Bayangin aja danau yang mereka kunjungi seperti ini:)
♡
Pagi-pagi sekali Achel sudah bangun begitu juga dengan Jeno. Kini Achel sedang sibuk di dapur membantu yuni menyiapkan sarapan. Gadis itu tampak rajin sekali mulai dari memotong sayuran, mencuci daging, dan juga membuat rempah. Yuni tersenyum menatap anak semata wayangnya itu yang mulai rajin dan mandiri padahal dulu anaknya itu tidak terlalu rajin lebih tepatnya dia selalu di manjakan. Yuni diam-diam bersyukur ini semua pasti berkat Jeno lelaki itu mampu merubah kepribadian Achel.
"Ma habis ini masak apa lagi?" Achel yang baru saja selesai menggoreng tempe tepung itu bertanya. Yuni tersenyum kemudian mendekat pada anaknya lalu mengelus lembut pucuk kepala gadis itu
"Mama nggak nyangka anak mama udah mandiri sekarang" ujar Yuni. Gadis itu tampak tersenyum malu-malu di puji begitu. Selama inikan jarang sekali dia dapat pujian begitu dulu Yuni hanya suka mengomel karena anak gadisnya itu terlalu malas. itu semua karena Rafa yang terlalu memanjakan anak gadisnya.
"Ihh. Mama jangan ngomong gitu kan aku jadi malu. Hehehe"
"Kenapa harus malu?. Kan mama muji karena senang kamu udah ada kemajuan. Ini pasti karena Jeno kan?" Yuni mengangkat alis sambil tersenyum jahil.
"Iya.." malu sekali nada bicaranya. Yuni hanya terkekeh masih tidak menyangka sekarang anaknya itu yang selalu dia manjakan sudah menikah.
"Gimana kamu selama nikah sama Jeno "
"Amm. Mas Jeno itu baik dan pengertian. Udah gitu suka kasih aku kejutan. tapi, dia itu suka hukum Achel kalau aku buat kesalahan atau buat dia kesal!"
"Kemaren aja Achel kena hukum. Sakit ma!"
"Udah gitu aku nggak di izinin berhenti"
"terus ya ma-" Yuni menutup Mulut gadis itu cepat, anaknya ini begitu cerewet dan terlalu jujur. Takutnya apa yang ingin Achel katakan selanjutnya itu ada yang dengar
"Udah udah nggak usah di lanjutin. Malu" mereka berdua tertawa bersama lalu melanjutkan kembali pekerjaan mereka yang sempat tertunda karena mengobrol
Sedangkan di tempat lain Jeno sedang menyiram tanaman bersama Oma Melati. Lelaki itu sibuk menyirami bunga-bunga hasil peliharaan Omanya sedangkan Melati sibuk memotong rumput. Beginilah kegiatan wanita paruh baya itu setiap hari menyiram, memotong, dan menanam bunga.
"Jeno. Kesini sebentar!" Teriakan itu berasal dari dalam rumah. Lelaki itu langsung menghentikan aktivitasnya lalu mematikan keran air kemudia bergegas masuk ke dalam. Ibu mertuanya memanggil mungkin saja sedang membutuhkan bantuan. Oma Melati yang tadi sedang asyik memotong rumput tiba-tiba berhenti dan menyusul cucunya masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Is My Husband (REVISI)
Teen Fiction[TAMAT] [BEBERAPA PART MASIH DALAM TAHAP REVISI.] [SEOSEN KEDUA SUDAH DI PUBLISH.] ⚠️ Konfliknya sangat ringan dan santai ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan kata-kata kasar. ⚠️ Hargai author dengan cara tekan follow sebelum membaca dan jangan lupa klik...