54

45.1K 2.2K 106
                                    

Hari minggu telah tiba, sat ini sepasang pasutri sedang bermalas-malasan di depan TV, dari mereka berdua tiada serong pun yang ingin keluar rumah. Si pria saat ini sedang tidur di sofa panjang dengan paha istrinya ia jadikan bantal. Pria tersebut megleus perut istrinya berulang kali, dan selalu mengajak anaknya bicara, pria tersebut sangat senang karena jika dirinya bicara, anak yang ada di kandungan istrinya bergerak.

Wanita yang merupakan istri dari pria tersebut tidak merasa masalah ketika suaminya tidur lalu menggunakan pahanya sebagai bantal, apalagi ketika suaminya terus megelus perutnya, ia malah senang ketika suaminya mengajak berinteraksi dengan anaknya.

Dirinya saat ini hanya fokus ke layar TV dengan toples di tanganya yang berisi kripik singkong, kadang wanita itu memainkan rambut suaminya, dan mengecup berulang kali pipi suaminya.

Ting tong ting tong

Suara bel rumah berbunyi, Raynand berdecak kesal.

"Siapa sih pagi-pagi gini udah ganggu" kesalnya lalu bangkit dari tidurnya.

"Jangan gitu, nggak baik" sahut istrinya tanpa menatap Ray.

Ray langsung melangkahkan kakinya ke pintu utama, sampai disana Ray langsung membuka pintunya.

Ceklek

"Abanggg!!!" Teriak seorang gadis remaja lalu memeluk Raynand erat.

"E--eh" beo Raynand karena sedikit terhuyung kebelakang, karena tak siap dengan pelukan dari adiknya.

"Cal rindu abang" ujar Calista sambil membenamkan kepalanya ke dada Ray.

"Hmm" jawab Ray singkat.

"Ihhh... kok abang gitu sih, emang abang nggak rindu sama Cal" celetuk Calista lalu melepaskan pelukanya dengan raut wajah cemberut.

"Kangen kok" jawab Ray lalu tersenyum, senyum Calista pun ikut mengembang.

Setelah itu, Rayanand menatap ke belakang Calista yang terdapat 3 orang laki-laki dan 1 perempuan.

"Tumben kesini bareng-bareng?  Ada apa?" Tanyanya dengan raut wajah datar.

"Gangu aja" sabungnya lirih.

"Dih, ini udah siang dodol!" Sahut Vero meledek, lalu memperlihatkan jam tanganya yang menunjukkan pukul setengah sepuluh.

"Nih liat" ujarnya sambil mendekatkan jam tangan itu ke mata Ray.

"Hmm.. mau pamer nih ceritanya? Jam tangan kek punya wanita aja di pake, dih banci!" sahut Ray karena merasa dirinya kalah debat.

"Eh gini-gini mahal ya, terus ini punya laki, nggak pernah update lu, jadi kagak pernah ngerti mana yang punya laki mana yang punya cewek!"

"Udah-udah, jangan pada debat woy, gue capek nih, dari tadi berdiri disini, nggak disuruh masuk-masuk!" Sahut Seorang gadis yang lebih tua dari Calista siapa lagi kalo bukan Viona. Dengan tampang ganasnya Viona langsung mengeser tubuh abangnya kemuidan merangkul tubuh Calista lalu mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Tuk

"Awhhh" ringis Raynand karena kakinya telah di injak Viona, otomatis Ray langsung menyingkir dari pintu, dan Viona yang nerangkul Calista bisa leluasa memasuki rumah.

"Sakit bego! Berani ya lu ama dosen sendiri!" Teriak Ray sambil memegangi kakinya.

"Wlee... bodo amat nggak peduli, lu bukan dosen teknik woy!!" Sahut Viona dengan teriakan tak kalah keras, hal itu pun membuat Calista terkekeh geli, melihat kakaknya kesal.

Tyo, Vero dan Irvan yang masih berada di depan pintu langsung memasuki rumah, kemudian mengikuti langkah Viona yang merangkul Calista menuju ruang keluarga. Raynand hanya bisa pasrah dengan tingkah tamu tak di undang itu, ia langsung mengikut tamu tersebut dengan tatapan kesalnya.

Married By Accident Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang