Bagian 40

5.5K 276 27
                                    

Sebelum membaca ada baiknya follow dulu:)
Dan setelah membaca jangan lupa untuk memberi bintangnya^.^
Selamat membaca wahai pembaca yang budiman semua para pembaca yang baik hati:v.
Love you all ♥️♥️



"Udah mendingan?" Tanya Jeno, gadis itu mengangguk dan tersenyum kecil. Saat ini Jeno sedang mengobati luka Achel.

"Jangan terluka lagi." Ujar Jeno lagi tapi kali ini nada suaranya terdengar sangat khawatir. Achel terdiam dan terharu baru kali ini dirinya di perlakukan dan di perhatikan sampai seperti itu pada lelaki. Achel sangat beruntung dan bersyukur bisa mendapatkan lelaki sebaik dan setulus Jeno.

"Iya Mas. Aku janji nggak akan terluka lagi. Dan maaf aku buat kamu khawatir dan udah banyak merepotkan kamu." Ucap Achel. Jeno menggeleng cepat

"Jangan pernah ngomong kayak gitu. Ingat, kamu itu istri aku udah tugas aku untuk jagain kamu, memperhatikan kamu, dan membahagikan kamu. Jadi jangan pernah ngomong kalau kamu itu ngerepotin aku." Ujar Jeno penuh ketulusan. Lelaki ini begitu menyayangi Achel karena hanya gadis ini yang ia miliki sekarang.

Achel tersenyum haru mendengar perkataan Jeno. Jujur ia sangat menyayangi lelaki di hadapannya ini dan ia benar-benar jatuh cinta pada lelaki ini. Begitu juga dengan Jeno bahkan ia sangat menyayangi Achel.

"Aku sayang banget sama kamu mas." Ujar Achel tiba-tiba Jeno tersenyum kecil

"Masa sih?" Tanya Jeno sengaja menggoda Achel

"Iya!. Sayang banget!." Kata Achel dengan sangat antusias. Jeno mencubit pipi gadis itu pelan ia jadi gemas sendiri melihat gadis ini. Lucu sekali.

"Aku lebih sayang sama kamu." Balas Jeno sambil memeluk gadis itu dengan sangat erat gadis itu membalas pelukan Jeno saat dirasanya pelukan lelaki ini begitu erat seolah tidak ingin lepas darinya. Jeno sangat beruntung bisa mendapatkan gadis ini. Sangat beruntung.

"Mas Jeno." Bisiknya pelan Jeno melepas pelukannya lalu menatap Achel dalam. "Iya. Kenapa sayang?" Tanya Jeno

"Aku mau muntah." Jeno terkejut lalu buru-buru ia bangkit dan membawa Achel ke kamar mandi saat dilihatnya ekspresi wajah enek gadis itu seolah ingin mengeluarkan sesuatu yang aneh dalam perutnya itu.

"Kamu nggak apa-apa?" Tanya Jeno khawatir sambil mengelus punggung gadis itu lembut. Achel menggeleng kuat lalu membasuh mulutnya. Achel hanya memuntahkan air saja. "Iya. Aku nggak apa-apa. Mungkin ini efek karena aku telat makan tadi." Jawab Achel sekenanya.

"Kita ke dokter saja ya. Mas khawatir"

"Nggak usah mas. Aku nggak apa-apa"

"Tapi aku khawatir sayang." Kata Jeno khawatir

"Nggak usah"

"Kamu yakin?."

"Iya. Aku hanya butuh istirahat saja."

"Yaudah kita istirahat sekarang."

Jeno membaringkan tubuh Achel dengan pelan di atas tempat tidur lalu menyelimuti tubuh gadis itu dengan selimut. Achel tersenyum bahagia di perlakukan begini oleh Jeno.

"Kalau ada apa-apa bilang ya. Soalnya aku khawatir banget." Ucap Jeno. Lelaki ini memang sangat khawatir pada istrinya saat ini. Jeno sangat lemah dengan hal ini ia sangat lemah saat melihat orang yang ia sayangi harus terbaring lemah begini. Lelaki ini sangat trauma atas kejadian 20 tahun yang lalu saat usianya masih sangat kecil ia harus menyaksikan kedua orang tuanya terbaring di atas ranjang rumah sakit dan berakhir di baringkan di tempat yang berbeda. Maka dari itu Jeno sangat khawatir pada Achel ia tidak ingin kehilangan seseorang yang ia sayangi untuk yang kedua kalinya.


My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang