28

69.1K 3.6K 66
                                    

Jangan lupa VOTE dan KOMEN ya..😊
Happy Reading❤

🌹🌹🌹

Jam menunjukkan pukul 16.30 sudah lama Mella tertidur, kini ia membuka matanya lalu bangkit dari rebahanya kemudian melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Selesai mandi Mella langsung menggunakan baju, kemudian menyisir rambut.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu berbuyi, namun Mella masih diam saja, ia takut jika yang mengetuk adalah pria itu.

"Mella ini ayah nak, ayah boleh masuk?" Ooh ternyata ayahnya, Mella pun berjalan ke arah pintu lalu membuka pintunya. Bagas langsung masuk ke dalam kamar Mella, saat di dalam kamar, Bagas mengamati seluruh penjuru kamar, memang Bagas tak pernah masuk ke dalam kamar Mella, termasuk Sarah dan juga Irvan, hanya pembantunya saja lah yang di perbolehkan masuk untuk membersihkan kamar, dengan syarat tidak boleh merusaknya. Baru saat ini Bagas kembali memasuki kamar putrunya setelah sekian lama.

"Ada apa Yah?" Tanya Mella heran.

"Ini ayah mau mengantarkan susu untukmu, di minum ya" jawab Bagas lalu membarikan gelas yang berisikan susu bumil, Mella mengangguk lalu menerima susu tersebut kemudian meminumnya.

"Di habisin" perintah Bagas ketika Mella ingin menyudahi minumnya, Mella pun mengangguk lalu kembali meminum susunya hingga tandas.

"Bagus" ucap Bagas sambil tersenyum, kemnudian memberikan bucket bunga mawar kepada Mella.

"Nih, untukmu," sambungnya, Mella menatap Bagas heran, untuk apa? Apakah ayahnya memberikan bunga hanya karena ingin bertemu denganya?

"Bunga ini dari Raynand" kata bagas seakan mengerti pikiran Mella. Mella pun langsung memasang muka datar, sungguh ia saat ini tak mau berurusan dengan apapun yang berbau Ray. Mella pun tersenyum dengan tersendat, bisa di tebak kalau Mella saat ini tersenyum paksa. Lalu menerima bucket bungga tersebut, kemudian hanya menaruhnya di meja rias tanpa melihat kebagusannya taupun menghirup wangi dari bunga tersebut.

"Ayah tau nak, kamu saat ini membenci Raynand. Tapi lebih baik kamu jangan terus-terusan membenci dia, nggak baik, di tambah lagi kamu lagi hamil." Peringat Bagas kepada Mella, namun Mella hanya diam saja.

"Ayah tau ini sulit bagumu untuk memaafkanya, tapi cobalah maafkan dia dengan sedikit demi sedikit. Ayah yakin kamu pasti bisa. Kalau kamu terus begini, kasihan anakmu nanti jika sudah lahir, dia mempunyai orang tua namun saling kembenci" sambungnya, Mella pun langsung menundukkan kepalanya, saat ini Mella seperti ingin menangis, sungguh sangat sulit baginya untuk menerima Ray kembali, rasa cinta itu, sudah berubah menjadi rasa benci. Mella juga takut, jika nanti ia sudah memaafkan Ray, tapi Ray kembali ke sifat yang dulu bagaimana? Mella takut, saat ini Ray bersifat baik, hanya karena merasa bersalah karena telah mendorong Mella yang hampir membuat kehilangan anaknya. Mella takut jika nanti ia sudah melahirkan anaknya, Ray hanya menerima anak nya saja lalu meninggalkan Mella. Sungguh Mella sangat takut.

"Yaudah terserah kamu saja, mau memaafkan Raynand atau tidak. Tapi berfikirlah dulu secara matang jika kamu tidak memaafkanya nanti akibatnya seperti apa" Akhir Bagas ketika melihat raut wajah Mella yang ketakutan. Bagas langsung memeluka putrinya, kemudian mencium singkat pucuk kepalanya. Lalu keluar dari kamar tersebut.

****

Hari sudah semakin petang, namun Mella masih setia duduk di balkon sambil menatap arah barat yang tadi terdapat senja. Ia merenungkan pekataan ayahnya, ia harus memaafkan Ray ataukah tidak sungguh ia masih bingung.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang