Terkejut

471 64 18
                                    

Warning typo bertebaran
.
.
.

Vote and comment ya sayang 😘
.
.
.

Happy Reading ❤️

Bagas menarik tangan Nayla masuk ke dalam rumah sakit dengan paksa. Merasa Bagas, sudah keterlaluan Nayla menghentakkan tangannya.

"Sakit, Bang!" teriak Nayla, seketika itu pula banyak pasang mata yang memandang mereka.

"Hey, jangan kasar sama cewek!" seru seorang Pria berusia kepala dua yang sedang menggendong anak kecil.

Bagas hanya mengangguk mengerti, lalu tatapannya beralih ke arah pergelangan tangan Nayla yang sudah memerah.

"Maaf," sesal Bagas, lalu ia menggenggam tangan,"Ikut, gue ya please," pinta Bagas

Nayla mengangguk, dan mereka berjalan menuju ruangan Kaylee di rawat. Saat di perjalanan, Bagas sempat menanyakan ruangannya pada Alpha melalui pesan what'sapp.

Sesampainya di depan ruangan Kaylee, Bagas langsung membuka pintu ruangan secara perlahan, sedangkan Nayla hanya duduk di kursi tunggu sembari memainkan kukunya.

Bagas terkesima melihat pemandangan di depan matanya, dua anak manusia sedang tertidur pulas dalam keadaan berpelukan. Bukan hanya itu, ia juga sangat bahagia, saat gadis yang memakai baju pasien itu, tersenyum di dalam tidurnya.

"Ehem." dehem Bagas, dan membuat Alpha langsung terjaga dari tidurnya. Perlahan, ia menarik tangannya yang dijadikan Kaylee sebagai bantal, lalu ia bangkit dari ranjang.

"Gimana keadaannya?" tanya Bagas, sembari menatap ke arah Kaylee yang sedang tertidur pulas.

"Lumayan," jawab Alpha sembari merenggangkan ototnya.

"Apa kata Dokter?" Kali ini Bagas memilih duduk di sofa.

"Luka." Alpha ikut duduk di samping Bagas sembari menyenderkan badannya di sofa.

"Apanya?" Bagas mengerutkan dahi

"Punggungnya."

"Lo kalau ngomong jangan setengah-setengah, anjir." Kesal Bagas sembari memukul lengan Alpha. Ia sangat kesal dengan sahabatnya yang satu ini, tidak pernah jelas jika diajak bicara.

"Punggungnya luka, karena ada luka cambukan sekitar 60 lebih," terang Alpha sembari menghela nafas. Mendengar hal itu, raut wajah Bagas berubah jadi murka, dan ia menatap ke arah Kaylee, dan berjalan mendekatinya.

"Maafin, gue dek...Gue belum bisa jadi abang yang baik buat, lo," pinta Bagas lalu ia mendekatkan wajahnya ke dahi Kaylee, dan menciumnya dengan lembut.

"Eunghhh..." Kaylee membuka matanya perlahan, dan melihat ada abang kesayangannya yang berdiri di hadapannya.

"Bang, Bagas?" guman Kaylee

"Iya, abang di sini," balas Bagas sembari mengelus puncak kepala Kaylee.

"Makasih, Bang," lirih Kaylee, lalu ia berusaha untuk duduk.

"Aww...Shhh," ringis Kaylee saat merasakan sakit di punggungnya. Mendengar ringisan dari Kaylee, Alpha langsung bangkit dari duduknya, dan membaringkan Kaylee lagi.

"Luka kamu belum sembuh, jangan banyak gerak." Omel Alpha, tak terbantahkan.

"Tapi, aku pengen duduk," sungut Kaylee

Alpha menghela nafas, lalu ia berjalan ke sisi bawah ranjang, dan tak lama kemudian posisi Kaylee berubah menjadi seperti orang yang sedang duduk.

"Gimana ceritanya, Kay kok bisa sampe begini?" tanya Bagas penasaran.

ALKAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang