Bagian 42

4.2K 243 6
                                    

Selamat membaca. Jangan lupa untuk memberikan bintangnya teman-tema:)

Sama seperti part sebelumnya, bacanya harus pelan-pelan soalnya part kali ini juga lumayan panjang:

Are you ready?

Achel pov

Perlahan aku membuka mataku. Kepalaku terasa begitu sakit dan nyeri sedetik kemudian mataku menyipit menatap ruangan yang aku tempati saat ini. Di mana aku berada? itu yang pertama kali aku pikirkan. Ruangan ini begitu kumuh dan tidak urus ruangan ini juga begitu gelap cahaya lampu hanya samar-samar menerangi ruangan ini.

Aku ingin bergerak tetapi aku baru sadar bahwa tanganku terikat begitu juga dengan kakiku. Aku benar-benar tidak berdaya siapa yang tega melakukan ini padaku. Kenapa dia begitu tega.

Aku tidak mengingat apa-apa selain kejadian tadi siang aku di tarik paksa oleh 2 orang lelaki yang aku tidak ketahui siapa karena wajah mereka di tutupi setelah itu aku di paksa masuk ke dalam mobil lalu aku yang berakhir di bius paksa oleh lelaki yang tidak meiliki hati itu!.

Aku sudah tidak memiliki tenaga tubuhku begitu lemas. Aku lapar dan aku lelah dengan keadaan begini dimana tangan dan kakiku harus terikat sehingga aku tidak memiliki ruang untuk bergerak. Ini sangat menyakitkan sungguh!.

Aku menoleh ke belakang saat mendengar suara pintu terbuka. Disana aku tidak terlalu bisa melihat dengan jelas siapa yang berdiri di depan pintu tapi bisa aku tebak bahwa itu seorang pria. Aku terdiam sesaat pikiranku tertuju pada Devan. Lelaki itu, apa lelaki itu yang melakukan ini semua? Jika memang benar dia maka aku tidak akan pernah memaafkan lelaki brengsek itu!. Tidak akan!.

Suara langkah kakinya semakin mendekat padaku dan aku tidak berani untuk menoleh karena aku sangat takut sungguh. Aku merunduk kebawah dan mendapati sepatu hitam lelaki itu yang ternyata ia sudah berada di hadapanku. Perlahan aku mengangkat wajahku dan detik berikutnya aku terkejut memdapati lelaki yang tidak pernah aku temui sebelumnya. Dia bukan DEVAN!.

Di lihat dari penampilannya lelaki ini seperti seorang pengusaha atau seorang CEO. Jelas sekali penampilannya begitu rapi sama seperti Mas Jeno saat berangkat ke kantor. Tapi, kenapa lelaki ini menculikku?.

Dia tersenyum kearahku tapi aku sama sekali tidak membalas senyumannya aku hanya menatap datar. "Apa kau lapar?" Tanyanya. Aku terdiam menatap dirinya datar aku memang lapar sejak tadi tapi aku tidak mau di beri makanan pada lelaki jahat ini.

"Jangan takut. Saya tidak akan membunuhmu" katanya dengan kekehan ringan. Aku masih menatap datar padanya sedetik kemudian aku terkejut saat ia memperlihatkan foto saat aku dan Jeno menikah.

"Ternyata kau adalah istri dari Jeno Pratama Adijaya."

"Lo siapa?" Tanyaku datar dengan menatap dirinya penuh kilatan amarah. Dia terkekeh di hadapanku.

"Tenang, jangan terlalu takut. Aku tidak mengincar dirimu tapi mengincar suamimu."

"Apa kau dengan nya menikah karena cinta?"

"Ah bodoh. Jelas kalian di jodohkan bukan?"

Aku mengepalkan tanganku kuat mataku memanas aku tidak suka dengan lelaki ini. Dia sangat sok tahu dengan kehidupanku dan dia terlalu mencari tahu dengan hidupku dan juga Jeno. "Siapa lo?. Apa maksud lo culik gue!" Aku berteriak di hadapannya dengan memberontak. Lelaki itu hanya terkekeh lalu berjongkok di hadapanku dan dengan lancangnya ia menyentuh daguku, aku menepis wajahku ke samping sehingga ia menarik kembali tangannya dan saat itu juga ia tertawa keras. Aku menatapnya datar lelaki yang sangat aneh!.

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang