Goes

730 80 3
                                    

Warning typo bertebaran
....
Vote dan comment jangan lupa
.
.
.
Happy Reading

Minggu pagi yang cerah, Kaylee membuka matanya ketika cahaya matahari mulai menembus tirai jendela kamarnya. Ia menggeliat untuk meregangkan otot-ototnya.

"Udah, jam berapa ya?" gumamnya melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 08.00.

Kaylee langsung bergegas mandi, dan berpakaian, kemudian ia berlari kecil ke arah dapur untuk membantu Emilia, dan Bi Zia menyiapkan sarapan.

"Hai, Kak," sapa Airin yang baru saja keluar dari kamarnya. Kaylee memutar malas bola matanya. Ia memilih untuk tidak memperdulikan Airin, dan meninggalkannya.

"Tahan, Rin. Lo harus bisa tahan semua ini," gumam Airin, lalu berjalan dengan langkah gontai.

"Oma," sapa Kaylee lalu, mencium sekilas pipi kanan Emilia yang sedang memotong wortel.

"Eh, kaget... Astaghfirullah Kaylee. Kamu tuh ya, suka banget buat Oma kaget," gerutu Emilia mencebikkan bibirnya kesal.

"Hahahaha..." Kaylee tertawa terbahak-bahak, karena melihat ekspresi Emilia seperti itu, "Oma, lucu banget Hahahaha...Aduh, perut gue. Hahahaa...." Kaylee memegangi perutnya yang sakit akibat tertawa terlalu keras.

"Kamu tuh ya, nakal banget sama Oma," gerutu Emilia sembari menggelengkan kepalanya

"Maaf, Oma habisnya Oma lucu banget tau. Ekspresinya kayak gitu. Bikin gumushh," kata Kaylee yang masih mengatur nafasnya dengan susah payah.

"Sudah, sekarang kamu tunggu di meja makan kita akan bersama," pungkas Emilia, lalu ia memasukan wortel ke dalam panci yang sudah berisi air mendidih.

"Kay, enggak makan deh, Oma. Kay mau beli lontongnya Pak Udin. Sekalian mau goes," tolak Kaylee halus, karena ia tidak ingin satu meja dengan orangtuanya.

"Kamu yakin enggak mau makan bareng? Besok Papa, dan Mama kamu udah balik ke Jakarta," ujar Emilia yang paham jika Kaylee tidak suka makan bersama orangtuanya, terlebih lagi dengan Airin.

"Yakin, Oma. Okay Oma sayang, Kay pergi dulu. Babayyy Oma yang cantik," pamit Kaylee, seraya mencubit pipi Emilia dengan gemas, kemudian lari menghindar.

"Mau kemana kamu?" tanya Adrian yang sedang menonton televisi bersama dengan Clara.

"Bukan urusan anda," jawab Kaylee dingin, lalu pergi meninggalkan Adrian, dan Clara. Ia tidak ingin moodnya hancur di minggu yang cerah ini hanya karena harus berdebat dengan Adrian.

"Pa, Ma itu kak Lee mau kemana?" tanya Airin yang tadi melihat Kaylee keluar rumah dengan sepeda sportnya.

"Papa tidak tau," jawab Adrian, seraya mengangkat bahunya.

"Dilihat dari penampilannya sih, kayaknya mau goes, Pa,"pungkas Airin, dan hanya dibalas sebuah anggukan oleh Adrian.

"Pa, Ma aku boleh minta sesuatu enggak?"tanya Airin, membuat Adrian menautkan alisnya.

"Minta apa?" tanya Adrian, lalu ia menyeruput kopi hitam di hadapannya.

"Airin mau pindah ke SMA Galaksi supaya bisa barengan sama kak Lily boleh ya. Pa, Ma?" pinta Airin sembari mengatupkan kedua tangannya di depan dada. Adrian berpikir sejenak, sementara Clara hanya menunggu keputusan Adrian selanjutnya.

"Baik lah, mulai besok kamu akan pindah ke SMA Galaksi," ujar Adrian, dan membuat Airin bersorak girang.

"Makasih,Pa." Airin tersenyum kemudian ia pergi meninggalkan Adrian, dan Clara

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang