Hari sudah berganti, waktu sudah berlalu, tepat dari Mella kambali, kini sudah berlalu seminggu yang lalu. Hari-harinya selalu di selimuti kebahagiaan, tiada kesediahan lagi di antara mereka.
Raynand yang dulunya dingin sekarang berubah menjadi Raynand yang cerewet, manja, suka memeluk, dan tidak mau di tinggal serta tidak mau meninggalkan. Seperti saat ini, Raynand sudah mau kembali bekerja sebagai dosen setelah libur 1 bulan lebih lamanya, tepatnya dia ngelibur sendiri. Mella menyuruh Ray untuk segera bekerja, namun Ray tidak mau, alasanya cukup unik, ia tidak mau jauh-jauh dari Mella. Padahal tadi dirinya sudah siap memakai setelan baju formalnya, namun niatnya untuk kerja langsung hilang ketika melihat Mella yang sudah bangun.
"Kak kerja, kalo nggak kerja entar aku makan apa!!" Ucap Mella terus menyuruh Raynand bekerja untuk yang kesekian kalinya.
"Makan nasi lah, uang masih banyak" jawab Ray enteng. Tanpa segan-segan Mella langsung mengambil guling kemudian memukulkanya kepada Raynand yang sedang berdiri di saping kasur dengan bertubi-tubi.
"Ihh... kak jangan males-males... aku nggak suka, apalagi kamu anak pemilik kampus, nggak malu kamu jadi pemalas?!"
Buk
Buk
Buk
Guling masih terus menghantam badan Ray, dan Ray selalu menghindar namun dengan gesit Mella menghentamnya lagi dengan tepat sasaran.
"Sakit Mell" ucap Ray.
"Makanya kerja, aku nggak mau punya suami pemalas, entar nurun lagi ke anak, aku nggak mau. Ospek udah 5 hari yang lalu, tapi kenapa kamu nggak berangkat?! Sekarang sana berangkat!!" Omel Mella bak emak-emak.
Dan memang kini sudah masa tahun ajaran baru, Calista dan Irvan sudah SMA. Viona dan Tyo Sudah kuliah. Dan hanya Mella saja yang enggak kuliah, lebih tepatnya belum, karena nanti Ray akan menguliahkanya ketika anaknya sudah lahir.
"Tapi kamu nanti sendiri dirumah" sahut Ray.
"Nggak papa, entar kalo kamu pulang aku masakin masakan kesukaanmu" Ray menggeleng, yang Ray mau hanyalah dekat dengan Mella, dan bermanja, udah itu saja.
"Aku nggak mau ninggalin kamu sayang..." ucap Ray manja.
Mella langsung mengertakkan giginya, "jangan kaya anak kecil kakak, aku di rumah sendiri juga nggak ada yang mau nyulik, makanan ku dalam sehari itu banyak, mereka nggak akan mampu ngasih aku makan. Lagi pula aku bunting kek gini mana mau"
"Bukan itu masalahnya sayang, aku nggak mau jauh sama kamu, masih kangen" ucap Ray pada akhirnya, kemudian langsung mendekati Mella dengan tangan yang sudah di rentangkan. Mella bisa menebak, suaminya pasti mau memeluk, dengan cepat Mella langsung melangkah mundur.
"Kak Kerja!" Tegas Mella, tapi Ray cemberut lalu menggeleng manja.
"Maunya sama kamu" sahut Ray.
"Enggak kak, kakak harus kerja!"
Raynand pun menghela nafas kasar, lalu mengangguk, dan tanganya sudah tidak merentang lagi "iya deh aku kerja, tapi ada satu syarat"
"Apa?"
"Kamu ikut aku" jawab Ray sambil tersenyum manis.
"Apa?! Enggak, aku nggak mau!" Tolak Mella mentah mentah.
"Kenapa..." rengek Ray.
"Entar bosen kalo disana nggak ngapa-ngapain, nggak ada temen lagi. Bisa-bisa entar aku malah di labrak sama fans fanatik kamu"
"Fens apa sih sayang, mana ada dosen punya fans. Fans itu buat apara aktor!" Ucap Ray heran.
"Ada?! Kalo nggak percaya liat aja instagram milikmu, liat tuh komen-komenya, dia para mahasisiwimu kamu kan?!"ucap Mella sebal, kemudian menghempaskan bokongnya ke ranjang, dengan tangan yang bersedekap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Romantizm[Harap follow dulu sebelum baca] Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian. Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan. Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin. Sebuah kisah cinta yang datang tib...