Tiga minggu tinggal sendiri di tumah tanpa Mella membuat Ray kacau balau seperti tak tersentuh. Rumah tak pernah di urus, bungkus mie instan bercacaran di dapur, banyak semut yang bergerilya di meja megerubungi sisa-sisa makanan yang tak pernah di bersihkan.
Semenjak tiada Mella di rumah, Ray selalu tidur di kamar yang dulu di tempati Mella. Di kamar tersebut mempunyai bau yang khas dengan parfum milik Mella. Dengan tidur di kamar itu, membuat Ray menjadi sedikit berkurang rasa rindunya.
Dion sempat mempergoki Ray yang sedang tidur dengan memeluk erat foto pernikahan sambil mengigau meminta maaf kepada Mella berulang kali.
Ray saat ini sangat lah terpuruk, hanya ada rasa sesal yang mgelayuti dirinya setiap saat. Jika sedang mengajar, mahasiswa yang telat atau tidak mengumpulkan tugas sering menjadi sasaran pelampiasan amarah. Jika di kantor, para pegawai yang berbuat kesalahan sedikit pun juga menjadi sasaran kemarahan. Padahal dari semua mahasiswa dan para karyawan-nya tak ikut andil dalam masalah keluarga, namun amarah yang Ray luapkan sangat lah besar dan tentunya juga menakutkan. Sampai saat ini para mahasiswa nya ataupu para karyawan di kantor, tak berani menatap langsung manik mata Raynand.
Semenjak kepergian Mella juga, Fera yang merupakan ibu kandung Ray, ia tak pernah mengunjungi rumah Raynand, begitupun juga Tyo. Mereka berdua masih kecewa dengan sifat Raynand. Lain dengan Satya yang merupakan ayah Ray, walau dirinya juga kecewa, tapi ia sesekali menyempatkan diri untuk mengunjugi rumah Ray. Mau gimana lagi Ray masih tetap anaknya.
Di tengah keterpurukan Raynand, saudara Ray yang sering berkunjung hanyalah Dion. Dion yang sering mengingatkan waktu makan, mandi, dan juga tentang pekerjaan. Dion saat ini seperti seorang ibu yang sedang mengurus anak.
****
"Jangan makan mie instan terus! Ngak baik!!" Peringat Dion yang sedang duduk di meja makan sambil menyesap kopi hitam. Ray yang sedang memakan mie instan hanya diam saja, tak peduli dengan teguran Dion.
"Gue tau Ray, lu lagi terpuruk. Tapi ya jangan gini juga, nggak baik nyiksa diri lo. Udah tiga minggu lo kayak gini, makan mie instan mulu gada yang lain" peringat Dion sebal.
Diam
"Lo denger nggak sih Ray?!" Tanya dion kesal, pasalnya Ray hanya diam saja dan terus memasukan mie ke dalam mulutnya dengan tatapan yang tertuju ke piring, seolah tak menganggap Dion yang sedang berada di dekatnya.
"Hmm" jawab Ray malas.
"Pokonya nanti sore, besok dan seterusnya, gue nggak mau liat lo makan mie instan kek gini lagi"
"Gue males masak" ucap Ray lalu beranjak pergi meninggalkan ruang makan tanpa menghabiskan Mie yang masih setengah.
"Ck, kebiasaan" cibir Dion.
Dion pun terus mengerutu sebal, jika Ray sudah pergi dengan makanan yang masih tersisa, pasti ujung-ujungnya Dion lah yang harus mencuci piring. Jika tidak pasti piring yang masih ada sisa maknan itu tak pernah di cuci Raynand, sampai berbau busuk sekali pun.
Selesai mencuci piring, Dion langsung melangkah kan kakinya menuju ruang keluarga dengan Stik Play Station yang sudah berada di gengamanya.
Tap
Tap
Tap
Saat asik asiknya bermain, terdengar suara sepatu pantofel yang beradu dengan lantai melewati belakangnya. Dion menengok, terdapat Raynand yang sedang berjalan dengan setelan jas berwarna navi, kemeja biru muda serta celana bahan hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Romance[Harap follow dulu sebelum baca] Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian. Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan. Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin. Sebuah kisah cinta yang datang tib...