29

64.1K 3.4K 47
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen
.
.
.
.
.
Happy Reading❤

🌹🌹🌹

Suara dentingan sendok mulai berhenti satu persatu, menandakan sarapan telah usai.

"Ini Mel, obatnya di minum dulu," Sarah memberikan beberapa butir obat, lalu di terima Mella dan langsung di minumnya.

Setelah berhasil meminum obat tersebut,  Mella menatap ayahnya dengan hati-hati.


"Yah, besok Mella ikut wisuda boleh enggak?" Tanyanya takut-takut.

Bagas yang tadinya sedang mengelap bibirnya menggunakan tisu, ia langsung menyudahi kegiatannya itu.


"Kalo Ayah sih boleh-boleh saja. Lagian wisuda SMA cuma sekali seumur hidup. Tapi, apa kondisimu sudah baik? Ayah takut nanti kamu kelelahan terus kamu kenapa-napa."

Mella terdiam, memang tubuhnya masih agak loyo. Tapi, ia juga sangat ingin mengikuti acara tersebut, acara untuk dirinya merayakan kelulusan dengan teman-teman seangkatannya, kemarin waktu perpisahan informal saja ia tidak bisa ikut, dikarenakan ia masih berbaring di rumah sakit. Lalu wisuda hanya di laksanakan sekali seumur hidup, Mella sangat ingin mengikutinya.

"Emm.. Mella sudah baikan kok" jawab Mella akhirnya memutuskan berbohong, padahal tubuhnya masih lemas.

"Yang bener?" Tanya Bagas, karena ia sedikit tak mempercayai ucapan Mella.

"Iya yah!" tegas Mella sambil mengepalkan tangannya dengan senyum yang mengembang untuk meyakinkan sang ayah. Bagas melihat putrinya penuh semangat pun tersenyum senang.

"Yaudah, kalau memang kamu sudah baikan ayah ijinkan," sahut Bagas akhirnya memberi izin.

"Makasih ayah!" ucap Mella bahagia kemudian memeluk ayah tersayangnya.

"Sama-sama sayang."

Sebenarnya Bagas khawatir putrinya mengikuti kegiatan tersebut, akan tetapi ia tetap mengijinkannya demi kebahagiaan putri satu-satunya. Dengan begitu Bagas berfikir Mella sejenak akan melupakan masalah rumah tangganya yang sedang tak baik-baik saja. Karena Bagas sering melihat putrinya melamun, sudah bisa di tebak jika putrinya sedang memikirkan nasib rumah tangganya.


****

Siang malam silih berganti, Saat ini Mella berada di kamar bersama Viona. Seorang wanita dengan teliti memoles wajah Mella maupun Viona dengan alat make up nya. Satu orang butuh waktu 1 jam lebih untuk berkecimpung dengan alat MUA. Akhirnya Viona dan Mella selesai dengan wajah cantiknya, rambut di sanggul serta menggunakan baju brokat dan rok lilit yang sangat apik.

Sebelumnya Mella tak mau menggunakan baju borkat tersebut, karena ia takut perutnya terlihat sangat buncit. Namun, Sarah dan Viona meyakinkan Mella jika perut buncitnya tidak terlalu terlihat karena tertutup hiasan. Viona dan Sarah juga menuyuruh Mella agar percaya diri di saat berada di acara nanti, supaya tidak di curigai orang-orang. Dan akhirnya Mella pun mau menggunakan borkat tersebut.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang