Bagian 24

6.4K 373 11
                                    

Mau anak
°
°
°
°

Tiga hari sudah berlalu. Sekarang Achel sedang di dapur bersama Bu Nara pembantu baru dirumah ini. Bu Nara baru bekerja dua hari yang lalu alasan mengapa mereka memilih mencari pembantu yaitu karena Jeno yang selalu bekerja di luar kota dengan adanya pembantu Jeno tidak terlalu merasa khawatir pada Achel jika di tinggal oleh Jeno nanti.

Selain baik dan jujur Bu Nara juga sudah kenal dengan kedua orang tua Achel. Lebih tepatnya Bu Nara pernah bekerja di rumah Oma. Keduanya sedang sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Achel yang sibuk memotong sayuran dan Bu Nara sibuk mencuci piring awalnya Bu Nara tidak ingin Achel ikut bekerja namun gadis itu memaksa jadi mau tak mau Bu Nara meng-iyakan nya saja.

Achel yang mulanya sibuk dengan kegiatannya tiba-tiba saja terhenti karena bel berbunyi pertanda ada orang yang bertamu. Siapa yang bertamu sore menjelang malam begini batinnya, dengan langkah yang gontai Achel menuju pintu utama. Matanya melemas saat melihat dua orang yang tak asing baginya itu Lia dengan kekasihnya untuk apa mereka bertamu se-sore ini?.

"Lo gak izinin kita masuk nih?." Ucapan Lia sukses membuyarkan lamunan Achel. Achel terkekeh pelan dan hal itu membuat Lia mendengus kesal berbeda dengan kekasihnya yang hanya diam.

Lia dan juga kekasihnya sudah berada di ruang tengah. Lia menatap sekekeliling rumah lalu tatapannya beralih ke arah dapur disana dia melihat Bu Nara sedang sibuk memasak sejak kapan Achel punya seorang pembantu pikirnya.

"Pembantu baru?." Tanyanya, Achel mengangguk "kalian mau minum apa?." Achel bertanya.

Lia melirik sekilas ke arah kekasihnya yang bernama Bima. Achel cukup mengenal Bima karena Lia memperkenalkannya pada Achel setelah dua hari berpacaran katanya dia bertemu Bima saat di rumah sakit waktu dia menemani Achel. Bima itu seorang wahasiswa semester empat jurusan kedokteran.

"Jus apel ada?." Tanya Lia. Lagi-lagi Achel mengangguk malas kenapa sahabatnya ini sangat pemilih kalau begini lebih baik tidak usah menawari dirinya minuman tadi. Achel bangkit dari duduknya menuju dapur, setelah beberapa menit Achel kembali dengan membawa nampan yang berisi dua gelas jus apel dan satu toples keripik pisang yang di berikan Bu Nara waktu itu.

Lia tersenyum kegirangan sedangkan Bima hanya menggeleng lucu sekali kekasihnya ini. Mereka asik bercerita tentang awal mula pertemuan Lia dan juga Bima sesekali Achel berdecak kesal pada dua orang yang tengah berpacaran di hadapannya dia merasa menjadi obat nyamuk di rumah sendiri.

"Chel. Suami lo kemana?." Tanya Lia sambil memainkan jari jemari Bima, "iya suami lo kemana dari tadi kita gak liat tuh." Sambung Bima. Jangan tanya kenapa Bima bisa tahu hubungan Jeno dengan Achel. Waktu hari ulang tahun Jeno, Lia sengaja menyusun rencana agar kekasihnya datang menjemput Achel dan melakukan rencana yang sudah mereka susun untuk memberikan Jeno kejutan. Sejak di situlah Bima bisa tahu hubungan Achel dan Jeno awalnya Bima tidak percaya namun setelah Achel dan Lia menunjukan foto pernikahan Achel dan juga Jeno disitulah Bima percaya.

"Belum pulang dianya jam segini. Biasanya pulang jam sepuluh malam." Balasnya dengan suara melemas. Lia mengangguk paham dia sangat paham pasti Achel kesal dengan hal itu.

"Chel. Besok pulang sekolah temenin gue sama Bima ke toko kue dong." Ucap Lia. Achel menaikan satu alisnya bingung untuk apa Lia memesan kue apa Devan ulang tahun?.

"Kue buat siapa?." Tanyanya penasaran

"Buat calon mertua hehehe." Balasnya dengan kekehan pelan. Achel memutar bola matanya malas baru juga berpacaran tiga minggu sudah seperti ini.

My Uncle Is My Husband (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang