\11\

19.7K 2K 77
                                    

"A-apa? Kau bicara apa?" Tanyaku masih tidak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan Jungkook.

"Aku tau Noona pasti benar-benar ingin keluar dari sini, iya kan?"

Aku mengambil nafas sebanyak mungkin lalu perlahan mengangguk. "Aku memang ingin keluar dari sini, tapi kenapa sangat tiba-tiba? Apa motifmu? Maksudku, apa karena aku akan merusak persahabatan kalian, kau jadi--"

"Tidak! Noona tidak melakukan apapun. Aku hanya ingin Noona terbebas dari semua ini."

Mataku memicing menatap Jungkook curiga. "Lalu apa kau sekarang sedang mengusirku?"

"Aku serius Noona, sebetulnya aku mempunyai kakak perempuan yang mirip sekali dengan Noona." Jungkook menundukkan kepalanya. Aku bisa mendengar suara Jungkook yang mulai lirih.

"Dia sangat pemberani dan periang, dia tidak takut dengan apapun sekalipun itu berurusan dengan lawannya. Sama seperti Noona yang tidak takut saat Jimin Hyung melakukan sesuatu pada Noona."

Aku menelan ludahku, apa Jungkook juga tau apa yang Jimin lakukan padaku selama ini?

"Tapi sifat pemberani dan periangnya itu yang hanya ia tampakkan didepan semua orang, termasuk didepanku. Aku tidak tau jika dia mempunyai sisi lain yang tidak pernah ia tunjukkan padaku, ia sama seperti perempuan lainnya, mempunyai sifat yang mudah rapuh dan penuh kekhawatiran, namun ia menyembunyikan semua itu dengan sifat periangnya."

Jantungku seketika berdetak lebih kencang, Jungkook benar. Semua yang ia bicarakan benar, yang kutampakkan sekarang bukanlah sisiku yang asli.

Selama ini aku slalu terlihat berani seolah kehidupanku yang tiba-tiba berubah ini bukanlah hal yang berat. Tapi setiap detik nya banyak kekhawatiran yang muncul dikepalaku.

Bagaimana keadaan Appa? Apa dia baik-baik saja? Apa ia makan dengan teratur?

"La-lalu dimana sekarang kakak perempuanmu itu?" Aku memberanikan diri untuk bertanya.

Jungkook tersenyum tipis lalu kepalanya mengadah menatap langit yang sedang cerah berawan. "Kakak sudah bahagia disana, ia menggantung dirinya dirumahku 10 tahun lalu saat aku SMA dan hanya meninggalkan surat yang basah karena air matanya."

Seketika aku langsung menyesal telah bertanya.

"Tidak apa Noona, itu sudah lama." Lanjutnya yang membuatku mengedipkan mataku terkejut, Jungkook bisa membaca pikiranku?

Jungkook kembali berjalan, aku mengekor dibelakangnya. Menyusuri sisi kolam renang dengan air yang tenang.

Suasana sore hari ini sedikit membuatku fresh.

"Karena itu aku meminta Noona untuk meninggalkan kehidupan kami, apa yang Noona tunjukkan pada kami bukanlah sisi asli dari Kang Yena yang sebenarnya. Iya kan?"

Aku mengangguk ragu meskipun Jungkook tidak bisa melihatkku karena dia berada didepanku. "Kau benar, selama ini aku bersikap seolah baik-baik saja didepan Taehyung dan Jimin."

"Lalu bagaimana? Noona ingin pergi dari sini atau bertahan?"

Aku diam sebentar, memikirkan pergi dari sini saja pasti akan sangat menyenangkan. Kembali pada kehidupanku yang sebenarnya tanpa ada Taehyung dan Jimin disekitarku, tidak ada lagi kekhawatiran dan ketakutan lagi saat Jimin akan menghukumku atau menghabisiku.

Tapi jika aku kabur dengan bantuan Jungkook, laki-laki ini pasti akan habis oleh Jimin.

Taehyung yang membawaku ke hutan saja sudah habis oleh Jimin apalagi jika Jungkook membantuku untuk meninggalkan rumah?

Preplexity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang