\54\

11.3K 1.3K 340
                                    

Perlahan Jungkook membuka matanya, dan ia langsung bisa merasakan nyeri yang luar biasa di perutnya. Kepalanya pening bukan main dan seluruh tubuhnya terasa sangat berat. Ia lalu berusaha beranjak duduk dengan susah payah, saat ia berhasil menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang, ia langsung bisa melihat Jimin yang terduduk di sofa dengan menundukkan kepalanya dan sedang membelakanginya itu.

"Jimin Hyung?" panggilnya dengan suara serak, dan hal itu sukses membuat Taehyung membalikkan tubuhnya dengan raut wajah terkejut.

Seketika Jimin langsung beranjak berdiri dan menghampiri Jungkook. "Bagaimana keadaanmu? Sudah baikan? Perutmu masih sakit?" serbunya tanpa henti. Jungkook hanya bisa mengangguk dan menatap perutnya dan terlilit perban itu.

Ia lalu menatap Jimin dan baru saja menyadari jika mata Jimin terlihat jika ia seperti baru saja menangis seharian. "Hyung...," panggilnya pelan dan Jimin terus menatapnya sebagai jawaban. "ada yang ingin Hyung ceritakan?"

...

Yena masih terus menundukkan kepalanya dan semakin memeluk lututnya di depan dadanya itu sampai tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka. Gadis itu mendangakkan kepalanya untuk melihat siapa yang masuk dan seketika langsung menundukkan kembali kepalanya saat yang masuk ke dalam adalah Yoongi.

Gadis itu bisa mendengar suara dari langkah kaki laki-laki itu yang semakin mendekat padanya. "Yena—" panggilnya beranjak untuk mensejajarkan tubuhnya pada tubuh Yena yang meiringkuk di pojok kamar. "kali ini aku benar-benar bertanya serius padamu.

Mendengar itu semakin membuat Yena menundukkan kepalanya dalam. "Aku tidak tahu! Sudah ku katakan berkali-kali jika aku tidak tahu dimana keberadaan Ayahku. Jimin tidak pernah memberitahuku tentang hal itu! kau sendiri juga sudah memanipulasiku kemarin dan jawabannya tetap sama!" serunya tidak jelas, pasalnya Yena benar-benar tidak tahu dimana keberadaan Ayahnya.

Yoongi sudah memanipulasinya berkali-kali kemarin untuk mendapatkan jawabannya, tapi kenapa laki-laki dingin itu masih saja tidak percaya? Padahal kemampuan hipnotisnya itu sudah berkali-kali menyerangnya sampai membuat Yena mual bukan main.

"Siapa yang akan bertanya hal itu?" suara dingin Yoongi menusuk hati Yena, gadis itu takut bukan main sekarang. "Angkat kepalamu, aku tidak akan memanipulasimu lagi."

"Kau selalu mengatakan itu jika ingin memanipulasiku." Balasnya langsung yang belum juga mengangkat kepalanya.

Tidak tahan dengan hal ini, Yoongi langsung saja mencengkram bahu gadis itu membuat Yena mengangkat kepalanya karena terkejut dan matanya langsung bertemu dengan mata tajam Yoongi yang membuatnya merasakan sensasi aneh di otaknya.

Dan Yena kembali termanipulasi oleh Min Yoongi.

...

Jungkook benar-benar tidak bisa menyembunyikan perasaan terkejutnya saat Jimin baru saja menyelesaikan ucapannya. Jantungnya berdebar dengan kencang dengan apa yang baru saja di ceritakan oleh laki-laki itu.

Jimin sendiri juga sedang mencoba untuk mencerna semua hal yang baru saja terjadi padanya ini. Ia mengusap wajahnya gusar, tidak pernah menyangka jika kehidupannya akan semakin menjadi di luar kendalinya. Jimin selalu mengira jika semua rencannya akan berjalan sesuai apa yang ia rencanakan. Tapi semua itu sudah sangat mustahil hari ini.

Ia kehilangan dua orang penting yang berada di kehidupannya. Pertama Taehyung— dan yang baru saja meninggalkannya ini adalah Tuan Kang.

Ya, tuan Kang baru saja meninggalkannya dengan menggantung dirinya sendiri di markas yang berada di luar negeri. Jimin baru saja mendapatkan email dari laki-laki paruh baya itu yang berupa tulisan jika ia mendengar seluruh percakapannya dengan Taehyung semalam.

Preplexity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang