Halooo aku kembali lagi ehehehe setelah sekian lamanya aku berhibernasi:) ceileh gayaan lu tong.
Apa kabar kalian semua? Baik kan. Iya pastinya baik dan sehat.Selamat datang lagi bersama cerita mereka. Jikalau ada typo langsung kabari yaa^^
Jangan lupa follow akun ig khusus
@jenopratama_ sama @acheliaanggarini_Sama akun ig aku
@hayanaaa21_ atau akun ini @nh.jistory_ terserah mau follow yang mana.Jangan lupa untuk menabur bintang dan komentarnya.
Bacanya harus pelan-pelan karena part kali ini agak panjang:)
Okey terimakasih. Lets reading:)
♡
"Ada yang tahu Lia kemana?" Tanya Bu Mawar ketika ingin mengabsen nama Lia tetapi tidak ada yang menyahut Achel saja yang duduk di samping Lia tidak bersuara. Jika saja mereka tidak saling marahan mungkin Achel tahu kenapa gadis itu tidak masuk sekolah.
"Achel kamu tahu dimana Lia?." Achel mengerjap satu kali lalu menggeleng cepat. "Saya juga nggak tahu bu." Jawab Achel.
"Yasudah berarti disini Lia alpa." Kata Ibu Mawar lalu melanjutkan kembali mengabsen nama-nama siswa. Achel terdiam di tempatnya ia jadi khawatir dan juga pensaran kenapa gadis itu tidak masuk sekolah. Sebenarnya Achel juga tidak ingin bermarahan dengan Lia sampai seperti ini karena ia tidak tahan apalagi Lia adalah sahabatnya sejak lama. Tetapi jika Achel mengingat perilaku Lia yang sangat keterlaluan itu Achel menjadi sangat marah dan sensitif.
Tok tok
Suara ketukan pintu itu membuat semua seisi kelas menoleh kearah pintu. Disana ada Devan yang berdiri. ia masuk kedalam menghampiri Ibu Mawar. "Ada yang bisa saya bantu Pak Devan?" Tanya Bu Mawar.
"Maaf menggangu waktu mengajarnya bu." Ujarnya
"Iya tidak apa-apa saya juga baru mengabsen" balas bu Mawar. Devan mengangguk dan tersenyum kecil "saya cuman mau menyampaikan kalau adik saya yang bernama Lia tidak bisa hadir hari ini. Dikarenakan dia sedang sakit." Kata Devan dan di balas anggukan oleh bu Mawar.
"Ah. Lia sakit yaa?. Tadi saya sudah memberi alpa di absen tapi nanti saya akan ganti." Ucap Bu Mawar lagi.
Devan mengangguk dan tersenyum lalu berpamitan pada Bu Mawar untuk keluar kelas. Sebelum ia benar-benar keluar dari dalam kelas Devan masih sempatnya melirik Achel yang juga sedang menatap dirinya. Devan hanya menatap Achel tajam dan datar tidak seperti biasanya jika ia menatap Achel kini sudah berbeda dan hal itulah yang membuat Achel jadi heran dan juga sedikit takut. Devan dengan ekspresi begitu sangat menyeramkan.
"Ok baik anak-anak buka halaman 20." Perintah Bu Mawar saat Devan benar-benar sudah keluar dari dalam kelas. Achel menggeleng cepat ia harus menepis semua pikiran-pikiran kotornya itu tentang Devan lalu mengambil bukunya dan membuka halaman yang Ibu Mawar perintahkan.
__________
Jam istirahat Achel sudah berada di dalam kantin perutnya sejak tadi minta di isi. Ia duduk di meja paling pojok hanya sendiri tidak seperti biasanya. Achel mulai menyantap makanannya dengan tenang tidak ada yang mengaggu tapi detik berikutnya gadis itu menghembus nafas gusar saat melihat Devan yang tahu-tahu sudah berdiri di hadapannya sambil bersedekap dada. Achel menatap lelaki itu datar begitu juga dengan Devan yang hanya menatap gadis di hadapannya itu datar.
Tanpa meminta izin pada Achel lelaki itu langsung mengambil tempat duduk di hadapan gadis itu. Sejak tadi Achel tidak pernah mengalihkan pandangannya pada lelaki ini. "Jangan lihat saya dengan tatapan begitu." Tegur Devan. Achel menatapnya sinis lalu mengambil botol minumannya dan meneguknya sampai tandas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Is My Husband (REVISI)
Roman pour Adolescents[TAMAT] [BEBERAPA PART MASIH DALAM TAHAP REVISI.] [SEOSEN KEDUA SUDAH DI PUBLISH.] ⚠️ Konfliknya sangat ringan dan santai ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan kata-kata kasar. ⚠️ Hargai author dengan cara tekan follow sebelum membaca dan jangan lupa klik...