Pencarian

423 60 14
                                    

Warning typo bertebaran dimana-mana
.
.
.
.
.

Happy Reading ❤️

Alpha baru saja kembali dari kantor, setelah diminta oleh Pak Arya untuk mengurus masalah perkemahan yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi. Ia berjalan ke arah kelasnya untuk mengikuti kelas Bahasa Indonesia.

Tok...tok... Tok

"Permisi," ucap Alpha seraya mengetuk pintu. Ketika Bu Nita menoleh, dan menganggukkan kepala barulah Alpha masuk ke dalam kelas.

Ia mengeluarkan alat belajarnya, dan ketika itu pula pandangannya menuju ke arah tempat duduk Kaylee yang sebangku dengan Olivia.

Ia tak menemukan Kaylee di sana. Jangankan batang hidungnya, bahkan tasnya saja tidak ada di sana.

"Kaylee." Singkat Alpha yang duduk di samping Juna.

Juna menoleh ke arah Alpha, dan mengangkat bahunya seraya menggelengkan kepalanya, " Gue, enggak tau."

Alpha ingin memanggil Olivia yang jarak tempat duduknya bisa dibilang dekat dengannya, namun Bu Nita memperhatikan dirinya.

" Okey, sekarang lihat ke Papan tulis ! Hari ini kita akan belajar mengenai Paragraf Induktif dan Deduktif," kata Bu Nita kemudian ia menjelaskan materinya.

Saat belajar Alpha tidak konsentrasi, karena memikirkan tentang keberadaan Kaylee. Ia sangat khawatir pada Kaylee yang belum juga kembali setelah  satu jam lebih.

Bagas yang ada duduk di belakangnya paham menangkap gelagat Alpha yang tampak gelisah. Bagas mencondongkan sedikit tubuhnya ke depan. "Lo kenapa?" tanyanya berbisik..

"Kay belum balik. Gue khawatir," lirih Alpha

"Lo enggak perlu khawatir, dia pasti baik-baik aja. Ingat, dia bisa jadi diri," tukas Bagas, lalu ia memperbaiki kondisi duduknya.

Pikiran Alpha terus melayang, ia terus berdoa semoga Kaylee baik-baik saja. Kali ini, Alpha mengedarkan pandangannya ke arah tempat duduk Airi. Ia juga  terkejut melihat Airin tidak ada di tempatnya.

Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah mereka mengalami kecelakaan di jalan, atau ada hal lain?

Tiga jam kemudian....

Teng...teng...teng

Bel tanda istirahat pun berbunyi, semua murid langsung berlari ke arah kantin. Namun, tidak dengan Alpha ia malah berlari ke arah ruang BK untuk meminta izin keluar.

"Alpha mau kemana?" tanya Rafa membereskan alat belajarnya, yang ada di tas meja.

"Kayaknya ke ruang BK," jawab Juna

"Emang mau ngapain?" sahut Alby, lalu ia berjalan menghampiri Juna, dan duduk di samping cowok itu.

"Lo enggak ngerasa di kelas kita ada yg kurang?" tanya Juna

Alby terdiam sejenak, lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah. Ketika itu pula, matanya tertuju pada dispenser kelas, "Gue tau, apa maksud lo. " Tebak Alby

Juna menatap Alby dengan dahi berkerut samar, ia benar-benar butuh jawaban. "Apa?"

"Calon dispenser kosong, pantes gue ngerasa kayak ada yang kurang. Haus banget gue, malah minum udah habis di buat sama Manusia purba noh, " tutur Alby kesal Alby, sembari menunjuk Bagas dengan dagunya.

"Hehehe, sorry. Gue lupa bawa minum." Cengir Bagas yang masih sibuk memainkan ponselnya.

"Kaylee sama Airin enggak ada sejak tadi. Lo, enggak sadar By?" Olivia yang tadinya sibuk mencatat materi bahasa Indonesia, kini membuka suara.

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang