31

69.6K 3.7K 194
                                    

Hayy akhirnya aku kembali lagi.
Maaf ya teman-teman, aku baru bisa update, soalnya aku masih sibuk dengan ujian hehehe.
Jangan bosan bosan ya untuk nunggu update ku.

Jangan lupa vote dan komen oke.
Makasih😍
.
.
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING ❤❤❤
🌹🌹🌹

Dengan perlahan seorang gadis membuka matanya, menyesuaikan cahaya yang terpancar di ruangan UKS yang sangat amat silau, karena UKS tersebut ber cat putih.

Setelah kesadaranya sudah terkumpul sempurna, bola matanya langsung bergerak mencari seseorang selain dirinya yang berada di ruangan, tatapannya pun tertuju kepada sesorang pria yang berdiri tegak membelakangi dirinya sambil berbicara dengan telepon yang di tempel di telinga. Dengan cepat Mella langsung memejamkan matanya kembali, ia belum kuasa untuk berhadapan langsung dengan Ray, hatinya masih sangat sulit untuk menerima Ray kembali.

Grek

Suara kursi plastik yang berada di samping ranjang tampat Mella berbarig sudah di duduki oleh Ray. Kemudian Ray meraih tangan Mella, lalu mengecupnya ber ulang kali. Mella tak bisa menolak itu semua, ia saat ini masih pura-pura pingsan.

Darahnya berdesir hebat, jantungnya berdetak kencang. Oh tidak, jangan terbuai dengan kelakuan manisnya Mel, itu hanyalah senja di depan jurang. Indah, namun jika di dekati, kamu juga akan jatuh ke jurang yang tajam terlebih dahulu. Ingat senja hanya datang sesaat dengan keindahanya, tapi setelahnya hanya akan ada kegelapan yang menerpa.

"Tolong buka lah matamu, apakah mimpi mu lebih indah di banding dengan ketampananku" ucap Ray sedih plus dengan PD-nya.

"Ya iyalah, lebih indah kegelapan di banding tatapan matamu yang menusuk" sahut Mella dalam hati.

Ceklek

Pintu terbuka, tampaklah Sarah dengan muka cemasnya.

"Mella belum sadar ya Ray?" Tanya Sarah sedih.

"Belum bu" jawab Ray paru.

"Apa kita bawa saja ke Rumah sakit ya? Aku takut Mella kenapa-napa"

"Waduh, aku nggak mau bu" jerit Mella di dalam hati, ia baru saja pulang dari rumag sakit eh malah mau masuk lagi, sungguh Mella tak mau. Lalu apa yang harus ia lakukan, membuka mata? Tapi ia tak mau melihat wajah pria bejat itu.

"Aku juga kepikiran begitu bu, kita bawa Mella ke rumah sakit aja. Tapi nanti jika acara wisuda sudah berakhir." jawab Ray, Ray tak mau jika semua orang yang ikut acara wisuda mengetahui alasan Mella pingsan, lalu Ray memutuskan akan membawa Mella pergi dari sekolahan setelai nanti wisuda selesai, ia tak mau jika keluar sekolah saat wisuda masih berlangsung lalu semua orang yang mengikuti acara wisuda menanyakan keadaan dan alasan Mella pingsan.

"Nggak, aku nggak mau di bawa ke rumah sakit Bu" ucap Mella akhirnya membuka matanya.

Tatapan Ray dan sarah pun langsung tertuju kepada Mella.

"Sayang, kamu sudah sadar?" Tanya Ray dengan bahagia, namun Mella tak menatap Ray.

"Ibu aku haus" ucap Mella mengabaikan pertanyaan Ray yang tidak berbobot.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang