Miid night story
°
°
°
°°selamat membaca°
Jika kalian mengira Jeno melakukan hal itu pada Achel maka kalian salah, Jeno tidak melakukan hal itu melainkan hanya bermain-main bersama Achel seperti menggelitik. Bayangkan saja jika Jeno melakukan itu pada Achel mungkin mulai hari itu juga ia akan sangat membenci suaminya sendiri, bukannya Achel tidak mau hanya saja ia masih sekolah lagi pula Jeno sendiri yang mengatakan jika ia tidak ingin merenggut kebahagian Achel biarkan saja Jeno menunggu Achel siap mungkin saat ia lulus nanti atau mungkin sebaliknya.
Jam 02:40 aku terbangun karena perutku terasa sangat lapar tidak biasanya aku seperti ini. Aku melirik mas Jeno yang tertidur di sampingku dengan sangat nyenyak. Aku berniat untuk membangunkannya semoga saja ia tak marah padaku karena jujur aku takut sendirian di dapur, padahal aku sangat suka membaca cerita horor entah kenapa aku sangat takut jika sendiri lebih tepatnya aku tidak suka dengan kesunyian, aku bangkit dari tidurku
"Mas, mas jeno" panggilku sambil menggoyang-goyangkan tubuh mas Jeno dengan kedua tanganku dia tidak terusik sama sekali aku tak putus asa aku menepuk-nepuk kedua pipinya lagi dengan kedua tanganku "mas Jeno." panggilku dengan nada suara yang cukup keras tepat di samping telinga nya, dia mulai terusik "mas saya lapar." ucapku dengan nada merengek dia membalas dengan deheman dengan mata yang masih tertutup rapat. astaga pria ini sangat menyebalkan.
Karena kesal aku langsung menampar wajahnya cukup kuat ia terkejut sekaligus memberikan tatapan horor padaku
"Apasih!." ucapnya ketus sambil mengucek kedua matanya dan mengumpulkan nyawa.
"lapar." rengek ku ia menghembuskan nafasnya kasar lalu turun dari tempat tidur "ayo." ucapnya, aku tersenyum puas lalu menyusulnya
Kini aku dan mas Jeno sudah berada di dapur aku berniat untuk memasak mie instan saja biar lebih cepat, akhir- akhir ini aku juga banyak belajar memasak.
Mas Jeno menatapku dengan tatapan khas bangun tidurnya sambil menopang dagunya dengan kedua tanganya."kenapa tiba-tiba?." tanyanya, aku menoleh sekilas "nggak kenapa-kenap kok, cuman lapar doang." ucapku lalu kembali fokus pada masakanku.
"Tapi biasanya gak gini." ucapnya lagi, aku menghembuskan nafasku kasar pria ini sangat cerewet tidak bisa kah dia diam saja?.
"kan saya lapar mas" ucapku sambil mengangkat mie dari atas kompor lalu ku tuangkan kedalam mangkuk yang sudah ku sediakan.
Jeno menatapku dengan tatapan dingin nya, aku tau dia pasti kesal padaku karena aku menggangu tidurnya malam ini. Tatapan nya tak mau lepas dariku huff kalau begini aku jadi malu jadinya tapi aku harus tetap tenang aku tak mau dia menggodaku lagi seperti malam tadi menyebalkan memang.
***
Jeno pov
Aku menatap gadis di hadapanku ini dengan tatapan datar, sungguh aku sangat kesal padanya. Di larut malam begini ia membangunkanku meminta makan menyebalkan memang bahkan ia tak menawariku makanan sedikitpun!.
"Mas mau?." tawarnya tiba-tiba, aku tersentak apa gadis ini bisa membaca fikiran?. Dia menatapku dengan tatapan polosnya dengan mulut yang menggembung kalau begini aku tidak bisa berlama-lama marah padanya, gadis ini sangat menggemaskan dan manis siapapun tolong aku agar tidak menerkam gadis lugu di hadapnku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Is My Husband (REVISI)
Teen Fiction[TAMAT] [BEBERAPA PART MASIH DALAM TAHAP REVISI.] [SEOSEN KEDUA SUDAH DI PUBLISH.] ⚠️ Konfliknya sangat ringan dan santai ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan kata-kata kasar. ⚠️ Hargai author dengan cara tekan follow sebelum membaca dan jangan lupa klik...