Bagian 38

4.3K 281 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya aku nggak mau update malam ini rencananya sih besok. Tapi yah nggak papah kali yaa malam ini ajah.

Bismillah dulu yaa😭.

Jangan lupa komena dan votenya!.

Nangis aku kalau baca nggak ninggalin apa-apa






Achel pov.

Aku dan juga Mas Jeno sudah pulang kerumah kami pada sore kemarin padahal orang tuaku dan juga oma masih ingin kami agar tetap tinggal tapi mau bagaimana lagi aku dan juga Jeno memiliki kewajiban lain. Maka disinilah aku sekarang di sekolah. Aku merebahkan kepalaku di atas meja hari ini sangat melelahkan tadi pagi kami semua para siswa di tugaskan untuk membersihkan sekolah karena sebentar lagi ujian kenaikan kelas akan segera di mulai.

"Chel lo tunggu di sini bentar yah gue mau ke kantor dulu" Ujar Lia padaku. Aku hanya mengangguk di tempat kemudian gadis itu berlalu pergi. Baru saja aku ingin menutup mata dering ponsel berbunyi aku menarik nafas gusar dan mencari-cari ponselku di dalam tas tapi sepertinya itu bukan ponselku karena aku menemukan ponselku sedang mati di dalam tas. Mataku menyusuri seluruh meja dan laci dan pada akhirnya aku menemukan sebuah ponsel tergeletak di bawah laci meja milik Lia.

Aku mengerutkan keningku heran aku baru melihat ponsel ini karena ini bukan seperti ponsel yang Lia gunakan selama ini. Ponselnya sudah tidak lagi berbunyi bahkan aku tidak tahu siapa yang menelfon tadi aku berniat untuk meletakan kembali ponsel itu ke tempat asalanya namun, entah kenapa aku sangat penasaran dengan benda itu hatiku menginginkan aku agar melihat isi dari ponsel itu. Serius aku tidak bohong aku sangat penasaran.

Setelah beberapa lama berfikir akhirnya aku tetap membuka ponsel itu dan kebetulan sekali tidak memiliki pasword. Jadi ternyata ini memang benar ponsel milik Lia karena terlihat jelas wallpaper ponselnya foto dirinya dan juga Bima kekasihnya. Tapi sejak kapan gadis itu mengganti ponsel? Pikirku.

"Penasaran gue sama isi galerinya." Monologku sambil terkekeh geli siapa tahu saja di sana ada foto-foto aib Lia kan bisa aku gunakan sebagai stiker whatsApp. Aku mulai menggeser foto-foto gadis itu ternyata memang benar banyak sekali foto aib Lia di dalamnya bahkan ada juga foto aib kekasihnya. Aku melihatnya sambil tertawa geli lucu sekali mereka tapi detik kemudian tawaku terhenti saat melihat salah satu gambar dan vidio yang sukses membuat aku menegang.

Mataku memanas tubuhku bergetar aku merasa darahku mengalir begitu cepat. Hatiku sakit. sakit sekali saat melihat gambar dan vidio itu adalah aku dan juga pak Devan saat di sungai dulu. Jadi, vidio itu di rekam oleh lia? Aku tidak bisa percaya ini jika gadis itulah yang melakukan hal ini. Aku tidak bisa terima ini. Ini sangat menyakitkan dan keterlaluan!.

"L-lia kenapa?" Kataku tidak habis fikir air mataku jatuh begitu saja aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa sahabatku sendiri sudah menghianatiku. Aku pikir selama ini Lia sahabat yang baik tapi ternyata? Aku menggeleng cepat tidak mungkin ini pasti bukan Lia.

"Achel kita-"

"Astaga lo kenapa nangis.?" Aku hanya menatap Lia datar dengan air mataku yang terus mengalir. Dia tampak terkejut dan panik melihat aku dengan keadaan seperti ini. Lalu tatapan Lia tertuju pada ponsel yang aku genggam kuat detik berikutnya gadis itu terdiam memasang wajah yang sulit di artikan.

"Kenapa Li?. Kenapa lo lakuin ini ke gue?" Tanyaku lirih. Lia tidak menjawab ia tetap diam membisu dengan menatap diriku penuh penyesalan. Aku tahu Lia tidak seperti itu tapi tetap saja dia salah dan dia sudah menghianatiku. Aku benci dengan orang yang seperti itu!.

