"Mas aku izin ke rumah Lia yah. Mau kerjain tugas:)."
Usai mengirim pesan pada suaminya gadis itu menyimpan kembali ponselnya ke dalam tas.
"Gimana udah?." Tanya Lia gadis itu mengangguk lalu mereka berjalan keluar. Hari ini mereka akan mengerjakan tugas kelompok di rumah Lia bukan hanya Achel saja tetapi ada beberapa teman lainnya seperti Jio dan juga Fini.
"Gue sama fini duluan yah. Nanti ketemu di rumah lo Li." Ujar Jio.
"Iya duluan aja mama sama papa gue juga ada di rumah." Balas Lia lalu mereka berdua pergi.
Sekarang Achel dan juga Lia sedang menunggu jemputan di depan sekolah kata Lia hari ini ia akan di jemput oleh sepupunya jika saja Devan tidak meninggal pasti saat ini lelaki itu yang akan menjemput. Mengenai kepergian Devan semua keluarga sudah ikhlas dan menerima kepergian Devan tapi berbeda dengan guru Kimia di sekolah ini buk Tifany wanita itu masih merasa sedih atas kehilangan guru yang selalu ia kagumi diam-diam.
"Nah itu dia sepupu gue." Tunjuk Lia saat melihat mobil berwarna hitam.
"Maaf gue lama soalnya lagi ada masalah dikit." Ujar sepupu Lia. Dia seorang lelaki dan masih berseragam putih abu-abu. Lia mengangguk lalu ia membukakan pintu untuk Achel di kursi bagian belakang lalu ia masuk di kursi depan dia samping pengemudi.
"Gimana sekolah lo?." Tanya Lia berbasa-basi lelaki yang di tanya masih fokus kedepan.
"Ya gitu biasa aja." Balasnya tampa menoleh suaranya juga terdengar sangat dingin. Sedangkan Achel hanya bisa terdiam mendengar pembahasan Lia dan sepupunya itu.
"Itu yang di belakang kenapa diam dah?." Celutuk lelaki itu menatap Achel yang duduk diam dari balik kaca. Lia terkekeh menatap Achel yang kini memberikan tatapan tajam.
"Ohiya gue lupa hehehe..."
"Achel kenalin ini Lintang sepupu gue."
"Oh hay Lintang kenalin gue Achel." Ujar Achel menatap kaca yang menampilkan Lelaki itu tengah menatap dirinya juga.
"Hay Achel." Sapa lelaki itu.
Usai memperkenalkan diri suasa kembali sunyi lelaki yang bernama Lintang itu kembali fokus menyetir sedangkan 2 gadis itu hanya terdiam. Setelah menempuh jarak yang lumayan jauh akhirnya mereka tiba di depan rumah Lia.
"Lo gak mau mampir ketemu mami sama papi dulu?." Tanya Lia sebelum mereka turum dari dalam mobil.
Lelaki itu menggeleng tegas.
"Gua ada urusan lain kali aja gue singga. Titip salam aja ke mereka." Ujarnya.
"Yaudah deh. Makasih ya." Kata Lia dan lelaki itu mengangguk kemudia Lia dan juga Achel turun dan berjalan masuk ke dalam rumah. Disana di ruang tamu sudah ada Jio dan Fini yang sedang duduk ngemil di temani oleh Liliana.
"Nah ini Lia udah dateng, Tante ke dalam dulu ya." Ujar Liliana ke pada Jio dan Fini lalu ia bergegas pergi dari sana. Achel duduk di samping Fini yang tengah asik ngemil keripik kentang itu. Sesekali ia melirik Achel di sampingnya yang asik memainkan ponselnya sedangkan Lia gadis itu harus ke kamarnya dulu untuk mengganti pakaian.
"Serius amat Chel." Ujar Fini, Achel menyengir lalu buru-buru ia menyimpan ponselnya ke dalam tas takut jika Fini akan melihat isi pesannya bersama Jeno.
"Ohiya gue mau tanya deh." Ucap Jio tiba-tiba kedua gadis itu sontak menatap ke arah lelaki yang berbadan besar itu.
"Apa?."
"Apaan?." Tanya keduanya
"Lo udah punya pacar gak Chel?." Pertanyaan Jio sukses membuat Achel terdiam beberapa saat lalu ia mengangguk tegas dan hal itu membuat Jio menjadi lesuh seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Uncle Is My Husband (REVISI)
Teen Fiction[TAMAT] [BEBERAPA PART MASIH DALAM TAHAP REVISI.] [SEOSEN KEDUA SUDAH DI PUBLISH.] ⚠️ Konfliknya sangat ringan dan santai ⚠️ Mengandung unsur dewasa dan kata-kata kasar. ⚠️ Hargai author dengan cara tekan follow sebelum membaca dan jangan lupa klik...