Bagian 23

7.2K 398 7
                                    

Liburan denganmu
°
°
°
°
Selamat membaca

Hari senin seharusnya Achel sudah sibuk menyiapkan buku-bukunya di dalam tas namun kali ini tidak. Sama seperti Jeno seharusnya dia sudah bersiap-siap pergi ke kantor. Pagi ini agak berbeda tidak seperti pagi biasanya dimana keduanya sibuk dengan urusan masing-masing Jam sudah menunjukan angka delapan namun keduanya masih asik berbaring di atas tempat tidur ini semua akibat semalam mereka selalu bercerita sampai jam tiga pagi.

"Huamm.." Achel menguap, Diliriknya Jeno yang masih setia meringkuh di bawah selimut sambil memeluk dirinya.

"Mas Jeno bangun,Nanti telat loh ke kantor." ucapnya sambil mendorong sedikit dadanya. Jujur Achel merasa sesak dia memeluk terlalu erat.

"Enghhh, Mas mau libur dulu Dek." Achel diam gaya bicara yang sangat berbeda. Sekarang Achel jadi bingung padanya biasanya dia hanya memanggil dengan sebutan sayang tapi sekarang dia memanggil dengan panggilan yang berbeda. Memang kedengarannya tidak aneh tapi Achel juga sedikit risih kemarin malam memanggilnya baby, mommy dan sekarang Adek.

Dia bangkit dari tidurnya lalu duduk bersandar di headboard kasur. Achel berdecak kesal seharusnya dia memberikan kecupan di pagi hari seperti yang sering mereka lakukan. tapi ini?, Tidak sama sekali. Achel memutar bola matanya malas sangat menyebalkan, boleh di katakan Achel sangat manja padanya Achel yang selalu minta kecupan setiap pagi, memeluk dirinya di malam hari kadang juga Achel memintanya untuk menggendong dirinya ke kamar mandi. Tapi syukurlah Jeno selalu menurut. Perfect husband lahh!.

"Kamu kenapa sih?. Mukanya kusut gitu." Tanyanya tanpa dosa. Ingin rasanya Achel menarik rambutnya itu dengan kencang-kencang.

"Gak apa-apah!." Ucapnya ketus

"Mas buat kesalahan lagi?." Tanyanya lembut sambil mengelus rambut Achel pelan. Percayalah Achel tidak bisa di perlakukan seperti ini dia selalu tahu bagaimana caranya agar Achel tidak marah padanya, sial Achel benci ini.

"Mas Jeno jahat!."

"Jahat apanya?, Mas gak tahu kamu kenapa." ucapnya heran. Achel mengerucutkan bibirnya kesal kenapa pria ini tidak peka sekali dengan keinginan istrinya. Achel menarik selimut untuk menutupi wajahnya lalu membelakangi dirinya, kesal itu yang dia rasakan.

Jeno bangkit dari tempat tidur jujur dia tidak mengerti dengan sikap Achel pagi ini yang tiba-tiba bersikap cuek. Sebenarnya Jeno sudah biasa dengan sikap Achel yang selalu berubah menurutnya Achel terlalu manja. Di tariknya selimut itu pelan lalu mengecup kening Achel sekilas.

"Maaf mas emang gak tahu kamu maunya apa." Ujarnya lembut. Ok baiklah sepertinya dia memang lupa hembusan nafas terdengar, pelan-pelan Achel bangkit dari tidurku.

"Gendong." Pintanya tiba-tiba. Jeno melotot dengan permintaan Achel yang tiba-tiba ini, Bukannya Jeno tidak mau menuruti keinginan Achel hanya saja tubuhnya masih pegal akibat Achel yang menghambur di tubuhnya semalam. Mau tidak mau Jeno menurut menolak pun tidak ada gunannya detik berikutnya Jeno menggendong Achel seperti koala.

Senyum Achel mengambang saat merasakan tubuhnya melayang begitu saja. "Kamu tuh manja banget. Badan aku masih sakit ini." Ungkapnya jujur Achel terdiam sejenak, "jadi kamu gak ikhlas nih?." Achel bertanya sarkas Jeno menggeleng cepat takut jika gadis ini akan merajuk.

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang