About Jena
°
°
°
°°happy reading°
Hari minggu seharusnya Achel liburan bersama suaminya Jeno atau berasama Lia untuk mengahabiskan waktu libur bersama tetapi keduanya sibuk. Jeno yang tiba-tiba ada meeting mendadak bersama klainnya dan Lia pergi berkencan dengan pacarnya entahlah Achel juga tidak tau siapa pacarnya itu.
Sekarang Achel berada di tempat Jena lebih tepatnya di toko kue Jena. Sebenarnya dia tidak ingin kemari cuman Jeno memaksanya untuk kesini dari pada dia tinggal dirumah sendirian lebih baik menemani Jena menjaga toko.
Jena itu wanita yang sangat pekerja keras dan mandiri di usianya yang baru menginjak 24 tahun dia sudah memiliki usaha dan rumah sendiri sangat mengagumkan.
"Achel." Panggil Jena, Achel menoleh menatap Jena yang sudah senyum sumbringan disana Achel beranjak dari tempat duduknya menghampiri Jena yang sedang membuat adonan kue.
"Kenapa kak? Butuh bantuan." Jena mengangguk sambil tersenyum ternyata Achel peka sekali dia sangat paham bahwa Jena sedang membutuhkan bantuan darinya.
"Bantuin aku hias kuenya hehehe." Katanya di ikuti dengan kekehen pelan, Achel mengangguk setuju lalu mengambil kaus tangan plastik untuk melindungi tangannya agar makanannya tetap steril.
Keduanya sangat fokus bekerja sesekali Jena menatap Achel yang sedang menghias kue ulang tahun yang di pesan oleh seseorang tiga jam yang lalu. Jena tersenyum kecil saat melihat bahwa Achel cukup mahir melakukan hal ini hiasannya juga sama sesuai dengan pesanan.
"Pesanan dari siapa kak?." Tanyanya, Jena diam sejenak, "kakak juga gak tau siapa. Soalnya dia gak ngasih tau namanya tapi dia udah bayar kok." Ucapnya Achel mengangguk faham sembari membentuk mulutnya seperti huruf O.
Hampir dua jam bergulat di dapur akhirnya kuenya selesai. Achel mengusap dahinya yang berkeringat hanya menghias kue sudah selelah ini huff. Jena mulai membungkus kuenya sebaik mungkin agar si pembeli tidak kecewa nantinya.
"Oh iya kak. Aku boleh tanya sesuatu gak?." Tanya Achel pelan, Jena mengangguk sambil fokus menata kue mulai dari memasang tali pita dan menulis surat tanda terimakasih, "kak Jena udah punya pacar?." Ucapan Achel sukses membuat Jena menghentikan aktifitasnya Jena diam menatap pada gadis itu tiba-tiba saja Achel merasa tidak enak hati sepertinya perkataannya menyinggung perasaan Jena tidak seharusnya dia bertanya hal seperti ini pikirnya.
"Maaf kak. Achel gak bermak-"
"Gak papa kok." Jena memotong ucapan Achel sambil tersenyum kemudian dia meraih kursi agar duduk di hadapan Achel, di hembuskan nafasnya pelan baiklah sepertinya ada sesuatu yang ingin dia katakan pada Achel.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Is My Husband (REVISI)
Ficção Adolescente[TAMAT] [BEBERAPA PART MASIH DALAM TAHAP REVISI.] [SEOSEN KEDUA SUDAH DI PUBLISH.] ⚠️ Konfliknya sangat ringan dan santai ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan kata-kata kasar. ⚠️ Hargai author dengan cara tekan follow sebelum membaca dan jangan lupa klik...