Barang Terlarang

447 56 9
                                    

Warning typo bertebaran dimana-mana
.
.
.
.

Jangan lupa vote dan comment 😘
.
.
.

Happy Reading ❤️

Hari ini setelah jam istirahat, di kelas XI IPS-2 sedang mengadakan pelajaran olahraga. Pak Diaz sebagai guru olahraga mereka meminta mereka untuk melakukan praktek dribbling, dan shooting bola basket.

"Gue paling lemah kalau udah main basket," tutur Sherly

"Iya, lo kan pendek makanya lemah main itu," sahut Alby mencibir.

"Biar pendek gue imut Wek." Sherly menjulurkan lidahnya.

"Imut? Ingin muntah iya," balas Alby sengit.

"Awas," kata Carisa

"Awas apa?" Rafa mengerutkan dahinya keheranan.

"Nanti jatuh cinta," timpal Kaylee sembari tersenyum ke arah Sherly.

"Ishh, apaan sih, Lo?" ketus Sherly

"Hahahaha, lihat tuh muka lo," cibir Kaylee sembari tertawa terbahak-bahak.

Bagas, Rafa, Juna, Carisa, Alby, dan Olivia juga ikut tertawa melihat Kaylee tertawa, entahlah setiap Kaylee tertawa pasti akan menular kepada mereka.

"Adek abang udah enggak sedih lagi nih?" tanya Bagas sembari mendekat ke arah Kaylee, lalu merangkul bahu Kaylee.

"Enggak, dong Bang," jawab Kaylee sembari tersenyum dengan menampakkan gigi gingsul kecilnya.

"Good girl." Bagas mengacak rambut Kaylee dengan gemas.

"Okey, baik anak-anak semua sudah di sini?" tanya Pak Diaz yang tadinya masih sibuk dengan panggilan penting di ponselnya.

"Sudah, Pak," sahut mereka semua serentak.

"Alpha kemarilah," panggil Pak Diaz yang duduk di sebuah kursi. Alphapun langsung bangkit, dan mendatangi Pak Diaz.

"Coba, kamu contohkan sama teman-teman kamu." Perintah Pak Diaz, dan Alpha hanya mengangguk.

"Yang lain perhatikan bagaimana caranya," tegas Pak Diaz, dan mereka semua memperhatikan dengan benar.

Alpha mengambil bola basket yang ada di sebelah kursi Pak Diaz,  lalu mulai mendribble bola, dan memasukkannya ke dalam ring basket. Ia melakukannya sebanyak tiga kali, dan setiap bola berhasil masuk ke dalam ring, sorak tepuk tangan terdengar.

"Bagaimana sudah paham?" tanya Pak Diaz

"Sudah, Pak!" sahut mereka semua serentak.

"Kalau begitu langsung saja kita praktek ya. Alpha, kamu boleh duduk," tukas Pak Diaz, dan Alpha langsung kembali ke tempatnya, dan duduk.

Tak lama kemudian, Pak Diaz mulai memanggil mereka semua satu persatu untuk melakukan praktek. Ada di antara mereka yang selalu gagal memasukkan bola ke dalam ring, ada juga yang berhasil.

Setelah semua murid selesai melakukan praktek, Pak Diaz mendapat panggilan manual dari seseorang.

"Halo, waalaikumussalam, Pak," sahut Pak Diaz

"..."

"Iya baik, Pak. Saya akan segera ke sana," kata Pak Diaz, kemudian panggilan terputus.

"Saya ada urusan dengan kepala sekolah, dan ketua Yayasan. Nanti, kalau bel sudah berbunyi, jangan lupa kembalikan semua peralatan olahraga ke ruang olahraga," kata Pak Diaz

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang