Rapuh

1.2K 124 3
                                    

Kaylee berjalan keluar ke kantin dengan mood yang buruk. Ia merasakan perutnya sedikit sakit karena perutnya belum diisi sesuap nasi sejak pagi tadi. Ia juga menyesal karena menolak ajakan Oma untuk sarapan bersama dengan alasan takut terlambat.

Ditambah lagi Alpha yang mengajaknya bertengkar, hanya karena sebuah saus, dan Alby si manusia bertulang kodok itu malah menghabiskan mie ayam miliknya.

Kaylee memilih untuk berjalan untuk berjalan ke arah roof top sekolah untuk mengembalikan moodnya yang sudah hancur.

"Arghhhh bete," gerutu Kaylee sembari menghentakkan kakinya ke lantai. Ia duduk di sofa yang sudah usang, namun masih bisa digunakan.

Sangat jarang ada murid yang datang ke roof top jadi suasana di sini sangat sepi. Kaylee menyandarkan kepalanya ke sofa, matanya menerawang ke arah langit, dan seketika ingatan akan kenangan masa lalu kembali muncul dalam benaknya.

Kaylee tersentak, dan ia langsung menarik nafasnya dalam-dalam lalu dihembuskannya secara perlahan. Kaylee merogoh saku roknya, dan mengambil sebuah dompet kecil bergambar little ponny miliknya.

Ia mengeluarkan selembar foto, di sana ada gambarnya yang sedang tersenyum bersama dengan dua orang anak perempuan salah satu dari mereka adalah adiknya.

"Gue kangen kalian," lirih Kaylee

"Maafin gue, Nay belum bisa jadi saudara yang baik buat lo. Seandainya gue engga maksa, lo. Pasti kecelakaan itu enggak akan terjadi."

"Dan buat lo, Rin. Gue bingung dengan perasaan gue sama, lo. Di satu sisi, gue itu benci banget sama lo, dan di sisi lain gue juga rindu akan kebersamaan kita." Kaylee menghela nafas, perlahan air mata mulai keluar membahasi pipinya.

"Kenapa lo jahat banget sama gue, Rin? Gue salah apa sama lo? Sampai lo tega hancurin kebahagian gue. Gue kehilangan semua cuma karena lo, Rin, " desis Kaylee dengan suara bergetar.

Kaylee menaikkan kedua kakinya ke atas sofa, lalu ia menekuk kedua lututnya, dan menopang dagunya di sana.

Ia mengingat akan kebersamaannya dulu
bersama Airin, dan Nayla adiknya sangat indah. Mereka bermain bersama, makan es krim bersama. Akan tetapi, semua itu sirna hanya karena seorang pria yang bernama Revan.

Flash back on

Seorang gadis sedang duduk di pinggir danau sembari memainkan gelembung sabun yang di tangannya.

Mata cokelatnya menatap ke arah gelembung yang sudah berterbangan ditiup sepoi angin.

Ia sangat takjub dengan gelembung itu, tetapi ia juga sangat sedih karena gelembung itu sangat mudah rapuh. Ketika gadis itu sedang bermain gelembung datanglah dua orang gadis yang salah satunya sedikit mirip dengannya.

"Kakak kenapa suka main gelembung sih?" tanya seorang gadis yang bernama Nayla. Dia adalah adik Kaylee usia mereka hanya terpaut sepuluh bulan, dan Nayla terlahir dalam keadaan prematur.

"Karena bermain gelembung itu bikin hati nyaman. Gelembung itu lembut," pungkas Kaylee menatap gelembung-gelembung yang ia tiup.

"Tapi, mudah rapuh," tangkas Airin, lalu ia duduk di samping Nayla. Mendengar hal tersebut Kaylee hanya diam, dan memilih untuk meniup kembali gelembung di tangannya.

Ia tidak bisa berkata apapun lagi karena yang dikatakan Airin itu sangat benar. Gelembung itu sangat indah, dan terlihat menenangkan. Akan tetapi, mudah untuk rapuh, dan sangat lemah sama seperti dirinya.

"Hai, semua," seru seorang cowok yang memakai kaos hitam lengkap dengan celana jeansnya

"Hai," balas mereka serentak. Cowok itu memilih duduk di samping Kaylee dan Kaylee malah menggeser duduknya agar sedikit menjauh dari cowok itu.

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang