\6\ : Kim Taehyung

23.4K 2K 125
                                    

YenaPOV

Aku membuka pintu kamar, ini sudah pukul 3 sore dan aku tidak keluar kamar sejak tadi siang. Terlalu malas bagiku untuk keluar dan memilih untuk tidur.

Aku menuruni tangga menuju lantai bawah dan tidak menemukan siapapun disana. Kemana 3 laki-laki psikopat itu?

Saat aku berada didapur dan ingin membuka pintu kulkas. Tiba-tiba ada tangan yang memegang pundakku dan membalik tubuhku.

"AAAAAAA!!!" Aku langsung saja menutup wajahku dan berteriak kencang saat melihat laki-laki dengan topeng berwarna putih dengan mulut yang panjang.

Dan saat itu juga aku bisa mendengar tawa menggelegar yang sangat familiar ditelingaku.

Aku membuka mataku dan melihat Taehyung sudah mencopot topeng itu dengan tawa yang masih berada dimulutnya.

Tanganku mengepal. "Kim Taehyung! Itu tidak lucu!" teriakku emosi, beruntung aku belum meneguk minuman kaleng yang berada dikulkas. Bisa-bisa aku sudah tersedak dan mati saat ini juga.

"Kau itu sudah mungil dan ternyata sangat penakut. Pantas saja Jimin sangat mudah menculikmu." Ujarnya lalu kembali tertawa.

Aku ingin memukul perutnya namun dia dengan cepat menghindar sebelum aku sempat memukulnya.

"Apa hanya segitu kecepatanmu? Kau bahkan hanya sedadaku gadis mungil." Balasnya menepuk-nepuk ujung kapalaku

Aku mengepalkan tanganku, benar-benar kesal dengan laki-laki tampan yang berada didepanku ini. Aku meletakkan gelas itu di meja dapur lalu dengan cepat berlari kearahnya dan langsung menjambak rambutnya.

Aku bisa merasakan Taehyung yang terkejut dengan pergerakanku yang tiba-tiba, dia merintih saat aku mengencangkan jambakannya. Rasakan itu, siapa suruh berurusan denganku.

"Akkhhh, Kang Yena kau gila!" Ujarnya menjauhkan tubuhnya namun aku kembali menjambaknya.

Karena tubuhnya jauh lebih tinggi dariku, Taehyung sampai membungkuk saat aku menjambak rambutnya.

Masa bodo, aku benar-benar kesal padanya hari ini.

Saat dia sibuk memundurkan badannya, tiba-tiba tangannya mencekal tanganku dengan cepat lalu menariknya hingga sekarang aku bertabrakkan dengan tubuhnya dan dia langsung melilitkan lengannya yang panjang itu diseluruh tubuhku.

Mendekapku dengan erat, kepalaku berada didadanya. Tanganku memberontak berusaha mencubit pinggangnya. Namun yang aku rasakan malah tubuhnya yang sangat keras. Sepertinya cubitanku tidak berefek apapun padanya.

"Kim Taehyung! Aku tidak bisa bernapas!"

Tiba-tiba tubuhku diputar, lalu Taehyung menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tengah yang membuatku ikut jatuh diatas tubuhnya.

Aku ingin mengambil kesempatan untuk kabur darinya namun tangan Taehyung lagi-lagi langsung melilit tubuhku lagi dan mendekapku dengan erat.

Tubuhku benar-benar mungil jika berada didekapannya.

Taehyung memutar tubuhnya. Sekarang aku terhimpit sofa dibelakangku dan Taehyung didepanku.

Dia melepaskan dekapannya namun malah mengurungku.

"Dasar gila!" Ujarku ketus saat mendongak menatapnya. Taehyung menunjukkan senyum kotaknya yang benar-benar membuatku ingin menamparnya.

Nafasku memburu, pertikaian tadi benar-benar menguras tenagaku. Yang benar saja, perempuan pendek sepertiku harus melawan dengan laki-laki gila ini.

Saat nafasku mulai teratur, aku mendorong dadanya. "Minggir!" Ketusku namun sepertinya doronganku lagi-lagi tidak berefek padanya.

Aku menghela nafas panjang lalu mendongak menatapnya yang masih setia menatapku, aku baru menyadarinya jika jarak kita benar-benar dekat.

Preplexity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang