perasaannya pada Taehyung. Apalagi ia ingat betul perkataan Park Jinyoung soal pria yang akan menunggunya jika ia memang mencintainya.

TBC🖤

5 Oct 2020

Maaf aku baru up hehe

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang