Koridor

1K 119 4
                                    

"Nayla...," teriak Kaylee, dan ia langsung tersentak dari tidurnya. Ia merasakan jantungnya berdebar kencang, kemudian ia menghela nafasnya sembari menyeka air mata yang tak sengaja jatuh dari pelupuk matanya.

"Mimpi itu lagi," gumamnya pelan, kemudian bangkit dari duduknya setelah menyimpan selembar foto yang sedari tadi berada di dalam genggamannya. Ia melihat ponselnya, dan melihat ada 23 panggilan tidak terjawab dari Olivia.

OliviaAzura

Kay

Lo dimana?

Kaylee memilih untuk mengabaikan pesan itu, kemudian ia pergi dari tempat itu untuk menemui kedua sahabatnya. Saat melewati koridor yang sepi ia dihadang oleh Alleta, dan kedua anak buahnya.

"Eh, jalang," gertak Alleta lalu mendorong Kaylee hingga jatuh ke lantai.

"Mau kita apain nih cewek, Ta?" tanya teman Alleta yang berambut pendek ia adalah Tania teman Alleta yang sangat membenci Kaylee sama seperti Alleta.

"Gue rasa dia harus dikasih pelajaran yang paling buruk dalam hidupnya," tutur teman Alleta yang bernama Bella

"Awww...," ringis Kaylee kemudian, ia berusaha untuk bangkit dan melawan

"Lo itu seharusnya enggak sekolah di sini. Lo itu jalang udah ngerebut Alpha dari gue," geram Alleta urat-urat lehernya terlihat saat mengatakan hal itu.

"Jalang teriak jalang hhh," sinis Kaylee sembari menunjukkan smirk khasnya.

"Lo itu jalang perempuan murahan. Lo itu perusak kebahagiaan orang," gertak Alleta matanya mendelik tajam, dan giginya bergemelutuk, lantas gertakan itu membuat Kaylee diam seribu bahasa. Perusak kebahagiaan orang? Yang dikatakan Alleta itu benar

"Kenapa lo diam hah? Apa yang gue bilang itu masih kurang jelas?" tanya Alleta emosi

"Lo itu adalah pembawa sial," cerca Alleta dan membuat mata Kaylee seketika mulai memanas.

"Dasar kamu anak pembawa sial."

"Kamu itu selalu saja membuat masalah untuk Papa, dan Mama."

"Papa dan Mama lelah memiliki anak seperti dirimu."

"Gue engga nyangka kenapa Alpha bisa suka sama lo atau jangan lo ngerelain keperawanan lo buat Alpha?" tanya Alleta sembari tersenyum sinis kepada Kaylee.

Pupil mata Kaylee membesar mendengar penuturan dari mulut Alleta yang kurang ajar.

Plak !!!

Sebuah tamparan berhasil mendarat mulus di pipi kanan Alleta. Ia meringis kesakitan, lalu menatap Kaylee dengan emosi yang membara.

"Gue engga ada waktu buat nanggapin setan jalang kayak lo," desis Kaylee, kemudian ia berjalan pergi meninggalkan Alleta.

Alleta yang tak terima, sebab Kaylee menamparnya langsung menarik rambut Kaylee dari belakang dengan begitu kuat. Kaylee merasakan kepalanya memanas akibat rambutnya ditarik oleh Alleta.

Ia memutar malas bola matanya, kemudian memegang tangan Kaylee dari belakang dengan kedua tangannya, memundurkan kakinya beberapa langkah, dan dengan gerakan serentak ia menarik tangan Alleta agar tangan Alleta terlepas dari rambutnya. Setelah itu ia sudah memegang tangan Alleta dari belakang bahkan ia memelintirnya dengan kuat.

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang