Bagian 15

9.6K 568 22
                                    

Cincin?
°
°
°
°
~ selamat membaca ~


Sudah terhitung dua hari Achel mendiami Jeno entah apa sebabnya, sikapnya sangat berbeda dia lebih banyak diam dan datar Jeno pusing di buatnya.

Achel duduk di taman rumah untuk melihat ribuan bintang-bintang entah kenapa dia sudah sangat sering berdiam diri di tempat ini.

"Kamu kenapa diamin saya?." Suara bariton itu mengalihkan atensi Achel. Achel menoleh hanya sekilas dengan tatapan datarnya, Mau sampai kapan ia mendiami Jeno tanpa sebab begini apakah Jeno melakukan kesalahan? Tapi selama ini tidak ada.

"Achel kamu kenapa diamin saya dua hari ini, kamu marah sama saya?." Tanyanya, posisinya sekarang sudah berjongkok tepat di hadapan Achel tatapannya tak pernah lepas ia selalu mengamati wajah cemberut Achel.

Jika Achel mendiaminya seperti ini dia jadi merasa sedih, Achel menghembuskan nafasnya gusar menatap Jeno di hadapannya. 

"Kenapa bilang ke guru saya kalau mas itu suami saya?." Tanyanya datar, Jeno tersentak kaget ternyata itu penyebab yang membuat dia mendiami suaminya sendiri selama dua hari. "Memangnya kenapa." Jeno balik bertanya aneh saja diberi pertanyaan begitu oleh istri sendiri, Achel bangkit dari duduknya Jeno spontan bergerak menyingkir memberi jalan untuk Achel.

"Mas saya gak mau kalau orang-orang tau saya udah nikah, apalagi kalau guru saya tau dan teman sekolah saya tau!." Sentaknya

Hampir saja Achel meneteskan air matanya entah kenapa saat mengatakan hal itu karena jujur ia sangat sakit hati entah kenapa. Apalagi saat mengingat kejadian dimana Devan bertanya hal seperti itu Achel malu sekali. 

Bukannya Achel egois hanya saja ia belum siap jika semua orang tau tentang statusnya sekarang yang sudah menjadi istri orang apalagi di umurnya yang masih sangat muda.

Flasback on

Kaki jenjang gadis berambut panjang menelusuri koridor sekolah Tujuannya adalah perpustakan untuk mencari buku yang sejak kemarin ia cari.

Sampai di perpus keadaan sangat sepi tumben sekali di jam istirahat seperti ini tidak ada murid yang masuk ke perpustakan biasanya banyak walau hanya beberapa orang saja.

Matanya berkeliling mengamati sebuah lemari kayu tempat buku-buku ia mencari buku fisika. Ia mencari buku fisika, boleh dibilang Achel tidak terlalu pandai di pelajaran fisika maka dari itu ia mencari referensi untuk menambah wawasannya karena mengingat sekarang guru fisika sudah di ganti. Malu rasanya jika suatu saat Devan bertanya padanya tentang pelajaran fisika dan dia tidak bisa menjawab.

Hampir 20 menit lamanya ia mencari buku yang pas untuk ia pelajari dan akhirnya ia mendapatkannya, ia pun langsung pergi ke petugas perpustakan untuk meminta izin meminjam buku karena harus melakukan berbagai hal seperti menulis nama , tanda tangan dan sebagainya.

Setelah melakukan semua hal itu ia langsung pergi dari perpustakan menuju kelasnya. Baru saja berniat untuk pergi ke kelasnya langkahnya terhenti saat melihat Devan yang tiba-tiba saja beridiri di hadapannya. Apa pria ini hantu? Atau dia mengikuti Achel sejak tadi karena sejak tadi Achel tidak melihatnya dari mana asal kedatangannya.

"Achel saya mau bicara sama kamu sebentar boleh?." ucapnya, Achel mengangguk pelan lalu ia menginstrusikan Achel untuk duduk di bangku yang berada di situ. Achel sempat memperhatikan keadaan setempat takutnya ada murid lain yang melihat mereka dan untungnya disini sepi.

Achel mendaratkan bokongnya di samping Devan jarak kedunya cukup jauh jadi masi aman, tenang saja para bucin pak Devan Achel tak berdekatan kok tenang saja.

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang