Saat ini Mella sudah pulang kerumah setelah 2 hari berada di rumah sakit. Di kamar Mella kini menjadi ramai dari pada hari yang lalu, karena ia sudah memiliki anak yang lucu, dan sering ia ajak bermain walau bayi tersebut belum bisa apa-apa.
"Ciluk baa... ciluk... ba..." suara Mella terdengar begitu nyaring, ia sangat bahagia sekali. Kadang anaknya jika ia ajak bermain bisa tertawa, rasa bahagia pun tak pernah hilang dari benak Mella.
Ceklek
Pintu terbuka, Mella menoleh kearah pintu tersebut, nampak suaminya membawa popok dan satu kresek yang entah isinya apa. Kemudian Ray menaruhnya di atas nakas.
"Nih, aku belikan kamu sate mau ngga?" Tanya Ray sambil membuka kresek tersebut, menapakkan sate yang masih terbungkus. Bau nikmat dari sate tersebut tercium ke hidung Mella, Mella pun langsung menganggukkan kepalanya.
"Mau, ambilin piring dong" pinta Mella, Ray langsung mengangguk lalu keluar dari kamar untuk mengambil piring.
Setelah beberapa lama, Ray sudah kembali dengan piring yang berisikan sate dan lontong.
"Buat istriku tercinta" ucapnya lalu memberikan piring tesebut dengan senyum manis.
"Makasih" Mella langsung memakan sate tersebut dengan lahap.
"Beli dimana?" Tanya Mella di sela-sela kunyahanya.
"Depan gag, kanan jalan. Sate nya Bang Samsul itu loh"
"Ooh, itu"
Ray langsung mendekati anaknya, kemudian mencium pipi gembulnya.
"Sayang" panggil Ray.
"Hmm" jawan Mella singkat kemudian menatap Ray.
"Mau di kasi nama apa anak kita?"
Mella menepuk jidatnya, "Ah iya, aku lupa kita belum kasi dia nama" celetuknya.
"Tangan kamu kotor sayang. Jangan di buat nepuk jidat" peringat Ray, lalu mengambil tisu basah lalu membersihkan dahi Mella.
"Eh iya lupa" beo Mella.
"Kamu itu" sahut Ray, Mella pun hanya meringis menunjukkan deretan gigi putihnya.
"Terus kamu mau kasi nama apa?" Tanya Ray lagi, ketika sudah selesai membersihkan dahi Mella.
"Em.. terserah Mas aja deh, aku ngikut, yang penting jangan nyleneh"
Ray mengangguk, "oke"
"Gimana kalo ujang?" Celetuk Ray, meminta pendapat. Mella langsung melongo.
"Mas yang bener dong. Ini buat anak kita!" Sentak Mella tak terima. Ray langsung terkekeh geli.
"Bercanda sayang"
Mella pun menatap Ray tajam, "Jangan bercanda! Ini buat anak kita, nama jangan di buat canda'an!"
"Iya-iya maaf" sahut Ray masih dengan kekehanya.
"Em, gimana kalo Elandra Aidan Melviano? Bagus nggak?" Ucap Ray, kini ekspresinya serius, Mella langsung menghentikan kegiatanya mengunyah sate.
"Bagus" beo Mella.
"Iya-iya aku suka" tambah Mella sambil tersenyum senang, Ray pun langsung ikut tersenyum, lalu mengangkat bayinya dan membawanya ke gendongan nya, setelah itu Ray langsung menciumnya.
"Haiii baby El" sapa Ray, bayi tersebut langsung tertawa, menunjukkan mulutnya yang belum tumbuh gigi.
"Mungkin dia suka" ujar Mella, Ray mengangguk lalu kembali mencium pipi Elandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Romance[Harap follow dulu sebelum baca] Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian. Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan. Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin. Sebuah kisah cinta yang datang tib...