"Ck, nggak ada yang bagus siaranya, cuma gosipin selebriti terus" ucap seorang perempuan dengan sebal. Semua chanel TV sudah ia kunjungi semua, namun yang ada hanyalah menceritakan tetang kehidupan selebriti, kalau tidak yang ada hanyalah berita.
"Udah ah males" final wanita tersebut kemudian mematikan TV-nya.
Seseorang pria yang duduk di sampingnya langsung mengelus pungung tangan milik Mella.
"Kamunya pengen nonton apa sih? Hmm?" Tanya pria tersebut dengan lembut.
"Nggak tau" jawab Mella kemudian mengembungkan pipinya kesal.
"Lah terus ngapain tadi ngajak nonton TV?" Ucap Ray dalan hati keheranan.
"Kak" panggil Mella.
"Iya"
"Boleh enggak?"
"Boleh enggak apa?"
"Boleh enggak aku lihat semua isi rumah ini?"
"Ooh, boleh lah. Kenapa enggak, emang kamu belum tau semua isi rumah ini?" Tanya Ray penasaran, Mella pun menggeleng.
"Yaudah kalo mau lihat, ayok" ajak Ray antusias
"Oke, kita ke ruangan lantai dua yang paling belakang itu ya, yang baloknya menghadap ke taman belakang" sahut Mella tak kalah antusias.
"Oouh itu, siap lah. Itu ruang musik, emang kamu dulu belum pernah masuk?"
Mella menggeleng, "belum, dulu mah aku bersihin tapi pintunya di gembok, aku nggak tau kincinya"
Ray mendunduk, mukanya berubah menjadi murung, "Maaf, aku dulu nggak ngasih kunci-kunci rumah ini ke kamu"
Mella pun terdiam, ia malah menjadi bingung harus merespon bagaimana. Mella hanya bisa menatap muka murung Raynand, dengan sesekali menghela nafas kasar. Ia sebenarnya tidak mau membahas masa lalu, namun mulutnya malah keceplosan mengucap sesuatu yang sudah berlalu.
Dan pada akhirnya mengenggam tangan Ray, "udah kak, jangan bahas masa lalu, kita mulai lembaran baru. Maaf aku tadi ngingetin hal yang udah berlalu"
"Tapi kamu jangan minta maaf, karena aku juga yang udah memulainya" ucap Ray, namun Mella hanya diam saja.
"Maaf kan aku Mella, andai aku tidak melakukan~"
"Udah kak jangan bahas masa lalu, aku nggak suka" potong Mella cepat. Saat itu juga Ray langsung diam.
"Udah ah, kita ke ruang musik aja yuk, aku penasaran" tambah Mella mengalihkan pembicaraan.
"Hmm yuk" sahut Ray.
Mella dan Raynand langsung bangkit dari duduknya, kemudian mengengam tangan Ray, setelah itu mereka berdua melangkahkan kakinya ke lantai dua menuju ruangan yang berada di ruangan paling belakang.
Sesampainya disana, Ray mengambil seuatu di bawah keset depan pintu. Dan itu ternyata adalah kunci dari gembok ruangan tersebut.
Ceklek
Pintu terbuka, hal yang pertama di lihat mereka berdua adalah sebuah drum yang menutut Mella terkesan keren, mata Mella berbinar takjub.
"Yuk masuk" ajak Ray, Mella mengangguk.
Sesampainya di dalam ruangan itu, mata Mella membulat, bibirnya mengangga-ngga. Sangat banyak sekali alat musik di ruangan tersebut, ada drum, piano, gitar, biola dan masih banyak lagi. Mella seperti tidak menyangka, di ruamahnya ada banyak alat musik. Yang notabenya ia suka menyanyi, lalu melihat alat musik yang banyak, ia menjadi sangat-sangat bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Romance[Harap follow dulu sebelum baca] Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian. Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan. Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin. Sebuah kisah cinta yang datang tib...