"Achel gue bis-"

"Apa yang gue lakuin ke lo sampai lo tega hianatin gue!." Bentakku saat dia ingin menjelaskan

"Chel ini nggak seperti-"

"APA YANG LO INGINKAN DARI GUE?. BILANG. JANGAN BERSIKAP SOK BAIK!" teriakku kencang di hadapannya. Aku sudah sangat emosi dan marah aku kecewa dan juga sakit hati! Padanya. Lia tampak menelan ludah paksa sembari berusaha untuk menggengam tanganku tapi aku selalu menepisnya secara kasar.

"Gue nggak nyangka lo kayak gini Li. Gue kecewa, selama ini gue anggap lo itu sahabat bahkan lebih. Gue selalu turutin kemauan lo selalu mengalah sama lo. Gue tulus temenan sama lo tapi ternyata lo nggak tulus ke gue!" Ucapku ketus lalu aku bangkit dan melempar ponselnya kearahnya secara kasar. Aku menghempaskan tangan Lia saat dia ingin mencegahku aku kecewa. Sangat kecewa!. Selama ini Lia sudah aku anggap sahabat bahkan lebih. Aku selalu tulus melakukan sesuatu dengannya tapi apa balasan dia padaku?. Dia menghianatiku.

Aku benci orang seperti dia!.

_________

Flashback on

"Kamu harus lakuin ini Lia!" Ujar Devan penuh penekanan. Lia menggeleng tegas ia tidak mau melakukan hal bodoh yang Devan katakan. Lia masih punya harga diri dan juga hati nurani mana mungkin Lia mau melakukan hal sebodoh itu.

"Aku nggak mau bang!" Tolaknya mentah-mentah. Devan menggeram marah sambil mencekal tangam Lia kuat. Gadis itu meringis ini sakit sekali bahkan Lia bisa merasakan kulitnya terkelupas akibat cengkraman Devan yang begitu kuat.

Lia menangis sambil menatap kakaknya itu memohon. Gadis itu bingung apakah ia harus menerima permintaan Devan tadi atau tidak?. Devan memerintahkan Lia untuk merekam aktivitas Devan dan Achel nanti dan tentu saja ini adalah bagian rencana busuk Devan. "Bang tolong lepasin ini sakit." Lirih Lia menahan sakit lelaki itu abai bahkan ia semakin memperkuat cengkramannya.

"Makanya lo turutin kemauan gue!. Kalau lo nggak mau gue bakalan lakuin hal yang paling buruk nanti!" Ancamnya Lia terdiam apakah ia harus melakukan hal bodoh itu. Tapi jika ia tidak melakukan itu maka nyawanya lah yang akan menjadi balasannya Devan itu tidak main-main dengan ancamannya. Lia menarik nafas pelan "maafin gue Chel" batinnya penuh penyesalan.

Flashback off

"Mana berkas yang saya minta?" Tanya Jeno pada Lisa sekertaris barunya itu. Wanita itu degan sigap menyerahkan dokumen yang tadi Jeno minta. Lelaki itu membuka setiap lembaran dari kertas itu lalu meletakan kembali berkas itu keatas meja dengan perasaan yang kurang menyenangkan. Hari ini perasaan Jeno sedang tidak enak seolah ada sesuatu yang akan teejadi pada dirinya.

"Kenapa pak ada masalah?" Tanya Lisa sopan ia harus bersikap baik pada atasannya itu. Lekaki itu tidak menyahut ia memijat pangkal hidungnya gelisah. Lisa yang melihat atasannya menjadi tidak enak mungkin saja pekerjaan Lisa masih kurang dan tidak memuaskan. "Maaf pak jika ada masalah di dokumen itu bisa saya perbaiki." Ujarnya lagi. Jeno hanya menggeleng itu berarti tidak ada masalah di berkas itu.

"Kamu bisa keluar." Ucapnya datar. Lisa mengangguk lalu beranjak pergi dari dalam sana.

"Kok perasaan gue mendadak jadi nggak enak gini." Ucapnya pada diri sendiri.

Tbc


Huaa Lia:(. Jadi udah ketauan yaa Lia yang vidioin Achel sama Devan.
Kasihan Achel.
Dan kira-kira selanjutnya bakal gimana yah:(

Jangan lupa tinggalkan jejak!.

N.H.JI
2021
Jangan lupa follow akun aku yang @nh.jistory disana aku sering kasih spoiler nanti. Akunnya sih masih baru^.^

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang