50

55.3K 2.8K 165
                                    

Suara alunan lagu telah memenuhi indra pendengaran seorang pria dan wanita yang sedang menaiki mobil, sesekali mereka berdua ikut menyanyikanya. Seri wajah bahagia telah terpampang nyata.

Mereka berdua baru saja melakukan check up untuk yang kesekian kalinya.

"Kak kita nanti berhenti di tukang sate ya" pinta Mella sambil menampakkan puppy eyes nya.

Raynand mengangguk, tampaknya istrinya sedang ngidam, "Tempatnya dimana?"

"Yang deket gang masuk komplek itu, kanan jalan" jawab Mella.

"Oke, kita nanti beli" jawab Ray sambil tersenyum.

"Yessss"sorak Mella girang, tangan kiri Raynand yang tadinya memegangi setir kemudi sekarang langsung ia julurkan kekiri kemudian mengacak rambut Mella dengan gemas.

Tak terasa waktu 10 menit sudah berlalu, mobil telah berhenti di dekat angkringan sate yang Mella inginkan. Mella dengan semangatnya langsung turun mobil di ikuti oleh Ray yang masih tersenyum bahagia.

"Bang samsull!!" Teriak Mella memanggil tukang sate tersebut, dengan senyum manis.

Tukang sate yang bernama Samsul pun langsung terjingkat kaget, yang semula sedang mengipasi sate, sekarang ia mengelus dadanya berulang kali.

"Yaampun mbak Mella jangan teriak-teriak gitu atuh" celetuk Samsul dengan tangan yang masih mengelus dada, Mella pun hanya sengengesan sendiri.

"Aduh bang, maafin istri saya ya" ucap Ray merasa tak enak.

"Mella lain kali jangan gitu, nggak sopan" sambung Ray memperingatkan Mella.

Dan Mella hanya menyengir garing, sambil mengaruk tekuknya yang tidak gatal, "I--iya" jawab Mella gugup, ia tadi benar-benar semangat untuk memakan sate, mengakibatkan sebuah teriakan meledak begitu saja, entah hormon apa yang mendorongnya.

"Yaudah kita duduk" ajak Ray, Mella mengangguk, kemudian mereka berdua mencari tempat duduk di sebuah kursi panjang yang sudah di siapkan oleh Bang Samsul.

"Kamu mau sate yang gimana, pedes apa yang apa?" Tanya Ray lembut.

"Iya p--pedes, pedes, iya pedes" jawab Mella takut-takut.

"Oke, pake lontong enggak?"

"Iya"

Raynand mengangguk, kemudian menoleh ke Samsul si tukang sate, "Bang, satenya dua porsi. Yang satu pedes pake lontong. Terus yang satu lagi pedes manis, jangan lupa di kasi bawang goreng, sama lontongnya dikit aja"

"Siap mas" jawab Samsul sambil mengacungkan jempolnya.

Raynand mengangguk ramah, kemudian tatapanya kembali tertuju kepada Mella, Ray pun heran dengan tingkah Mella, tadi aja bahagia plus girang sekali, kenapa sekarang ia menundukkan kepalanya terus sambil meremas tangannya satu sama lain?

"Kamu kenapa?" Tanya Ray penasaran.

Mella langsung mendongakkan kepalanya lalu tersenyum manis seperti di paksakan, "E--enggak papa" jawabnya lalu kembali menunduk.

"Sayang kamu kenapa sih...."

"Nggak papa kak..."

"Terus kenapa nunduk dari tadi?"

"Lagi pengen aja" jawab Mella lalu tersenyum singkat.

Seperti ada perubahan terhadap Mella, tangan Ray langsung mengelus rambut Mella dengan sayang kemudian mencium kening Mella.

"Jangan marah" celetuk Ray dengan jarak yang sangat dekat dengan wajah Mella.

Ekhem

Deheman seseorang membuat Ray menjauhkan wajahnya dari wajah Mella. Kemudian ia menoleh ke arah suara tersebut, dan ternyata orang yang melontarkan deheman adalah Samsul yang sedang mengantarkan pesanan.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang