Ketakutan terbesar

444 56 7
                                    

Warning typo bertebaran dimana-mana
.
.
.
.

Jangan lupa vote dan comment 😘
.
.
.
.

Semoga kalian semua sehat selalu aamiin
.
.
.

Happy Reading ❤️

Beberapa minggu setelah kejadian teror yang menyerang Kaylee. Alpha semakin ketat mengawasi dirinya, terlebih lagi saat ini Kaylee sudah hamil tua. Bahkan, ketika Alpha tak bersamanya. Kaylee dijaga oleh setidaknya empat orang pengawal.

"Al," panggil Kaylee yang sedang bersandar headboard. Saat ini, mereka sedang berada di atas ranjang.

"Hm?" sahut Alpha yang masih memijit kaki Kaylee.

"Aku masih kepikiran soal teror itu," jawab Kaylee lirih. Ia menundukkan kepalanya sebentar, lalu menatap Alpha yang kini juga menatap dirinya.

Kaylee benar-benar takut akan teror yang menimpa dirinya beberapa minggu lalu. Waktu itu, ada orang yang meletakkan kotak berisi bangkai anak ayam yang sudah mati, dan ada sebuah kertas bertuliskan. "Lo, dan anak lo bakalan mati."

Entah siapa yang mengirim barang tersebut, tapi karena hal itu Kaylee jadi kepikiran. Untungnya Alpha selalu bisa menghibur dirinya, dan memberikan semangat.

"Aku takut kalau sampai terjadi apa-apa dengan bayi kita."

Mendengar ucapan istrinya, Alpha langsung menggeser tubuhnya untuk duduk di hadapan Kaylee.

"Selama ada aku. Aku enggak akan biarkan siapapun nyakitin kalian berdua," ucap Alpha, menyingkap baju tidur terusan yang di pakai Kaylee. Alpha mengolesi perut Kaylee dengan minyak zaitun, kemudian menciumnya.

"Dia nendang ya?" tanya Kaylee saat melihat perutnya mengalami pergerakan. Alpha tersenyum, dan menganggukkan kepalanya.

"Hai sayang, bantu Papa jaga Mama kamu ya," bisik Alpha di depan perut Kaylee.

"Iya Papa," jawab Kaylee menirukan suara anak kecil. Mereke berdua kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Al, kira-kira aku masih bisa lihat dia nanti enggak?" tanya Kaylee mengelus perutnya sendiri.

"Ya bisa dong, nanti setiap hari kita bakalan main sama dia," ujar Alpha membelai rambut Kaylee penuh kasih sayang.

"Aku takut, apalagi kata Dokter wanita hamil di bawah dua puluh tahun. Itu resiko melahirkannya besar, beda dengan wanita yang usianya udah di atas dua puluh tahun," papar Kaylee tanpa sadar air matanya menetes.

"Jangan bicara gitu lagi. Kalian berdua akan baik-baik aja," tandas Alpha membawa Kaylee ke dalam pangkuannya. Alpha memeluk istrinya dengan sangat erat.

"Kira-kira, anak kita mukanya mirip siapa ya?" tanya Kaylee berusaha untuk tersenyum.

"Kalau enggak mirip aku, mirip kamu. Mungkin juga wajahnya pencampuran antara kita berdua. Enggak mungkin mirip Alby kan?" canda Alpha, dan langsung membuat tawa Kaylee terdengar.

"Kalau mirip Alby, berarti ini anak Alby dong," tukas Kaylee tersenyum geli. Alpha juga ikut tersenyum, melihat senyuman istrinya.

Ia lalu memegang tengkuk Kaylee dengan tangan kanannya, dan mencium dahi Kaylee cukup lama. Ciumannya kemudian turun ke pipi, dan hidung Kaylee

Alpha lalu menggesekkan hidungnya dengan hidung Kaylee, dan menempelkan dahinya dengan dahi Kaylee.

Perlahan ia menempelkan bibirnya dengan bibir Kaylee, lalu mencium bibir istrinya dengan sangat lembut.

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang