Jangan lupa Vote dan komentarnya ya...
Happy Reading
🌹🌹🌹S
udah dua minggu dari kejadian Viona menasehati Mella. Kini perasaan Mella sudah sedikit tenang, ia sudah memiliki keputusan akan kembali kepadanya, dengan syarat ia akan melihat seberapa jauh perjuangan Raynand dulu.
Yang mengetahui jika Mella akan kembali kepada Raynand hanyalah Viona saja, orang tuanya tidak ada yang tahu, termasuk ayahnya. Mella hanya takut jika memberitahu ayahnya maka Bagas akan membocorkan kepada Raynad.
Selama dua minggu juga, Raynand setiap sore sering datang berkunjung ke rumahnya, namun Mella jarang menemuinya, ia selalu pura-pura bersifat masih marah dengan Raynand, dengan begitu apakah Ray akan mudah menyerah? Jika iya Mella tak akan kembali kepadanya karena perjuangan Ray mudah putus asa, yang membuat Mella bisa menyimpulkan jika perjuangan tersebut hanyalah karena merasa bersalah saja, tidak yang lain.
Tok tok tok
"Mella, waktunya makan malam nak" ucap Sarah di depan pintu kamar Mella yang tertutup.
"Iya bu.." sahut Mella kemudian berjalan ke arah pintu lalu membukanya.
"Ayo nak, Ibu tadi masak maknan kesukaanmu" kata sarah sambil membelai rambut Mella dengan sayang. Mella pun mengangguk sambil tersenyum kemudian berjalan berdapingan dengan sarah menuju Meja makan.
Deg
"Kenapa dia disini, malam-malam begini?" Tanya Mella di dalam hati dengan terheran-heran.Biasanya pria itu disini saat sehabis ashar sampai pukul 5 sore. Tumben sekali pria tersebut sini pukul 8 malam.
Mella langsung menundukkan kepalanya seolah tak menyadari jika pria tersebut berada di rumah nya, kemudian Mella duduk di samping Irvan masih dengan menundukkan kepala.
Mella mengambil piring, lalu berniat mengambil secentong nasi, namun wadah nasi tersebut di letakkan tepat berada di depan Raynand, terpaksa Mella mendekat kesana kemudian mengambil nasinya dengan tatapan yang tek tertuju ke arah pria tersebut.
"Mau aku ambilkan?" Tawar Ray halus ketika Mella hendak mengambil nasi.
"Nggak usah, nggak perlu saya bisa sendiri!" Sanggah Mella kemudian kembali ke tempat duduknya.
****
Acara makan malam sudah selesai, kini Mella meminum Vitaminya sambil menonton sinetron di depan TV.
Grek
Terasa Sofa panjang yang di duduknya terduduki kembali oleh seseorang, Mella menengok ke sampingnya, ah ternyata pria itu, Mella pun kembali menengok ke arah Tv.
"Mel" panggil pria tersebut kemudian memegang tangan Mella. Mella tak menyahutnya, namun jatungnya berdetak tak karuan.
"Nggak usah di bawa hati Mel, sabar dua minggu lagi, dua minggu lagi jika dia terus berjuang kamu boleh baper dengan kelakuanya" ucap Mella dalam hati melerai degup jantungnya.
Pasalnya kelakuan Raynand saat ini jauh sangat manis di banding kelakuanya dulu saat Mella belum pendarahan. Dulu saat Ray bersifat dingin terhadapnya saja Mella bisa jatuh cinta, lalu kini Ray bersifat hangat dan manis, gimana Mella tak bisa jatuh cinta? Sungguh pria itu membuat darah Mella selalu berdesir.
"Apa?!" Jawab Mella dingin.
"Aku mau ngomong sama kamu" sahut Ray dengan tangan yang masih setia mengengam tangan Mella.
"Ngomong ya ngomong, dari tadi juga udag ngomong kok ijin mau ngomong. Aneh." Cibir Mella sadis, walau di hati kecilnya tak menginginkan Mella berkata seperti itu, tapi ia harus berkata seperti itu. Demi melihat petjuangan Ray. Hanya itu alasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married By Accident
Romance[Harap follow dulu sebelum baca] Sebuah kisah pernikahan yang berawal dari suatu kejadian. Tanpa di sangka, suatu kejadian merubah kehidupan. Dimana seorang Mellani yang ramah bertemu dengan Raynand si pria dingin. Sebuah kisah cinta yang datang tib...