Warning typo bertebaran dimana-mana
.
.
.
Jangan lupa vote, dan comment 😘
.
.
.Happy Reading ❤️
Suara bariton itu terdengar, membuat mereka semua berbalik, dan menatap pemilik suara itu.
Bugh
Satu bogeman mentah mendarat ke rahang orang itu. Orang itu adalah Revan, yang kini sudah jatuh terkapar di ke lantai. Alpha langsung menendang perut cowok itu.
Bugh
Bugh
Bugh
"BRENGSEK, LO!" berang Alpha, menarik kerah baju Revan. Ia terus memukuli wajah Revan tanpa ampun. Revan yang tadinya mendapat serangan mendadak, tidak bisa melawan lagi. Dadanya terasa sakit sekarang.
"SELAMA INI GUE UDAH JAGA CEWEK GUE, DAN LO MALAH NGERUSAK DIA. DIMANA OTAK, LO ANJING? CIH," bentak Alpha tepat di depan wajah Revan, ia juga meludah ke arah wajah Revan. Tidak peduli dengan orangtua Kaylee, yang ada di belakangnya.
"Hey, udah sabar," kata Seno berusaha untuk menenangkan, ditariknya tubuh Alpha adalah menjauh dari Revan.
"Lepas." Alpha terus memberontak, saat ia memegangi tubuhnya dari belakang.
"Revan, bangun, Nak." Risca membantu Revan untuk bangun, keadaannya benar-benar memperihatinkan sekarang.
"Lepas, Om. Biar aku habisi dia," gerutu Alpha, namun Seno menggeleng tegas. Ia tidak ingin terjadi keributan di sini.
"Apakah dengan marah, akan menyelesaikan masalah?" tanya Seno, sedetik kemudian Alpha diam. Lalu, Seno melepaskan pegangan dirinya pada Alpha.
"Benar, Revan kalau kamu sudah melakukan hal itu pada Kaylee?" tanya Adrian yang sedari tadi diam, ia benar-benar pusing sekarang.
"Eh, ini kenapa?" tanya Bagas yang baru saja datang bersama dengan teman-temannya. Mereka semua hanya diam, Bagas menatap heran ke arah wajah Revan yang sudah penuh dengan memar, dan lebam, "Lo, kenapa, Van?" Kali ini Bagas bertanya pada Revan, namun cowok itu hanya diam, sembari meringis kesakitan.
Tak mendapat jawaban dari Revan, Bagas menatap ke arah Kaylee, yang hanya menunduk, dan sesekali menyeka air matanya. Bagas berjalan mendekat ke arah adiknya itu, lalu memegang kedua bahu adiknya itu, dengan lembut.
"Lily," panggil Bagas lembut, namun yang dipanggil sama sekali tak menoleh.
"Kaylee," panggil Bagas sekali lagi, namun tetap saja gadis itu tidak menatap ke arah Bagas, justru dia semakin terisak.
Bagas mengacak rambutnya frustasi, ada apa sebenarnya ini? Selang beberapa saat kemudian, dia mengangkat dagu Kaylee pelan, lalu ditangkupnya pipi adiknya itu.
"Jangan, lo sentuh gue, Bang!" lirih Kaylee disela isakannya. Ditepisnya tangan Bagas, saat Bagas ingin menghapus air matanya.
"K-kenapa?" Bagas menatap Kaylee dengan raut wajah bingung.
"Karena gue, udah kotor, Bang!" jerit Kaylee, dan langsung membuat kaki Bagas terasa lemas, jantungnya berpacu dengan cepat, dan nafasnya terasa tercekat.
Semua sahabat Kaylee juga terkejut, saat mendengar ucapan Kaylee. Mereka merasa jika ini Kaylee sedang becanda.
"L-lo, enggak becanda, kan?" Bagas menatap manik mata Kaylee, untuk memastikan, dan berharap kalau semua itu hanyalah kebohongan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAY [END]
RandomFollow dulu sebelum membaca !!! Update setiap hari jika tidak ada kendala "Kay, gue belum selesai ngomong," tukas Alpha, dan membuat Kaylee langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alpha yang sedang berdiri dihadapannya. "Ya udah cepetan selesaika...