Murid Baru

629 72 7
                                    

Warning typo bertebaran
.
.
.
.
Vote dan comment jangan lupa ❤️
.
.
.
Happy Reading

✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨


Pagi yang cerah, Kaylee sudah duduk di depan meja riasnya, sembari menyisir rambutnya. Ia menatap pantulan wajahnya di cermin, lalu ia tersenyum simpul. Akan tetapi, senyuman itu langsung luntur ketika ia melihat Airin berdiri di ambang pinta kamarnya lewat pantulan cermin.

"Selamat pagi kak," sapa Airin dengan manis. Kaylee tak memperdulikannya sama sekali, ia justru malah sibuk dengan aktivitasnya.

"Kak, minta parfum lo dong. Parfum gue ketinggalan," pinta Airin. Kaylee memutar malas bola matanya, kemudian ia memberikan botol parfum miliknya pada Airin.

"Nih, jangan lupa Lo balikin," ucap Kaylee dingin

"Tenang aja, kak nanti aku kembalikan. Kakak mau berangkat ke sekolah ya?" balas Airin, lalu ia mulai membuka tutup botol parfum, dan sejenak mencium aromanya, "Hm, wanginya enak banget selera kakak emang perfect."

"Ya kalau lo lihat gue pakek baju sekolah, berarti gue mau sekolah, " geram Kaylee, lalu ia mengambil tasnya di atas tempat tidur.

"Kalau gitu kita berangkat bareng ya, kak!" ajak Airin. Kaylee mendesis pelan, lalu ia menatap tajam ke arah Airin.

"Lo dengar baik baik ucapan gue. Pertama, gue bukan kakak lo, jadi berhenti panggil gue kakak. Kedua, lo enggak usah sok ramah, atau sok baik sama gue. Karena gue tau lo itu cuma drama. Mungkin, lo bisa bohongi Papa sama Mama gue, tapi lo enggak akan bisa bohongi gue," gertak Kaylee, lalu ia pergi meninggalkan Airin yang sudah mengepalkan tangannya.

"Berani banget dia lawan gue. Dia enggak tau siapa gue sebenernya?" gumam Airin sembari tersenyum sinis, lalu ia mulai membuka kunci layar ponselnya, dan menelpon seseorang.

"Halo bos kenapa?"

"Mana cewek itu?"tanya Airin

"Ini bos."

"Lepasin tolong lepasin!!"

Mendengar teriakan itu, Airin tersenyum senang sembari memelintir rambutnya dengan jari telunjuknya.

"Halo, jangan lupa cewek itu lo kasih makan okey. Gue enggak mau dia mati secara sia-sia, karena gue belum puas lihat dia, dan keluarganya menderita," perintah Airin, lalu ia memutuskan panggilannya.

"Gue enggak akan berhenti untuk membuat keluarga lo sengsara Adrian," gumam Airin sembari tersenyum sinis. Ia kemudian, berjalan sembari memainkan ujung rambutnya.

"Selamat pagi, Pa, Ma," sapa Airin lalu, ia duduk di salah satu kursi yang kosong.

"Pagi, sayang ayo, makan!" kata Clara

"Oh iya, Oma sama Kak Lee mana?" tanya Airin

"Oma lagi di kamar baca majalah, Lee di kamar bersama Oma," ujar Adrian

"Oh iya, Kak Lee enggak sarapan apa?" tanya Airin

"Mama enggak tau, tapi kayaknya dia sarapan bareng Oma di kamar," jawab Clara, kemudian ia memberikan sepiring nasi lengkap dengan lauk kepada Airin

"Itu kalau emang iya, Ma. Airin lihat kak Lee di kamar Oma dulu. Kalau dia belum sarapan, nanti Airin ajak sarapan bareng kita," putus Airin sembari tersenyum manis, lalu ia bangkit dari duduknya.

"Airin itu gadis yang baik. Beruntung sekali Lee punya saudara angkat seperti dia," gumam Clara

"Dasar bodoh," batin Airin tersenyum licik, dan berjalan meninggalkan ruang makan. Saat sedang menuju kamar Emilia, Airin melihat Kaylee sudah keluar dari kamar dan melihat hal itu, Airin langsung menegur Kaylee

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang