46

56K 3.1K 119
                                    

Tak terasa waktu 25 menit telah berlalu, mobil berwarna hitam mengkilat telah memasuki pekarangan di sebuah rumah tingkat dua yang berkesan asri dan elegan.

Bagas si pengemudi mobil tersebut menatap wanita di sampingnya, kemudian mengangguk sambil tersenyum. Wanita di samping Bagas membalas nya dengan hela'an nafas panjang kamudian ikut tersenyum.

"Semoga ini awal yang baik untuk mu ya nak, dan semoga nak Ray juga udah benar-benar berubah. Ayah do'a kan keluargamu kedepannya baik-baik saja, nggak godaan yang menganggu dan selalu terjauhkan dari hal-hal yang buruk"

"Amiin makasih Ayah" sahut wanita tersebut kemudian memeluk sang ayah.

Setelah puas berpelukan, mereka berdua langsung turun dari mobil, kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu utama di rumah itu.

Tok tok tok

Tangan mungil Mella telah mengetuk pintu tersebut, tak butuh waktu lama, pintu langsung terbuka.

Ceklek

Tampaklah seorang pria berwajah segar dengan rambut yang masih basah, bisa di tebak kalau pria tersebut baru selesai mandi.

"Mella, Ayah" ucap pria tersebut dengan mata berbinar bahagia.

Mella tersenyum, "Hai kak"

Tak segan-segan Raynand langsung memeluk istri tercintanya sambil menciumi pucuk kepala Mella berulang kali, ia sangat bahagia istrinya telah benar-benar kembali ke rumah. Setelah itu, Ray langsung berjongkok kemudian mencium perut buncit istrinya yang terbalut Dress.

"Selamat datang, makasih udah mau kembali" ucap Ray lalu berdiri kembali, kemudian mencium kedua pipi Mella, setelah itu memeluk Mella lagi, ia sangat rindu tiga hari tak bertemu, dan juga tidak saling mengirim pesan. Dalam waktu tiga hari kemarin Ray telah menahan Rindu yang selalu menggebu, ia juga menahan keinginanya untuk menghubungi Mella, ia takut jika ia menghubungi Mella malah jadi menganggu waktu Mella melepas rindu dengan Sagara. Kemudian Mella akan marah denganya lagi.

Bagas yang melihat interaksi tersebut telah tersenyum senang, putrinya di sambut hangat oleh Ray, Bagas menjadi yakin jika Ray sudah benar-benar berubah.

"Yah" panggil Ray, kemudian menjabat tangan Bagas.

"Mari masuk" ucap Ray kemudian mengeser badanya, memberikan jalan untuk Mella dan ayah mertuanya suapa memasuki rumah. Mella pun langsung masuk ke dalam rumah dengan di ikuti Bagas dibelakangnya sambil membawa koper Mella.

"Silahkan duduk Yah, Mel" ucap Ray lagi ketika sudah sampai di ruang tamu, Bagas dan Mella pun mengangguk lalu duduk di sofa.

"Bentar" celetuk Ray lalu pergi dari ruang tamu.

Tak butuh waktu lama Ray kembali dengan tangan yang memegangi nampan berisikan 2 gelas berisi teh manis serta tiga toples yang berisikan cemilan.

"Di mimum yah, Mel" ucapnya, lalu duduk di single sofa.

"Nggak usah repot-repot nak" ujar Bagas ramah.

"Enggak repot yah" jawab Ray sambil tersenyum. Bagas pun langsung menyeruput teh manis buatan Raynand.

Ekhem

Bagas berdehem, kemudian menatap Mella dan baru menatap Raynand dengan serius.

"Nak Ray" panggil Bagas.

"Iya yah" sahut Ray.

"Mella telah memutuskan untuk kembali kepadamu" ujar Bagas serius, Ray diam, mendengarkan pembicaraan Bagas juga dengan serius.

"Ayah minta sama kamu, jagalah Mella dengan baik, perlakukan dia seperti istri pada umumnya, hargai apa yang telah Mella lakukan, jangan sakiti dia, jangan buat air mata kesedihanya menetes. Dan jangan berbuat kasar kepadanya, apalagi main tangan, jangan pernah." Ucap Bagas dengan tegas serta penuh penekanan.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang