Happy Reading❤
🌹🌹🌹
Kini Mella sudah di rumah. Sudah bersih bersih, memasak dan mencuci. Ia sedang ingin bermalas malasan di kamar, dengan di temani segelas kopi sambil membaca novel favoritnya. Setelah kejadian di restaurant tadi, Mella langsung mengajak Irvan pulang, entah mengapa ia jadi tidak nafsu makan.
Disaat saat asiknya membaca, perut Mella berbunyi, ia lapar. Memang tadi siang ia belum makan, ia terakhir makan nasi pas tadi pagi.
Mella pun turun ke lantai dasar menuju arah dapur berada. Sampai di dapur ia memanaskan masakan yang tadi pagi telah ia masak, setelah selesai di panaskan ia langsug menghidangkan di piring dengan satu centong nasi lalu berdoa dan melahap nya.
Saat itu juga datanglah seorang pria yang masih menggunakan jas kebesarannya, ia berjalan menuju dispenser yang tempatnya di samping meja makan.
"Kakak udah pulang" sapa Mella ramah.
"Hmm" jawab Ray dingin singkat padat dan jelas.
"Kakak, mau makan dulu? Biar Mella ambilkan" Tawar Mella
"Gak"
"O-oh yaudah" Mella pun melanjutkan makannya dalam diam, ia hanya bersabar dengan sifat dingin Raynand.
Raynand pun membuka Lemari dapur, ia berniat ingin memakan buah, tapi tidak ada satupun buah di Lemari.
"Ngga ada buah" gumamnya lirih, entah mengapa ia sangat ingin memakan buah buahan.
"Kak Ray mau makan buah?" Tanya Mella yang tadi sempat mendengar gumaman Ray.
"Hm"
"Bentar Mella ambilkan" Mella menaruh sendok dan gapurnya, lalu bangkit dari duduknya dan membuka kulkas. Ia langsung mengambil buah pir, apel dan belimbing dengan cepat ia menaruh di meja lalu berlari ke kamar mandi. Mella menumpahakn isi perutnya, ia sangat anti dengan daging mentah semenjak mengandung.
Setelah di rasa mendingan, Mella keluar dari kamar mandi dengan badan lemasnya, ia langsung mengambil air putih untuk menghilangkan pahit di mulut.
"Kamu kenapa?" Tanya Ray yang heran dengan istrinya, pasalnya Ray belum pernah melihat Mella muntah muntah. Mella pun hanya menggeleng sebagai jawabanya.
Mella sudah tidak nafsu makan lagi, ia langsung membereskan piring dan kawan kawanya.
"Kak, aku tidur duluan ya" izin Mella.
"Hmm" jawab Ray acuh.
Mella melangkahkan kakinya ke kamarnya, ia langsung menutup pintunya dan mematikan lampu kamar, ia hanya menghidupkan lampu tidur saja. Mella membaringkan badanya dengan meringkuk bak bayi di dalam kandungan, ia mengambil bantal dan menengelamkan wajahnya, ia menangis menumpahkan kesedihanya, ia berharap dengan menangis segala bebanya sedikit berkurang.
Mella ingin di hargai suaminya, Mella ingin di perhatikan suaminya, Mella ingin di anggap istri oleh suaminya, ia sungguh menginginkan hal itu. Tapi apalah daya Mella, ia tidak berani mengungkapkan isi hatinya, ia begitu takut mengatakan keinginanya. Mella takut jika ia mengatakan keinginannya malah membuat Ray tak suka lalu menjauh.
Mella saat ini telah sadar, ia sadar jika sudah jatuh cinta dengan suaminya Raynand Melviano si pria dingin, angkuh, dan ingin menang sendiri. Ia sekarang tau mengapa di saat Raynand bersama wanita lain hatinya begitu sakit.
Mella hanya bisa terus berdoa kepada Yang Maha Kuasa, supaya hati Ray bisa terbuka, lalu bisa menerima Mella dengan sepenuh hati, lalu menganggapnya sebagai Istri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Romance[Harap follow dulu sebelum baca] Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian. Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan. Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin. Sebuah kisah cinta yang datang tib...