Bagian 17

8.1K 490 17
                                    

Teror 2
°
°
°
°

°Happy reading°

Siang berganti malam suasana kamar sangat sunyi keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Achel yang sibuk membaca novel horor di meja belajarnya dan Jeno yang sibuk mengotak-atik laptopnya di atas tempat tidur .

Jendela rumah sudah di perbaiki siang tadi bahkan Jeno memasang CCTV di rumahnya untuk berjaga-jaga jika sewaktu-waktu kejadian tadi pagi terulang lagi, karena kejadian tadi pagi membuat Jeno takut untuk meninggalkan Achel di rumah dan mau tak mau dia harus mengerjakan tugas kantor di rumah.

"Sayang." Panggil Jeno yang baru saja selesai mengerjakan tugas kantornya Achel hanya membelas ucapannya dengan deheman. Entah sejak kapan Jeno senang memanggil Achel dengan sebutan 'sayang' bukankah selama ini mereka berdua sering bertengkar? Ahh entahlah.

Jeno mematikan laptopnya lalu menyimpannya di atas nakas samping tempat tidur. Di sandarkan tubuhnya di headboard kasur ia menatap Achel yang masih fokus dengan novelnya di sana.

"Kira-kira siapa ya yang lemparin kaca rumah kita." Gumamnya, Achel menghentikan aktivitasnya lalu menatap Jeno dengan tatapan heran kenapa Jeno tiba-tiba membahas kejadian tadi pagi.

"Menurut kamu siapa?." Tanyanya lagi

"Aku gak tau mas." Balas Achel singkat.

Jeno diam, sejak tadi dirinya selalu memikirkan kejadian tadi pagi bahkan ia juga memikirkan kejadian malam kemarin saat dia pulang dari kantor dan pulang di suguhkan dengan Achel yang menangis ketakutan mungkin ada kaitannya dengan kejadian tadi pagi.

Jeno memilih untuk merebahkan kembali tubuhnya berniat untuk tidur sesekali ia melirik Achel yang masi setia dengan novelnya disana dia tidak ingin mengganggu kegiatan yang sangat di gemari Achel.

Prankk

Baru saja Jeno ingin memejamkan mata suara benda pecah terdengar sangat keras, Achel tersentak kaget dan buru-buru lari menghampiri Jeno dan langsung memeluk Jeno ketakutan. "Mas takut.." lirih Achel sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jeno, "jangan takut mas ada disini." Ucap Jeno sambil mengelus surai hitam milik Achel, Achel menangguk pelan.

Keduanya memilih untuk turun kebawah untuk melihat benda apalagi yang jatuh. Awalnya Achel menolak tetapi Jeno memaksa ia sangat geram serta kesal rumahnya selalu di rusaki oleh ulah seseorang yang ia tak tau siapa. Jeno menelusuri seluruh isi rumah kaca jendela ruang tamu tidak rusak begitu juga dengan ruang keluarga sekarang tujuannya adalah dapur.

Manik matanya melebar saat melihat kaca jendela hancur akibat tertimpa batu yang berukuran cukup besar. "Astaga mas." Achel meringis saat melihat kekacauan di dapur kesayangannya itu.

Jeno mengambil batu itu lalu menyimpannya di taman belakang, matanya menyipit saat melihat sebuah kotak berwarna hitam pekat di sudut taman alisnya mengerut kotaknya cukup besar tapi siapa yang menyimpan kotak ini di taman.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang