Bagian 28

6.3K 357 7
                                    


Camping
°
°
°

Seperti biasa sebelum membaca jangan lupa vote sama komennya yang belum follow sok atuh di follow dulu

Dua minggu telah berlalu Achel bersyukur tidak adalagi kejadian buruk yang dia alami bersyukur karena pak Devan guru menyebalkannya itu sudah jarang menemuinya tidak seperti dulu pria itu selalu saja mengikuti Achel jika gadis itu pergi ke perpustakan. Minggu ini semua murid mendapatkan kabar gembira dari kepala sekolah karena di hari sabtu dan minggu nanti sekolah mereka akan mengadakan camping tahunan tentu saja semua murid bahagia dan senang bisa bebas dari pelajaran dan tentunya bisa ketemu dengan kekasih mereka dan juga para kakak kelas. Namun, berbeda dengan Achel gadis itu terlihat sangat murung dan malas saat mendengar kabar bahwa sekolah mereka akan mengadakan camping tahunan.

Sejujurnya Achel senang dengan hal itu karena sejak dulu dia selalu mengikuti kegiatan itu apalagi jika bersama Lia tetapi untuk saat ini Achel sangat murung karena mengingat sekarang dia sudah menjadi seorang istri tidak mungkin dia meninggalkan Jeno di rumah sendiri. Apalagi meninggalkan Jeno tidur sendirian, makan sendirian dan menikmati waktu libur sendiri.

Heol pria tua itu pasti tidak mau dan tidak akan setuju.

Lia memandangi wajah lesuh sahabatnya itu sambil menghela nafas berat kasian sekali sahabatnya ini jika saja Achel belum menikah pasti dengan senang hati Achel mengikuti kegiatan ini.

Lia tidak mau memaksa Achel untuk ikut karena dia sangat tahu peran dan kewajiban seorang istri itu seperti apa. Bahkan sekarang Lia sudah paham dan mengerti jika mereka sudah jarang bertemu dan menghabiskan waktu bermain tidak seperti dulu mereka yang selalu pulang larut malam karena abis ngebolang di mall atau di pantai. Mengehela nafas panjang Lia bangkit dari duduknya lalu berjalan ke arah kantin berniat untuk membelikan makanan dan minuman untuk Achel karena sejak upacara tadi gadis itu tidak mau makan dan minum tentu saja hal itu membuat Lia khawatir jangan sampai Achel jatuh pingsan.

Tidak menunggu lama Lia pun kembali dengan membawa kantongan plastik yang berisi makanan dan minuman. Lia mengeluarkan makanan itu dan meletakannya di atas meja tepat di hadapan Achel. Gadis itu tampak malas bahkan dia tidak terusik dengan keributan yang di lakukan Lia.

"Lo mau sampai kapan ngacangin gue!" gerutu Lia kesal sambil menatap Achel sinis. Gadis itu abai dia masih setia menyandarkan kepalanya di dinding sambil memejamkan kedua matanya.

"ACHEL IH!" teriak La kesal gadis itu terperajat kaget sambil menatap Lia tajam.

"Apasih!" Ujarnya kesal.

"Apasih apasih, gue dari tadi yaa disini dan lo ngacangin gue" katanya sambil memalingkan wajahnya ke arah lain karena kesal, Achel hanya diam lalu matanya teralihkan ke atas meja di mana sudah terisi oleh makan dan minuman seketika Achel mengulas senyum sambil menatap Lia yang juga sedang menatapnya dengan wajah kesal. Achel terkekeh, lucu sekali sahabatnya itu.

"sorry and thankyou" katanya sambil mencubit pipi Lia gemas gadis itu hanya diam menampakan tatapan tajam ke Achel. Achel tidak menghiraukan Lia dia lebih memilih menyantap makanan yang Lia berikan.

"Lo beneran ikut walaupun gak ada gue?" mendengar perkataan Achel yang cukup serius Lia mulai melunak gadis itu tampak tersenyum kecut. Lia itu memang selalu antusias dalam hal seperti ini apalagi kalau acaranya bersama sahabat dan teman lainnya gadis itu akan bahagia namun Lia juga tidak mau jika tidak ada Achel bersamanya rasanya jika tidak bersama Achel kegiatan itu akan terasa sia-sia.

"Gua gak mau" jawabnya sedih jujur saja Achel juga ikut sedih karena menurutnya ini adalah momen baginya bersama Lia dan juga teman sekolahnya yang lain. yaa, walaupun nyata nya dia masih bisa mengikuti kegiatan ini tahun depan namun siapa yang tahu kedepannya dia seperti apa bisa saja dia sudah mengandung karena mengingat dia sudah menikah bisa sajakan si Jeno kelepasan dan langsung kebabalasan.

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang