Cerita sebenarnya

444 58 7
                                    

Warning typo bertebaran
.
.
.

Vote and comment supaya Vee lebih semangat ❤️

.
.
.

Happy Reading  ☺️

Hari ini setelah pulang sekolah, Kaylee langsung mengganti seragamnya dengan kemeja biru kotak-kotak dan celana pendek.

Selepas dari itu, ia langsung melaksanakan shalat Zuhur, kemudian berlari ke garasi rumahnya untuk mengambil sepeda elektrik miliknya.

Ia berniat  pergi ke supermarket untuk membeli snack dan juga keperluan lain yang diperlukan saat kemah besok.

"Berapa semuanya ini?" tanya Kaylee setelah berada di depan meja kasir.

"Totalnya 89500," jawab kasir itu lalu, ia memasukkan semua belanjaan Kaylee ke dalam kantong plastik. Kaylee langsung membuka dompetnya, dan mengeluarkan selembar uang seratus ribu

"Terima kasih, semoga puas berbelanja di sini," ucap kasir tersebut setelah memberikan kembalian, dan Kaylee hanya menjawab dengan sebuah anggukan dan senyuman.

Saat sudah keluar dari pintu, Kaylee melihat seorang wanita yang sama persis ia lihat saat di pemakaman keluar dari Cafe yang ada di samping supermarket itu.

Lantas saja, Kaylee langsung berlari menghampiri wanita itu, dan menarik tangannya.

"Apa yang kamu lakukan?" pekik wanita itu, saat Kaylee menarik tangannya ke arah bagian belakang sebuah mobil yang terparkir.

"Katakan kenapa anda mengunjungi pemakaman adik saya beberapa waktu lalu!" pinta Kaylee menatap wanita itu dalam untuk mendapatkan sebuah jawaban.

"A-apa...A-apa maksudmu?" Wanita itu justru balik bertanya kepada Kaylee dengan gugup.

"Tidak usah berbohong lagi, aku tau kalau tante yang datang bersama dengan seorang pria ke pemakaman adik aku," tandas Kaylee, "Kalau Tante tidak ingin mengatakan aku akan melaporkan tante ke polisi atas kasus penipuan," ancam Kaylee, dan langsung membuat wanita itu ketakutan.

"Baiklah, akan saya beritahu, t-tapi, bukan di sini," tukas wanita itu, "Ikut aku," pintanya lalu  mereka berjalan masuk ke dalam cafe.

"Sebenarnya, yang berada di pemakaman itu adalah anak saya," kata wanita itu membuka pembicaraan.

"Apa? B-bagaimana bisa?" pekik Kaylee kaget, dan tak lupa ia menyalakan menyalakan rekaman video dari handphonenya secara diam-diam.

"Waktu itu keluarga saya terlilit utang oleh renterner, karena pada saat itu anak saya Feby sedang mengalami sakit Kanker Serviks," terang Wanita itu

"Kanker serviks? Bukannya penyakit itu menyerang wanita yang menginjak sekitar 40 tahunan?" guman Kaylee

"Benar, awalnya saya sempat tidak percaya jika anak saya yang baru berusia 14 tahun sudah mengidap penyakit kanker serviks," tutur wanita itu dengan raut wajah teramat sedih.

"Lalu, apa lagi yang terjadi?" tanya Kaylee penasaran

"Disaat kebingungan yang melanda akibat utang, saya bertemu dengan seorang wanita awalnya saya berpikir dia berniat baik kepada saya, tapi-"

"Tapi apa?" Dahi Kaylee berkerut heran.

"Dia menolong saya hanya untuk tujuan pribadinya. Beberapa jam sebelum kebakaran di rumah sakit Pelita, saya diminta olehnya untuk memindahkan pasien atas dari kamar Melati no 9, ke gudang rumah sakit," urai wanita itu.

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang