13

63.6K 4.2K 115
                                    

Vote dan komentarnya yaaaa...

Happy Reading ❤

🌹🌹🌹

Suara gemricik air dan dentigan piring berbunyi. Seakan memberi suara merdu di tengah kesunyian di rumah yang besar. Kini Mella sedang mencuci piring, tahap terakhir setelah menyapu dan memasak.

Ting tong ting tong

Suara bel rumah berbunyi, tepat disaat kegiatan mencuci selesai.

Ceklek

Mella membuka pintu utama, dan tampaklah seorang remaja laki laki yang sedang tersenyum sambil menenteng paper bag.

"Irvan," Ucap Mella, kemudian orang di depan pintu itu tersenyum.

"Masuk," Tambah Mella kemudian memasuki rumah, Irvan pun mengikuti Mella ke ruang tamu, sampai di ruang tamu Mella pun mempersilahkan pria itu duduk.

"Bentar ya Van."

"Mau kemana kak?" Tanya Irvan.  Irvan adalah adik tirinya Mella, mereka berdua terpaut 3 tahun. Kini Irvan telah menduduki bangku SMP kelas 9.

"Mau ke dapur, ambil minum," jawab Mella ramah.

"Nggak usah kak, " tolak Irvan merasa sungkan.

"Dek, kamu jangan sungkan sungkan gitu!" sahut Mella tak suka, Irvan pun  tersenyum kikuk. Irvan belum terlalu akrab dengan Mella, pasalnya ia baru bertemu kakak tirinya dua kali, yaitu sekarang dan beberapa minggu lalu di saat acara pernikahan.

Mella melangkahkan kakinya menuju dapur untuk membuat jus jeruk. Setelah itu, ia mengeluarkan beberapa makanan ringan.

"Nih, diminum ya dek. Kamu jangan sungkan-sungkan kalo disini." Ujarnya seraya duduk di samping Irvan.

"Iya kak" Irvan pun menyeruput Jus buatan Mella.

"Ada apa dek, kok tumen kesini?"

"Aku kesini di suruh ibu buat nganterin brownies ini" Irvan menyerahkan sebuah paper bang  kepada Mella.

"Ibu tadi buat banyak, jadi sayang takut ga kemakan," Imbuhnya

"Makasih ya dek, bilang sama ibu" Sahutnya senang sekali, Irvan langsung mengangguk antusias, ia merasa ikut senang melihat kakaknya tersenyum.

Sebelum ia kesini, Irvan merasa was-was, takut ia tidak di terima Mella. Tapi jauh dari dugaannya, ternyata Mella adalah seseorang wanita yang baik hati, ramah dan murah senyum.

"Emang di rumah ada acara apa?" Tanya Mella penasaran, mengapa ibu tirinya itu membuat brownies banyak.

"Nggak ada acara apa-apa kok kak, ibu buat brownies karena itu salah satu hobi ibu, dia sangat suka sekali membuat kue," Jawabnya, Mella langsung ber Oh ria, ternyataa ibu tirinya juga suka berada di dapur.

"Ah iya, aku sampai lupa. Ibu tadi juga bilang sama aku buat nyampein ke Kakak. Kata ibu, Kakak kapan-kapan kalau ada waktu luang di suruh main ke rumah, ibu mau ngajak kakak buat kue, ibu tadi juga minta maaf karena nggak bisa mengantarin browniesnya  langsung, soalnya ibu mau kondangan sama Ayah" Sambungnya panjang lebar. Mella mengangguk dengan senyumannya, sampai sini ia mengetahui bahwa ibu tirinya ternyata baik.

"Iya, insyaallah besok kalo udah selesai ujian kakak main ke rumah."

"Iya kak," Jawabnya kemudian melihat jam tangannya, setelahnya ia menatap Mella.

"Kak aku pulang dulu ya." Pamitnya dengan nada selembut mungkin.

"Eh, kenapa buru-buru nggak nanti aja? Makan dulu yuk, kakak tadi masak loh," ajak Mella.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang