Warning typo bertebaran
.
.
.Happy Reading ❤️
.
.
.
........Sepulang sekolah Kaylee memilih untuk pulang sendiri dengan ojek online. Bukan karena masih kesal dengan Alpha, dan teman-temannya yang terus menggodanya karena hukuman yang dijalankannya dari Bu Desi. Akan tetapi, ia ingin pergi ke TPU untuk mengunjungi makam Nayla— adiknya.
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh lima menit dari sekolahnya, Kaylee sudah tiba di depan TPU. Nayla tidak di makamkan di Jakarta karena Emilia yang memerintahkannya, tentu saja atas permintaan Kaylee.
"Bang, tunggu di sini dulu ya," pinta Kaylee turun dari motor, lalu memberikan helm yang sudah dilepaskannya kepada Abang ojek tersebut.
"Baik Neng."
Kaylee melangkahkan kakinya masuk ke TPU itu, setelah ia melepaskan sepatu, dan kaos kakinya.
Tibanya di depan makam Nayla. Ia langsung duduk bersimpuh, kemudian menundukkan kepalanya untuk membaca Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas sebanyak tiga kali.
Selesai itu, ia langsung menyiram makam Kaylee dengan sebotol air, dan menabur bunga yang ia beli sebelum menuju ke TPU.
Kaylee mengusap batu nisan yang bertuliskan nama adiknya itu. Tanpa ia sadari sebuah carian bening lolos begitu saja melalui pelupuk matanya. Detik berikutnya, ia langsung memeluk nisan itu, dan menangis tanpa suara.
"Hai, Nay apa kabar?" sapa Kaylee setelah ia melepas pelukannya dari nisan itu.
"Kamu tau enggak, Dek? Tadi kakak di hukum di sekolah karena terlambat, dan hukumannya itu kakak digendong sama pacar kakak. Kesel sih, tapi lucu hehe," pungkas Kaylee diiringi tawa hambar.
"Kakak minta maaf ya, Nay. Udah lima bulan Kakak enggak pernah nemuin kamu," ucap Kaylee dengan suara parau.
"Oh iya, hari ini ulang tahun kamu kan?" tanya kaylee menyeka kasar air matanya, "Selamat ulang tahun Nayla. Semoga Nay di sana bahagia," lanjut Kaylee sembari mengigit bibirnya untuk menahan isakannya.
"Nay, kakak rindu banget sama kamu. Beberapa hari lalu, Papa dan Mama datang. Kamu tau dengan siapa mereka datang?" tanya Kaylee menatap sendu nisan Adiknya, "Dengan Airin."
"Kamu tau enggak? Ternyata, Airin itu suka sama Revan, dan sebenarnya dia yang salah Nay. Hhh, tapi kenapa kakak yang disalahkan Papa dan Mama? Kakak kecewa sama mereka, Nay." Kaylee memejamkan matanya untuk sejenak, Dan ketika itu pula cairan bening mengalir dari kedua sudut matanya.
Kakak juga minta maaf, karena kakak k-kamu-" Ucapan Kaylee tersendat sebab ia tidak kuat lagi untuk mengatakannya. Andai waktu bisa diputar kembali pasti sampai saat ini Nayla masih ada di dunia ini.
Seandainya Nayla tidak masuk rumah sakit pasti ia tidak akan jadi korban dari kebakaran di Rumah sakit itu. Akan tetapi, semua sudah terjadi, dan siapa yang disalahkan atas hal itu? Tentu saja Kaylee, padahal kebakaran itu murni kecelakaan, akibat korsleting listrik.
Setelah lebih dari tiga menit menangis, bangkit dari duduknya setelah tangisnya mulai sedikit reda.
"Kakak pamit, Ra. Assalamualaikum," pamit Kaylee dengan suara bergetar.
Ia menyeka air matanya, kemudian melangkah pergi dari sana. Setelah beberapa meter menjauh dari pemakaman Nayla. Kaylee menghentikan langkahnya, lalu menoleh kembali ke arah makam Nayla. Ketika itu kedua matanya menyipit saat ada seorang pria, dan wanita yang berusia kira kira 40 tahunan dengan memakai baju serba hitam sedang duduk bersimpuh di depan makam Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAY [END]
RandomFollow dulu sebelum membaca !!! Update setiap hari jika tidak ada kendala "Kay, gue belum selesai ngomong," tukas Alpha, dan membuat Kaylee langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alpha yang sedang berdiri dihadapannya. "Ya udah cepetan selesaika...