Bagian 21

6.8K 408 10
                                    

Kecewa
°
°
°
°

Selamat membaca tapi sebelum membaca jangan lupa kasih emot ❤ dulu hehehe

Hari ini Jeno menjemput Achel sangat awal. Dia sengaja datang ke sekolah Achel lebih awal karena dia ingin mengajak gadis itu jalan-jalan anggap saja ini kencan antara dirinya dan juga Achel.

Jeno buru-buru turun dari dalam mobil. Mobil sengaja dia parkir di seberang jalan niatnya agar dia bisa menggandeng tangan Achel jika berjalan nanti. Senyum terpatri di wajah Jeno sungguh dia sudah tidak sabar bertemu gadis kecilnya itu apalagi mengingat sejak kemarin sampai tadi pagi Achel selalu saja mendiaminya niat Jeno juga ingin meminta maaf karena gadis itu sangat senang jika di ajak jalan-jalan ke pantai nanti.

Jeno berjalan pelan-pelan melintasi jalanan tidak lupa juga senyum yang setia terukir di wajahnya sangat tidak sabar bertemu dengan gadis kecilnya itu. Baru saja dia melangkahkan kakinya menuju gerbang sekolah dimana Achel selalu menunggu dirinya. Langkahnya terhenti saat melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakan untuknya disana Achel sedang berpelukan dengan seorang pria.

Senyum yang terukir di wajahnya tiba-tiba berubah dengan tatapan yang sangat mengintimidasi, dia mengepalkan tangannya kuat saat melihat pria itu dengan entengnya memeluk gadis kecil kesayangannya dan lebih parahnya lagi Achel membalas pelukan itu.

Langkahnya di percepat emosinya sudah di atas puncak berani sekali pria itu menyentuh miliknya. Achel melepaskan pelukannya pada pria itu saat melihat Jeno berjalan kearahnya dengan raut wajah yang sangat menyeramkan serta tangan yang mengepal.

Jeno menarik lengan pria itu dengan kasar dan tanpa aba-aba langsung menonjok wajah pria itu dengan keras hingga membuat pelipis pria itu sedikit berdarah. Achel terkejut bukan main serta menatap jeno dengan tatapan kesal.

"Brengsek!!." Umpatnya 

Bruh brugh brugh

"STOP!!." Pekik Achel. Jeno tidak menghiraukan perkataan Achel dia sudah sangat emosi.

Brugh brugh

Jeno menghentikan pukulannya saat merasa sudah puas sungguh dia sangat marah dan emosi pada pria ini. Achel dengan sigap membantu pria itu yang sudah tersungkur di tanah akibat pukulan yang dia terima dari Jeno. Achel kembali menatap Jeno dengan tatapan tidak suka ada apa dengan Achel kenapa dia bersikap seperti ini pikir Jeno.

"Kamu apaan sih!." Ucapnya ketus. Jeno menatapnya dengan tatapan tidak percaya rahanyanya mengeras perkataan yang sangat dia tidak sukai.

"Seharusnya aku yang nanya kayak gitu ke kamu!." Jeno marah sedang Achel hanya menatapnya dengan tatapan tidak suka dan penuh kebencian. Ada apa ini kenapa Achel tampak berubah?.

"Wajar aku nanya kayak gitu ke kamu. Kenapa mukul orang sembarangan." Ketusnya

"Itu pantas dia dapatkan!. Beraninya dia peluk istri aku." Tegasnya dengan nafas yang memburu menatap pria di samping Achel yang terlihat kesakitan akibat tonjokan darinya tidak ada rasa kasihan sedikitpun pada pria itu hanya ada rasa kebencian dan amarah.

"Emang salah dia peluk pacar sendiri!." Ucapan yang sangat menohok di hati Jeno. Kenapa Achel berkata seperti itu apa maksudnya. Jeno berusaha menenangkan fikirannya dan menahan emosinya dia tahu Achel pasti sedang bercanda dan mengerjai dirinya.

Hembusan nafas berat terdengar bagaimana pun Jeno harus tetap tenang menghadapi sikap Achel

"Ingat kita berdua menikah karena perjodohan bukan karena cinta dan ingat satu hal lagi aku gak pernah cinta sama orang kayak kamu!." Achel buka suara. Jeno terkejut dengan perkataan Achel itu perkataan yang sangat dia hindari dan benci.

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang