Warning typo bertebaran dimana-mana
.
.
.Jangan lupa vote dan komen 😘
.
.
.Happy Reading ❤️
Dua hari telah berlalu, Elina sudah dirawat di rumah sakit Galaksi, sedangkan Gunawan sudah bisa berjalan, tanpa bantuan apapun. Wajah Gunawan juga sudah bersih, rambutnya juga sudah terpangkas rapi.
"Bagaimana keadaanmu?" tanya Adrian pada Gunawan, yang sedang duduk di taman.
"Aku baik-baik saja direktur," jawab Gunawan sopan.
"Istrimu sedang dirawat di salah satu ruangan yang di rumah sakit." Adrian memberitahu, dan membuat Gunawan terkejut.
"Ada apa dengan istriku?" tanya Gunawan, lalu Adrian mulai menceritakan segalanya, membuat raut muka Gunawan menjadi sedih.
"Aku adalah suami yang tidak berguna," lirih Gunawan menundukkan kepalanya.
Netranya menatap ke tanah yang basah, karena sisa hujan semalam."Bukan kamu yang salah, tapi adikmu," sanggah Adrian. Ia merasa iba dengan orang baik seperti Gunawan, yang harus hidup menderita seperti ini.
"Lalu direktur, bagaimana dengan Helena?" Gunawan kembali menatap Adrian.
"Dia sedang berada dalam penjara, dua hari lagi adalah sidang keputusan dari pengadilan," tukas Adrian, dan langsung membuat Adrian gugup.
"Berarti aku juga akan masuk ke dalam penjara?" tanya Gunawan yang merasa jika Adrian sedang mengingatkannya pada kejadian beberapa tahun lalu.
"Aku enggak ada bilang itu. Aku sudah menemukan beberapa bukti, dan dari bukti itu aku yakin kalau kamu tidak bersalah," jelas Adrian
"Lalu, siapa pelakunya? Dia sudah namaku tercoreng," desis Gunawan secara menghembuskan nafasnya kasar.
"Nanti kamu akan tau. Ayo, ikut aku ke kantor polisi, untuk menjenguk adikmu!" ajak Adrian.
"Bisakah, aku melihat istriku sebentar?" tanya Gunawan, Adrian hanya mengangguk, dan mengantar Gunawan pergi ke ruangan Elina.
Gunawan langsung masuk, dan merasakan matanya memanas saat melihat istrinya yang terbaring lemah di atas ranjang, dengan berbagai alat yang menempel di tubuhnya.
"Maafkan, aku istriku!" lirih Gunawan, seraya menyeka air matanya yang tidak sengaja jatuh. Didekatkannya wajahnya, lalu diciumnya kening sang istri dengan lembut. Sudah bertahun-tahun, ia tidak pernah menyentuh istrinya, dan ia sangat merindukannya.
"Kamu harus berdoa, supaya istrimu cepat membaik," tutur Adrian, mengelus punggung Gunawan.
"Terima kasih, direktur. Ayo, kita pergi ke kantor polisi!" pungkas Gunawan, kemudian mereka pergi ke kantor polisi.
Drrtt
"Halo assalamualaikum, Clara," ucap Adrian setelah menerima panggilan dari istrinya, saat di jalan.
"Waalaikumussalam, Kamu dimana?" tanya Clara
"Aku lagi di jalan, mau ke kantor polisi."
"Aku sama Risca mau ketemu David, nanti yang jemput Nayla kamu, ya?"
Adrian diam sejenak ketika mendengar nama itu disebut, ia jadi bingung bagaimana kalau Clara tau, jika David terlibat dalam penganiyaan yang terjadi di gudang kantor cabang Adrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKAY [END]
RandomFollow dulu sebelum membaca !!! Update setiap hari jika tidak ada kendala "Kay, gue belum selesai ngomong," tukas Alpha, dan membuat Kaylee langsung mengalihkan pandangannya ke arah Alpha yang sedang berdiri dihadapannya. "Ya udah cepetan selesaika...