Bagian 29

6K 318 11
                                    

Ini sudah dimulai
°
°
°
°

Sebelum membaca jangan lupa vote sama komennya. Yang belum follow boleh bantu follow hehehe😊😊

Achel pov....

Setelah berbincang dengan mas Jeno aku langsung masuk ke dalam kamar aku ingin mengabari Lia bahwa aku di izinkan untuk ikut camping tahunan nanti. Aku meraih ponselku yang aku simpan di atas nakas dan langsung mencari aplikasi berwarna hijau, mataku menyipit kala melihat banyak notifikasi dari Lia dan yang lainnya grub kelasku.

Aku menutup mulutku terkejut saat membaca pesan dari Lia astaga sahabatku itu dalam masalah dan lebih parahnya lagi Devan lah penyebab semua masalah yang Lia alami.

Lia si pentol🐒

Achel:(

Abang gue hiks tolongin gue chel

/10 panggilan tak terjawab

Aku tidak tahu masalah dan apa yang di lakukan Devan pada Lia tapi jika melihat isi pesan dari Lia aku yakin dia dalam bahaya.

Dengan cepat aku menghubungi Lia aku khawatir padanya, namun sayang gadis itu tidak mengangkat telfonku aku yakin sekali pasti Devan kembali memarahi Lia karena aku sudah pernah melihat Devan hampir saja menampar adiknya sendiri itu.

Aku tidak tahu kenapa Devan bersikap seperti itu sering kali aku mencoba bertanya pada Lia apakah kakak nya itu memiliki masalah tapi Lia tidak pernah menjawab dia lebih memilih diam dan aku yakin sekali Devan itu pasti punya masalah baik masalah pribadi atau mungkin masalah kesehatan.

"Nak Achel ada yang nyariin dibawah" suara bu Nara mengalihkan lamunanku maka buru-buru aku keluar dari kamar menuju ruang depan. Tumben sekali ada seseorang datang ke rumah untuk mencariku biasanya hanya mencari mas Jeno bukan aku.

Aku menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa aku penasaran siapa yang datang mencariku. Saat sudah sampai di bawah aku mempercepat langkahku saat melihat sosok perempuan yang sangat aku kenali tengah duduk di sofa sambil menyembunyikan kepalanya di dada kekasihnya.

Itu Lia bersama Bima.

"Lia lo kenapa?" aku langsung bertanya dan langsung menghampirinya, Lia memalingkan wajahnya ke arahku dan detik berikutnya dia langsung memeluk tubuhku sangat erat.

Rasanya aku ingin menangis melihat Lia dalam keadaan seperti ini apalagi tubuh gadis itu bergetar sangat hebat aku yakin sekali pasti Devan memukul adiknya ini. Aku mengelus punggung Lia dengan lembut sembari berusaha menenangkannya.

"Udah jangan nangis, lo harus kuat" kataku jujur saja aku tidak sanggup melihat sahabatku seperti ini tanpa di sadari air mataku juga ikut jatuh karena sudah tidak tahan lagi menahan tangis.

Lia terus saja menangis sesegukan di dalam pelukanku aku ingin sekali bertanya apa yang terjadi sebenarnya padanya namun untuk saat ini aku urungkan karena melihat keadaan Lia yang seperti ini.

"Chel gue bisa titip Lia disini bentar gak?." Aku mengangguk pada Bima namun belum sempat dia beranjak aku lebih dulu bertanya padanya.

"Mau kemana?"

"Gue mau bawa Devan ke rumah sakit dulu." Aku terkejut mendengar ucapan Bima apa yang terjadi pada Devan kenapa dia harus di bawah kerumah sakit? Apa pertengkaran yang dia lakukan bersama Lia separah itu?.

"Pak Devan kenapa emang?"

"Nanti Lia aja yang cerita" Bima lebih memilih diam dan membiarkan Lia yang menjelaskan padaku nanti. Aku mengangguk setuju dan detik berikutnya Bima langsung pergi.

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang