Surat Cerai

497 65 61
                                    

Warning typo bertebaran dimana-mana
.
.
.
.

Jangan lupa vote dan komennya 😘
.
.
.

Happy Reading ❤️


Dua bulan hampir berlalu, dan besok adalah jadwal Alpha tiba di Indonesia. Selama dua bulan Alpha berada di Meskiko, Kaylee terkadang tinggal bersama kedua orangtuanya, dan terkadang bersama mertuanya.

"Kaylee, makan dulu ayo!" panggil Clara dari arah ruang makan.

"Iya, Ma Kaylee ke sana," sahut Kaylee yang sedang duduk di sofa sembari memainkan ponselnya. Kaylee pun langsung bangkit, dan beranjak ke ruang makan.

"Mama, masak apa?" tanya Kaylee, lalu mendaratkan bokongnya di kursi.

"Masak sayur bayam, jarum crispy, sama tahu goreng. Ini ada sambel kecap juga," ujar Clara, sembari mengambilkan nasi untuk mertua, dan suaminya.

"Ma, entar Nayla main ke rumah Icha ya," pamit Nayla meminta izin.

"Baru aja tadi pagi ketemu di sekolah, ini mau ketemu lagi?" tanya Adrian keheranan.

"Mau ngerjain tugas bareng, Pa. Sekalian mau nemenin Icha ke Mall juga," tukas Nayla menampakkan deretan gigi putihnya.

"Yakin cuma mau nemenin aja?" Adrian menatap anak bungsunya, sambil memakan makanannya.

"Iya Pa," jawab Nayla penuh keyakinan.

"Enggak mungkin. Papa lebih dulu makan garam daripada kamu. Kalau cewek udah lihat barang-barang bagus, pasti ada keinginan untuk beli," tandas Adrian masih menatap ke arah Nayla.

"Nayla bisa nahan kok Pa," ujar Nayla, meskipun sebenarnya saat ini ia menjadi ragu.

"Ini ada kartu kredit untuk kamu," kata Adrian, lalu mengeluarkan sebuah kartu kredit dari dalam saku kemejanya, "Gunain kartu ini dengan baik. Jangan sampai boros, dan nilai kamu di sekolah enggak boleh turun. Kalau itu terjadi, bakalan Papa blokir. Ini ambil," perintah Adrian menyodorkan kartu kreditnya pada Nayla.

"Ini benaran, Pa?" Nayla menerima kartu itu, dengan tatapan tidak percaya.

"Iya, kamu udah SMA, dan Papa rasa pengeluaran kamu akan jauh lebih banyak," urai Adrian, lalu menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya.

"Makasih Papa," ucap Nayla tersenyum senang.

"Kay, kok enggak dapat?" rajuk Kaylee yang iri melihat Nayla dapat kartu kredit.

"Kamu kan udah ada dari Oma, masa iya mau minta lagi dari Papa?" tangkas Emilia

"Iya, lagian lo udah nikah. Pasti seluruh biaya hidup lo udah ditanggung sama suami lo," timpal Nayla yang sedang menuang air dari ceret ke dalam gelas.

"Hehehe iya ya? Gue lupa." Cengir Kaylee sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal,"Kartu kredit yang Oma kasih juga masih banyak saldonya," cetus Kaylee

"Iya bagus dong," tukas Clara

"Kata Alpha simpan aja dulu, mana tau suatu saat butuh. Dia juga katanya mau ngasih kartu kredit sama ATM yang baru untuk Kay, tapi Kay enggak mau karena saldo di kartu kredit Kay masih ada, dan tabungan di ATM juga masih banyak,"  papar Kaylee, lalu memakan kembali makannya, "Selama ini dia juga kalau mau beli sesuatu izin dulu sama, Kay. Uang hasil bisnis parfum, dan restoran juga Kay yang megang banyak. Jadi, kalau ada sisanya Kay simpan dalam tabungan," sambung Kaylee setelah selesai mengunyah nasi di dalam mulutnya.

"Bagus dong, mulai dari sekarang harus pintar atur keuangan. Nanti kalau udah punya anak, biaya hidup makin lebih banyak. Jadi, siapin juga tabungan untuk anak," ujar Emilia menasehati.

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang