[Harap follow dulu sebelum baca]
Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian.
Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan.
Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin.
Sebuah kisah cinta yang datang tib...
Suara canda tawa sayup-sayup terdengar dari arah dapur, seseorang pria dewasa melangkahkan kakinya menuju arah suara itu. Sampai di pintu dapur pria itu melihat dua orang perempuan yang sedang membuat adonan dari tepung.
Tatapan laki-laki itu jatuh pada seorang perempuan yang mengenakan dress navi. Laki- laki tersebut ingat betul, berpuluh puluh tahun yang lalu. Ya, dress itu adalah milik istri pertamanya, yang ia belikan waktu piknik di lombok. Kini dress itu di pakai anaknya, yang sangat pas di badanya terlihat anggun jika siapapun yang melihatnya. Anaknya mirip ibunya dulu waktu ia dan ibu dari anak itu masih pacaran. Bagas saat ini merasa bersalah, ia menyesal telah menduakan Diana, sampai saat ini Bagas selalu berharap bahwa Diana yang sudah jauh di sana bisa memaafkanya walau seperti tiak mungkin.
Kedua wanita itu masih belum menyadari keberadaan Bagas yang sedang berdiri di ambang pintu, mereka berdua masih asik membuat adonan, kadang mereka selangi dengan candaan yang sesekali tertawa bersama.
Bagas sangat bersyukur, kedua wanita yang ia sayangi bisa akur, dan juga saling menyayangi dengan sepenuh hati, dua orang wanita tersebut sangat terlihat seperti ibu dan anak kandung.
"Hai"ucap Bagas lalu berjalan mendekati anak dan istrinya.
"Ayah"ucap Mella bahagia, Bagas pun memeluknya, tapi Mella tidak membalas pelukan itu, kedua tanganya terkena tepung. Sarah tersenyum hangat saat melihat anak dan ayah itu berpelukan. Setelah selesai berpelukan, Sarah langsung menjabat tangan Bagas dan menciumnya.
"Tumben pulang siang" ucap Sarah.
"Iya, tadi cuma meeting satu kali, terus ngurus beberapa berkas lalu pulang" ucap Bagas yang di angguki Sarah.
"Kalian pada buat apa?" Tanya bagas sambil melihat adonan di loyang.