Bagian 27

6.5K 340 2
                                    

Pertemuan 1
°
°
°
°
Jangan lupa tinggalkan jejak di sana yahh dan komen juga.

Maaf kalau aku kelamaan updatenya maaf banget heheh

Selamat membaca:)


"Chel yang ini bagus gak sih?" aku memutar bola mata malas sudah 3 jam aku dan Lia berada di mall hanya untuk menemani Lia membeli hadiah untuk mama Bima. Rasnya kakiku ingin patah saja dari tadi hanya kesana-kemari berpindah ke tempat satu ke tempat lainnya dan sialnya lagi tidak ada satupun barang yang Lia beli. Jika bukan sahabatku sudah aku tinggalkan sejak tadi dirinya.

Aku menatap Lia dengan tatapan malas rasa lelah sudah melanda diriku sejak tadi. Gerah dan lapar, sejak tadi aku meminta Lia untuk mencari makan tetapi gadis itu selalu menahan diriku katanya harus menemani dirinya untuk membeli barang yang sangat spesial untuk calon mertuanya itu. Heol baru juga pacaran sudah selebay ini.

"Lia please dong yah gue cape. Gerah dan lapar!" aku mengaduh mengeluh padanya yang masih sibuk memilih berbagai macam tas yang bermerek tentunya.

"Sabar napa, gue juga laper kali" balasnya yang masih fokus memilih tas yang ingin dia beli. Aku berdecak kesal ingin sekali aku menjambak rambutnya itu.

"Tau ah lo cari aja sendiri gue laper mau makan!." Putusku pada akhirnya dan berlalu pergi meninggalkan Lia aku tidak peduli dia kesal dan marah padaku terserah saja yang terpenting sekarang perutku terisi.

Aku berjalan menulusuri mall yang sangat ramai tumben sekali sepadat ini mungkin karena akhir tahun banyak produk yang lagi diskon besar-besaran. Aku berjalan dengan langkah cepat sungguh aku sangat lapar bayangkan saja tiga jam lamanya aku berada di sini dan Lia dengan teganya tidak mengizinkan ku makan jika aku tidak memaksa tadi mungkin sampai pulangpun aku tidak akan makan.

Akhirnya aku sampai di salah satu stan makanan "mba saya pesan dua burger tapi gak usah pake tomat sama bawang bombay." Kataku, Burger memang makanan terfavoritku namaun walaupun begitu ada satu hal yang aku tidak sukai yaitu tomat dan juga bawang bombay rasanya ingin muntah jika aku memakan kedua sayuran itu.

"Minumnya apa mba?." Pelayan itu bertanya

"Air mineral aja mba" balasku lalu mengambil posisi duduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan tatapanku lurus ke depan sambil menatap orang-orang yang berlalu lalang.

Ting

Aku mengalihkan pandanganku saat mendengar suara notifikasi pertanda pesan masuk dari ponselku. Aku membuka tas ranselku lalu mengambil ponsel pemberian ibuku saat aku masuk SMA dulu. Aku mengulas senyum saat melihat pesan masuk di aplikasi berwarna hijau itu, Jeno mengirim pesan padaku yang membuatku terkekeh saat membaca pesan terakhir dari suamiku itu lucu sekali.

Mas jeno❤

Sayang kamu dimana?

Aku tadi jemput kamu di sekolah loh

Rindu banget mas sama kamu deh:(

Aku menjitak kepalaku sendiri bodoh memang aku lupa memberi tahu pada suamiku itu jika aku pergi ke mall bersama Lia kalau sudah begini pasti pria tua itu bisa memarahiku abis-abisan nanti. Aku menghembuskan nafasku pelan lalu mulai mengetik sesuatu untuk membalas pesannya.

Me

Maaf mas aku gak izin ke kamu tadi. Aku lagi di mall temenin lia

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang