Saat ini Mella dan juga Raynand telah berjalan di koridor menuju ruangan Ray. Raynand berjalan sambil memeluk Mella, sepanjang perjalanan banyak karyawan yang berjalan berpapasan dengan wajah menunduk.
"Kok jadi gini sih Mas, aku jadi nggak enak sama mereka" ujar Mella sambil menatap karyawan yang pada menundukkan kepala.
"Tandanya mereka menghormati kamu sayang, kamu kan istri bos nya" jawab Ray sambil tersenyum.
"Tapi kok pada nunduk kek orang takut, harusnya kalo menghormari itu saling senyum, tegur sapa ramah gituu..." sahut Mella membenarkan.
"Mungkin mereka belum terbiasa sama kamu, di tambah lagi mereka tadi melihat kamu yang melawan Resepsionis, jadi mereka takut"
Mella pun membulatkan mulutnya, "Ternyata gini resikonya meluapkan kekesalan di tempat umum" ucap Mella dalam hati.
"Terus kamu tadi kok bisa ngerti kalo aku di lobi lagi debat sama resepsionis?" Tanya Mella penasaran.
"Oouh itu, aku tadi kepingin banget martabak Bu Diyah di sebrang jalan, terus aku mau beli, eh lihat ribut-ribut kirain ada apa? Terus aku lihat kamu, ternyata kamu mau ke ruangan tapi di larang. Terus Mel, saat itu keinginan aku untuk beli martabak udah hilang, aneh tau nggak?" Jawab Ray jujur dan sejelas-jelasnya.
Mella mengangguk, "Terus sampe sekarang nggak kepingin martabak lagi?"
"Enggak" jawab Ray singkat, Mella langsung membulatkan mulutnya.
"Oouh"
Sesampainya di depan pintu ruangan Ray, Ray langsung membuka pintunya, dan hal yang pertama yang Mella dan Ray lihat adalah seorang wanita berpakaian rapih yang duduk manis di sofa panjang dengan sebuah berkas di tanganya.
"Ada Meeting 15 menit lagi" ucap Wanita tersebut. Mella langsung berfikir apakah dia sekertaris Raynand?
"Oke, Ezra mana, dia yang mau presentasi kan?" Tanya Ray menanggapi ucapan wanita itu.
"Dia lagi ada di kamar mandi" ucapnya sambil menunjuk sebuah pintu, dan pintu tersebut adalah pintu kamar mandi khusus yang hanya ada di ruangan Ray.
Ray pun mengangguk, kemudian menoleh ke arah Mella yang sedari tadi menatap Ray.
"Aku mau meeting, kamu disini aja ya" ucap nya lembut.
"Sendiri?" Tanya Mella penasaran.
Ray tersenyum, "enggak lah sayang, sama dia" ucap Ray lalu menunjuk seorang wanita tadi.
Mella membulatkan mulutnya, "oouh, dia siapa?"
"Hai, kamu pasti bu Mella ya? Istrinya pak Ray?" Tanya wanita tersebut menyahut omongan Mella. Mella tersenyum kemudian mengangguk, terasa canggung sekali dirinya di panggil bu, tapi ya memang Mella sudah mau mempunyai anak, jadi pantas juga untuk di panggil bu.
"Tau dari mana?" Tanya Ray, pasalnya sekertaris nya itu tadi tidak berada di lobi tempat Ray mengumumkan pernikahannya.
"Ezra" jawabnya.
"Gue kenapa?" Sahut seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Kepo" sahut sekertaris Ray.
"Dih" desis Ezra, kemudian langsung menatap Ray, saat menatap Ray, pandangan Ezra telah jatuh ke Mella yang berdiri di samping Ray sambil membawa kotak makan.
"Itu Mella?" Tanya Ezra penasaran.
"Iya" jawab Ray, Ezra langsung tersenyum lebar.
"Ngapain senyum-senyum?" Tanya Ray sisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Romance[Harap follow dulu sebelum baca] Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian. Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan. Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin. Sebuah kisah cinta yang datang tib...