49

46.2K 2.7K 93
                                    


Setelah kepergian Ray sudah agak lama, Mella baru keluar dari mobil, ia tak ada niat sedikitpun untuk pergi ke fakultas teknik menemui Vion, itu hanya alibinya saja supaya tidak berjalan beritingan dengan Raynand.

Sepanjang koridor Mella telah menjadi pusat perhatian semua orang, mungkin bisa jadi karena dirinya tidak pernah ke kampus dan menjadi orang asing disana. Karena merasa malu ia langsung menundukkan kepalanya.

"Mella" panggil seorang pria dari kejauhan, tepatnya dari belakang Mella. Mella pun menoleh ke arah suara tersebut, ternyata dia Tyo, dengan setelan baju casualnya dan juga tas yang sudah mengantung di punggung.

"Tyo" panggil Mella baik.

Ketika sudah sampai di dekat Mella Tyo langsung mengelus rambut lurus Mella yang tergerai.

"Cantik" pujinya sambil tersenyum manis.

"Makasih" sahut Mella juga sambil tersenyum.

"Lo ngapain disini? Mau kuliah apa ikut bang Ray?" Tanya Tyo penasaran.

"Disuruh ikut, dari tadi pagi gue nyuruh dia berangkat kerja tapi dianya nggak mau, pengenya cuma mau dirumah. Terus gue paksa biar mau, eh maunya harus sama gue, jadi gue ikut." Jawab Mella dengan jelas, Tyo pun langsung mengangguk.

"Bang Ray mana?" Tanya Tyo penasaran.

"Udah keruanganya duluan"

"Lo di tinggal?!" Tanya Tyo sedikit kaget, tega-teganya Ray meninggalkan Mella.

"Enggak, gue yang nyuruh dia buat duluan" jawab Mella tenang, Tyo pun langsung bernafas lega. Namun kenapa Mella nyuruh Ray buat jalan duluan?

"Gue takut entar kalo jalan barengan ama Kak Ray bisa di labrak ama fans nya dia yang fanatik-fanatik itu" ucap Mella sambil berbisik seakan mengerti apa yang telah di pikiran Tyo.

"Oowh, tapi lain kali lo jangan gitu, gue takut kalo lo jalan sendiri entar kenapa-napa. Untuk para fans nya dia itu urusan gampang, entar kalo berani buat yang enggak-enggak sama lo, gue lawanya, sekalipun dia itu mahasiswi ganas, gue nggak peduli, yang penting lo nggak papa" sahut Tyo serius, Mella pun langsung mengangguk, karena ucapan Tyo nggak pernah main-main, buktinya dulu Tyo telah menghajar Raynand, ketika Ray telah kehatuan berbuat jagat kepada Mella.

"Yaudah, gue ke ruangan kak Ray dulu ya, lo juga udah mau ke kelas kan?"

"Kelas masih di mulai satu jam lagi, biar gue anter"

Tyo langsung menggengam tangan Mella, Mella pun hanya pasrah lalu mengangguk, ia juga tak enak jika tiba-tiba melepas gengeman Tyo. Mereka berdua langsung berjalan menuju lantai 3 tempat di mana ruangan Raynand Melviano berada.

Tak butuh waktu lama, pintu bertuliskan nama Raynand serta gelarnya sudah terpampang nyata dari kejauhan, dengan langkah pelan mereka mendekat, setelah sampai di depan pintu, Mella langsung melepas tangan Tyo yang mengenggam tanganya dengan cepat. Tyo pun tersenyum masam, seharusnya dia nggak seperti itu, Mella milik kakaknya, dia harus benar-benar mengikhlaskan Mella kepada kakaknya, lagi pula Mella cintanya kepada Ray, bukan kepadanya. Lebih baik mundur dari pada ngerusak hubungan keluarga kakaknya sendiri. Tyo yakin sedikit demi sedikit ia bisa meikhlaskan Mella.

"Gue masuk dulu, makasih udah nganterin" ucap Mella sambil tersenyum canggung.

"Iya, kalo ada apa-apa langsung hubungi gue" ucap Tyo dengan senyum masam yang masih terpampang, setelah itu Tyo melangkahkan kakinya pergi dari hadapan Mella, dan Mella  langsung masuk ke dalam ruangan suaminya.

Ceklek

"Kak" sapa Mella, Ray yang tadinya fokus berkutat dengan laltopnya lagsung menoleh ke arah Mella.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang